Teroris Serang Mabes Polri
Jual Airgun ke ZA, Eks Teroris di Aceh Rajin Hadiri Kegiatan BNPT dan Bisnisnya Resmi
Muchsin Kamal alias MK ternyata rajin menghadiri kegiatan deradikalisasi yang diselenggarakan oleh BNPT.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian kini tengah melakukan pemeriksaan terhadap Muchsin Kamal alias MK yang terbukti menjual senjata airgun kepada Zakiah Aini alias ZA (25) selaku penyerang Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Rabu (31/3/2021) kemarin.
Muchsin yang diketahui merupakan mantan narapidana terorisme diketahui menjalani bisnis berjualan airgun secara resmi.
Ia bahkan disebut kerap menghadiri kegiatan deradikalisasi yang diadakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Baca juga: BIN Sebut Teroris Cenderung Introvert: Musuhi Keluarga yang Tidak Sepaham
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, hal tersebut disampaikan oleh mantan teroris yang juga merupakan rekan Muchsin, yakni Yudhi Zulfahri.
Yudhi menjelaskan, Muchsin memang memiliki bisnis penjualan airgun.
Bisnis tersebut dijalankan oleh Muchsin secara resmi bahkan memiliki laman daring untuk pemesanan secara online.
Yudhi bercerita, airgun yang dijual oleh Muchsin bisa dibeli oleh semua orang selama mereka dapat memperlihatkan Kartu Tanda Kependudukan (KTP) dan kartu tanda keanggotaan Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin).
Sebelum Muchsin diamankan, Yudhi mengakui dirinya masih kerap berkomunikasi dengan Muchsin.
"MK sudah meninggalkan paham radikalisme, Saya tidak yakin MK terlibat dalam jaringan terorisme, karena kami sering berdiskusi. Sudah jauhlah dari kata radikalisme itu," kata Yudhi, Sabtu (3/4/2021).
Yudhi juga menegaskan bahwa Muchsin selalu hadir dalam kegiatan deradikalisasi yang diadakan BNPT.
2 Hari Ikut Latihan Teroris
Muchsin diketahui dipenjara karena mengikut pelatihan ala militer kelompok teroris di Jalin Jantho, Aceh.
Dikutip TribunWow.com, fakta tersebut ditemukan oleh hasil penelusuran tim Serambinews.com.
Setelah menyelidiki ke sejumlah instansi pemerintah, Serambinews.com menemukan info terkait Muchsin dari pengamat terorisme di Indonesia, Al Chaidar.
Al Chaidar mengiyakan bahwa Muchsin merupakan mantan peserta pelatihan teroris di Jalin Jantho pada tahun 2010 silam.
"Benar dia eks Jalin, tapi tidak lama, hanya dua hari ikut latihan, setelah itu pulang," kata Al Chaidar, Sabtu (3/4/2021).
Baca juga: Tak Tahu Anaknya Jadi Teroris hingga Serang Mabes Polri, Orangtua Kaget Lihat Unggahan Instagram ZA
Hanya dua hari mengikuti pelatihan, Muchsin kemudian sempat dipenjara selama delapan tahun.
Al Chaidar bercerita, ia mendapat informasi tersebut dari peserta pelatihan Jalin Jantho yang lain.
Info lain yang didapat oleh tim Serambinews.com, Muchsin merupakan warga Kabupaten Pidie, Aceh.
Muchsin sendiri kini memasuki usia 29 tahun.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.tv, ZA diketahui memeroleh senjata airgun dari Muchsin secara online.
Setelah dilakukan penyelidikan lebih dalam, Muchsin ternyata merupakan seorang mantan narapidana kasus terorisme.
Ia pernah tercatat mengikuti pelatihan teroris di bukit jalin, Kecamatan Jantho Aceh Besar pada 2010 silam.
Di dalam kediaman Muchsin, ditemukan 23 pucuk senjata airgun.
"Ada BB 23 item, senjata yang kayak dipegang ZA itu, ada 23 pucuk air gun, berbagai macam merk," ujar Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy, Sabtu (3/4/2021).
Muchsin sendiri kini telah berada di Mabes Polri untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sebelum dibawa ke Mabes Polri, Muchsin terlebih dahulu menjalani proses pemeriksaan di Mapolda Aceh.
Kronologi Masuknya ZA ke Mabes Polri
ZA diketahui berhasil lolos dari penjagaan meski membawa senjata airgun saat masuk ke Mabes Polri.
Menurut Karonpenmas Polri, Brigjen Pol. Rusdi Hartono, ZA (25) telah melalui pemeriksaan oleh petugas.
Bahkan, ia sempat diantarkan untuk menuju ke kantor Sekreatariat Umum, dekat lokasi penembakan oleh seorang perwira.
Hal ini disampaikan oleh Brigjen Pol. Rusdi Hartono saat dihubungi melalui sambungan video dalam tayangan Dua Sisi tvOne, Kamis (1/4/2021).
Baca juga: Isi Akun Instagram ZA yang Serang Mabes Polri Buat Kedua Orangtuanya Kaget, Awalnya Tampak Biasa
Menurut Brigjen Pol. Rusdi Hartono, ZA mendatangi Mabes Polri untuk menyampaikan surat.
Ia mengatakan pada petugas jaga ingin memberikan isi mapnya pada Sekretariat Umum Mabes Polri.
"Tersangka ZA ini datang ke Mabes Polri, kalau dari rekaman CCTV itu sekitar pukul 16.30 WIB," kata Brigjen Pol. Rusdi Hartono.
"Masuk ke penjagaan, penjagaan melaksanakan tugas sesuai prosedur yang harus dilalui, menanyakan keperluannya, memeriksa ZA."
"Dan memang keperluan ke Mabes Polri adalah mengantar surat ke Sekretariat Umum, dan oleh anggota ditunjukkan mana kantor Sekretariat Umum yang ada di Mabes Polri."
ZA saat itu tak memberikan rincian isi surat yang ingin disampaikan.
"Dari pemeriksaan petugas yang jaga hanya mengantar surat saja ke Setum Mabes Polri," ujar Brigjen Pol. Rusdi Hartono.
"Tetapi dari kamera CCTV, dia tidak menuju kantor Setum, tetapi menuju penjagaan di pintu utama, di tempat kejadian aksinya tersebut."
ZA ternyata sempat berinteraksi dengan petugas jaga yang menanyakan keperluannya.
Namun, petugas jaga yang bertemu dengan wanita tersebut tak menaruh curiga.
Ia justru mengantar ZA dan menunjukkan ruang Sektretariat Umum yang ingin dituju sang pelaku.
"Sebelum sampai penjagaan, itu bertemu dengan perwira jaga, oleh perwira jaga ditanyakan keperluannya apa," tutur Brigjen Pol. Rusdi Hartono.
"ZA ini mengatakan ingin ke kantor Setum, oleh perwira jaga, ZA diantarkan ke kantor Setum."
"Lebih kurang 30 meter dari kantor Setum, ditunjukkan kantornya dan ditinggalkan oleh perwira jaga," tandasnya.
Diketahui, penyerangan tersebut terjadi pada Rabu (31/3/2021) petang.
Insiden tersebut mengambil tempat di dekat ruang Kapolri, Jenderal Listyo Sigit.
ZA yang berjalan seolah kebingungan tiba-tiba menodongkan senjata ke arah petugas yang lewat.
Setelah sempat melepas tembakan, ZA kemudian dilumpuhkan dengan timah panas dan meninggal di lokasi.(TribunWow.com/Anung/Brigitta)
Artikel ini diolah dari serambinews.com dengan judul Al Chaidar: Penjual Senjata ke ZA Penyerang Mabes Polri Pernah Latihan Militer di Bukit Jalin Jantho, dan Kompas.com dengan judul "Penjual Airgun ke ZA, Penyerang Mabes Polri, Ternyata Eks Napi Kasus Terorisme"