Teroris Serang Mabes Polri
IPW Soroti Serangan di Mabes Polri dan Bom di Makassar, Sebut Teroris Ingin Tunjukkan 2 Hal Ini
Ketua Presidium IPW Neta S Pane angkat bicara soal aksi teror yang dilakukan oleh terduga teroris berinisial ZA di Mabes Polri.
Editor: Mohamad Yoenus
Sebab bagaimana pun, baik serangan di Makassar maupun di Mabes Polri, pasti ada pihak yang mengendalikan dan tidak mungkin pelaku bekerja sendiri.
Neta menambahkan, dalam kasus serangan di Mabes Polri, pihak kepolisian perlu menjelaskan, apa jenis senjata yang digunakan pelaku, benarkah Air Soft Gun.
Lalu benarkah pelaku berhasil melepaskan enam tembakan serta bagaimana senjata itu bisa masuk ke dalam Mabes Polri.
Terakhir, dengan siapa pelaku bertemu di dalam Mabes Polri sehingga pelaku bisa mendapatkan senjata dan melakukan serangan dari dalam.
"Melihat mulusnya strategi serangan di Mabes Polri ini bukan mustahil kelompok teror ini sedang menyiapkan serangan baru yang lebih besar."
"Inilah yang perlu diantisipasi semua pihak agar rencana serangan itu bisa dipatahkan," pungkas Neta.
Kronologi Terjadinya Baku Tembak di Mabes Polri
Diwartakan Tribunnews.com, orang tidak dikenal yang masuk ke Kompleks Mebes Polri, Jalan Trunojoyo, Rabu (31/3/2021) terlihat berjenis kelamin perempuan.
Berdasarkan kamera CCTV yang disiarkan Kompas TV, Rabu (31/3/2021) nsore, perempuan yang datang dari belakang itu berjalan menuju pos penjagaan depan Mabes Polri.
Sesaat di depan pos penjagaan, perempuan berpakaian hitam itu terlihat mengambil sesuatu dari dalam tasnya dan menodongkan senjata ke arah petugas.
Sempat terlihat sejumlah petugas berbaju dinas keluar pos penjagaan.
Namun kembali masuk ketika melihat perempuan itu mengacungkan senjata.
Baca juga: Isi Map Kuning hingga Unggahan Terakhir IG ZA Penyerang Mabes Polri, Sempat Pamitan ke Keluarga
Sempat beberapa lama perempuan itu mengacungkan senjata ke arah pos penjagaan.
Sementara petugas polisi yang lain terlihat bersiaga dalam jarak tertentu dengan perempuan yang diduga teroris itu.
Perempuan itu berjalan menjauhi pos penjagaan dengan kedua tangannya memegang senjata.