Terkini Daerah
Fakta Baru Kasus Tewasnya Remaja seusai Latihan Silat, Polisi: Ditendangi saat Latihan Pernapasan
Polisi mengungkap fakta baru kasus meninggalnya MRS, remaja asal Desa Srebegan, Ceper, Klaten yang tewas saat latihan silat.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Polisi mengungkap fakta baru kasus meninggalnya MRS, remaja asal Desa Srebegan, Ceper, Klaten yang tewas saat latihan silat di Lapangan Palar, Klaten.
Dari penyelidikan kepolisian, terungkap ngerinya latihan silat yang diikuti MRS.
Kasatreskrim Polres Klaten AKP Andriyansyah Rihats mengatakan kejadia bermula saat korban melakukan pelatihan silat, Minggu (4/4/2021), pukul 01.00 WIB.
"Kejadian bermula ketika korban mengikuti pelatihan, korban sempat mendapat pukulan serta tendangan dari seniornya," ungkap Andriyansyah, Selasa (6/4/2021).

Baca juga: Tak Diberi Kabar, Ika Histeris Jasad Adik Diantar ke Rumah, Siswa MTS Ini Tewas saat Latihan Silat
Andriyansyah menduga fisik korban sudah menurun.
Sehingga saat ditambah pukulan kembali, korban mulai tumbang.
"Ada yang memukul, ada juga yang menendang, di tengah berlatih sistem pernapasan itu, korban mulai tumbang dan tak sadar," kata Andriyansyah.
Dia mengatakan setelah kejadian tersebut, salah satu senior korban mencoba memberikan bantuan napas buatan.
Ketika korban tidak ada respon, mereka membawa korban ke rumah sakit (RS)
"Setelah dibawa kerumah sakit pukul 03.40 WIB korban meninggal dunia," ucapnya.
Kemudian ia mengatakan sudah menyita sejumlah barang bukti dari kasus tersebut.
Barang bukti yang dimaksud antara lain berupa rotan, pakaian korban, hasil koordinasi dengan tim forensik, dan kendaraan bermotor
"Dari hasil keterangan tim forensik memang ada luka memar, namun tidak dijelaskan secara rinci," katanya.
"Yang jelas, korban MRS saat memulai latihan dalam kondisi sehat dan tak ada riwayat penyakit apa pun," imbuhnya.
Baca juga: 5 Fakta Remaja Tewas seusai Latihan Silat: Keluarga Terima Tinggal Jenazah hingga Prediksi Sebabnya
Kemudian ia mengatakan seluruh tersangka akan dijerat Pasal 80 ayat 2 dan 3 UU 35/2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman selama 15 tahun penjara.
Lantaran ancamannya seperti itu, tiga tersangka dewasa langsung ditahan.
Sedangkan untuk tersangka yang di bawah umur tidak ditahan, namun tidak memperoleh diversi.
"Kami akan agendakan tahapan rekontruksi bersama-sama tim jaksa penuntut umum (JPU)," pungkasnya.
Tersangka Masih Anak-anak
Polres Klaten menetapkan 6 orang tersangka terkait tewasnya MRS, pesilat remaja 15 tahun asal Kabupaten Klaten.
Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Andriansyah Rithas Hasibuan, mengatakan 6 orang tersangka terdiri dari laki-laki.
"Kami sudah tetapkan 6 orang, mereka semua sudah dianggap sudah tidak latihan lagi dan dianggap sebagai senior," ucap Andriyansyah, Selasa, (6/4/2021).
Andriyansyah mengatakan dari 6 orang tersangka tersebut, 3 tersangka masih di bawah umur, dan 3 tersangka dewasa.
Ia menuturkan tersangka dewasa langsung ditahan, sedangkan tersangka anak di bawah umur tidak ditahan, namun tidak memperoleh diversi.
"Penetapan tersangka sudah kami lakukan, Minggu (4/4/2021) malam," ujar Andriyansyah.
Baca juga: Perguruan Silat Bungkam atas Tewasnya Bocah di Klaten, Kakak Korban Inisiatif Minta Proses Autopsi
Dari hasil penelusuran polisi, MRS sempat tumbang alias pingsan saat berlatih materi sistem pernapasan.
Kemudian ia mengatakan sudah menyita sejumlah barang bukti dari kasus tersebut.
Barang bukti yang dimaksud antara lain berupa rotan, pakaian korban, hasil koordinasi dengan tim forensik, dan kendaraan bermotor.
"Dari hasil keterangan tim forensik memang ada luka memar, namun tidak dijelaskan secara rinci," katanya.
"Yang jelas, korban MRS saat memulai latihan dalam kondisi sehat dan tak ada riwayat penyakit apa pun," imbuhnya.
Kemudian ia mengatakan seluruh tersangka akan dijerat Pasal 80 ayat 2 dan 3 UU 35/2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman selama 15 tahun penjara.
Lantaran ancamannya seperti itu, tiga tersangka dewasa langsung ditahan.
Sedangkan untuk tersangka yang di bawah umur tidak ditahan, namun tidak memperoleh diversi.
"Kami akan agendakan tahapan rekontruksi bersama-sama tim jaksa penuntut umum (JPU)," pungkasnya.
Keluarga Terpukul
Mobil pembawa jenazah MRS (15), pesilat yang tewas saat latihan tiba di Makam Kulon Klege, Desa Srebegan, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Minggu (4/4/2021) sekira pukul 18.00 WIB.
Kedatangan mobil tersebut disambut keluarga dan kerabat mendiang.
Tangis mereka pecah saat peti jenazah MRS dikeluarkan dari mobil.
Peti jenazah langsung dibawa ke liang lahat.
Dari pantuan Tribunsolo.com, isak tangis keluarga tidak bisa terbendung saat jenazah MRS mulai dikebumikan.
Tak terkecuali, kakak almarhum, Ika Nesti.
Rasa kehilangan yang mendalam tidak bisa ditutupi Ika.
"Adikku, ingin lihat Adiku," suara Ika terdengar saat berjalan mendekat ke pemakaman Adiknya.
Saat pemakaman Adiknya selesai, Ika dan keluarga terlihat berdoa di samping makam.
Tak lupa Ika juga mendatangi, kuburan kerabatnya.
Baca juga: Fakta Remaja Tewas setelah Latihan Silat, Sempat Dicegah Ayah untuk Berangkat, Keluarga Tak Dikabari
Polisi Turun Tangan
Sebelumnya, Polres Klaten langsung bergerak menindaklanjuti kasus pesilat MRS (15) meninggal dunia.
Seperti diketahui MRS warga Srebegan, Ceper, Klaten meninggal di lapangan palar, Balai Desa Palar, Trucuk, Klaten.
Korban meninggal pada Minggu (4/3/2021) dini hari.
Menurut Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Andriansyah Rithas Hasibuan, pihaknya sudah menindaklanjuti kasus tersebut.
Sampai saat ini pemeriksaan masih berlangsung.
"Masih dilakukan pemeriksaan para saksi," ungkapnya saat di konfirmasi TribunSolo.com pada Minggu, (4/4/2021) Siang.
Sampai saat ini belum diketahui pula jumlah saksi yang dipanggil dan diperiksa pihak kepolisian.
Sebelumnya telah dilakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lapangan palar oleh Polsek Trucuk, Klaten.
Jenazah MRS baru dilakukan otopsi di RS Bayangkara Polda DIY sekitar pukul 12.00 WIB.
Hal itu untuk mengetahui sebab kematian dari MRS.
Kakak Histeris
Ika Nesti, seorang remaja putri di Srebegan, Ceper, Klaten, menangis histeris, Minggu (4/4/2021) pagi.
Ia tak menyangka, akan melihat adik kesayangan, MRS (15) sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Adiknya pulang latihan silat sudah tinggal jenazah.
Yang memilukan, Ika tinggal sendirian di rumah itu bersama adiknya.
Ayah mereka bekerja di Kalimantan.
Sementara sang ibu telah tiada.
Ika pun terpukul, tak bisa menerima kenyataan bila adik kesayangannya itu melepas nyawa di arena latihan perguruan silat.
Keluarga dan tetangga juga menyesalkan kelompok perguruan silat yang diikuti oleh MRS.
Orang dari perguruan silat tidak ada yang memberikan kronologi meninggalnya MRS.
Tiba-tiba, MRS diantar ke rumah oleh pihak rumah sakit sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Saat ini keluarga juga sedang melakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Polda DIY, Minggu (4/4/2021).
Tetangga korban, Arif mengatakan, keluarganya mendapatkan kabar saat jenazah tiba di rumah duka.
Dia mengatakan, MRS sendiri masih duduk di bangku kelas 3 MTs Negeri Srebengan, Ceper, Klaten.
Baca juga: Haru Biru Pemakaman Riyanto, Pesilat Korban Sriwijaya Air SJ182, Keluarga Besar Pagar Nusa Berduka
Selama ini, korban dikenal sebagai anak yang pendiam dan rajin membantu keluarga dan tetangga.
"Dia itu baik banget tidak neko-neko, kalau dimintai tolong langsung mau," ungkap Arif, Minggu (4/4/2021).
Momen terakhir Arif bertemu MRS yakni pada Sabtu (3/4/2021) sore.
Biasanya MRS berangkat latihan pukul 20.00 WIB dan pulang saat hampir subuh.
MRS ikut latihan silat di lapangan Palar, Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Klaten, pada Sabtu (3/4/2021).
Keluarga Korban, Ayu Cahyadi mengatakan, keluarga sebelumnya tidak diberikan kabar meninggalnya MRS ini.
Pukul 07.00 WIB jenazah tiba-tiba datang dari rumah sakit.
"Tiba-tiba dikabari meninggal," ungkap Ayu saat dikonfirmasi TribunSolo.com pada Minggu (4/3/2021) siang.
Saat ini jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jogja.
Itu atas permintaan kakak korban.
Sebelumnya, keluarga sudah melarang agar MRS tidak ikut latihan silat tersebut.
"Dulu awal latihan MRS sempat dicegah ayahnya agar tak ikut latihan," kata dia.
Namun, MRS bersikeras untuk ikut latihan tersebut, akhirnya sang ayah mengizinkan.
"MRS sudah satu tahun ikut anggota perguruan silat," paparnnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Ngerinya Latihan Silat yang Tewaskan Remaja di Palar Klaten : Ditendangi Saat Latihan Pernafasan