Breaking News:

Terkini Nasional

2 Mantan Teroris Ungkit Masa saat Dicuci Otaknya, Nyaris Mati Lawan Aparat hingga Keluar dari Polisi

Dua mantan teroris membagikan pengalaman pahit saat masih tergabung dalam kelompok terorisme.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
Kolase YouTube tvOneNews
Dua mantan teroris, Nasir Abbas (kiri) dan Sofyan Tsauri (kanan) dalam acara DUA SISI tvOne, Kamis (1/4/2021). Keduanya menceritakan aksi nekat yang dilakukan seusai dicuci otaknya oleh kelompok teroris. 

TRIBUNWOW.COM - Dua mantan teroris membagikan pengalaman pahit saat masih tergabung dalam kelompok terorisme.

Dilansir TribunWow.com, Nasir Abbas bahkan nyaris mati saat berusaha melawan polisi.

Berbeda dari Nassir Abbas, Sofyan Tsauri dulu rela keluar dari kepolisian demi menjadi seorang teroris.

Kolase foto ZA, pelaku teror di Mabes Polri dan Lukman, pelaku teror di Gereja Katedral Makassar, Jumat (2/4/2021).
Kolase foto ZA, pelaku teror di Mabes Polri dan Lukman, pelaku teror di Gereja Katedral Makassar, Jumat (2/4/2021). (Istimewa)

Baca juga: Mantan Teroris Bongkar Doktrin yang buat ZA Berani Mati di Mabes Polri: Pria Wanita Angkat Senjata

Baca juga: Cerita Pilu Polisi yang Tercuci Otaknya hingga Pernah Masuk Kelompok Teroris: Saya Kecolongan

Hal itu diungkapkan keduanya dalam acara DUA SISI tvOneNews, Kamis (1/4/2021).

Mulanya, Nasir Abbas menceritakan pengalaman pahitnya saat nyaris mati saat dikepung polisi.

Ia bahkan berani mencoba merampas senjata polisi kala itu.

"Kita siap mati, sampai waktu saya ditangkap pun saya lawan polisi," ucap Nasir.

"Enam polisi todong senjata ke saya dan saya berusaha melawan dengan mengambil senjata polisi."

"Tapi Allah tidak takdirkan saya mati," sambungnya.

Baca juga: Tunjukkan Akurasi Sundulannya saat Sesi Latihan, Isyarat Bomber Maut Persib Bandung Siap Cetak Gol

Baca juga: Ibu Terus Menangis, Keluarga Minta Korban Maafkan Pelaku Bom Bunuh Diri Katedral: Bukan Kemauan Dia

Nasir menambahkan, dulu, ia selalu menyemangati kawan sesama teroris saat merasa takut mati.

"Saat di medan pertempuran kan ada yang takut, tidak semua orang berani angkat senjata."

"Saya kasih semangat 'Nanti kalau kamu mati, kamu masuk surga'," kata Nasir.

Cerita berbeda disampaikan oleh Sofyan Tsauri.

Sofyan masih menjadi polisi saat terpapar radikalisme.

Bahkan, ia kala itu rela berhenti dari profesinya demi fokus menjadi teroris.

"Ketika saya mendapat doktrin itu, saya tidak mau ambil gaji selama 1 tahun," sambung Sofyan.

"Itu 2008, sampai 2009 saya di PTDH (Pemberhentian dengan Tidak Hormat)."

Menurut Sofyan, kemampuan cuci otak kelompok terorisme sangat kuat.

Saking kuatnya pengaruh terorisme dulu, Sofyan sampai sempat masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) polisi.

"Dahsyat dan masifnya doktrinisasi dan brain washing pada saat itu menyebabkan saya tidak nyaman lagi di kepolisian."

"Akhirnya saya disersi dan sempat jadi DPO di Polres Depok pada saat itu," tandasnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-5.52:

Pria Wanita Angkat Senjata

Nasir Abbas membeberkan dugaannya soal aksi nekat  ZA menyerang Mabes Polri, Minggu (28/3/2021) lalu.

Dilansir TribunWow.com, Nasir Abbas menyebut ZA memang sudah memyiapkan diri untuk mati.

Apalagi, ZA menyerang Mabes Polri dengan senapan angin yang belum terlalu dikuasainya.

Mantan teroris Nasir Abbas membeberkan dugaannya soal aksi nekat teroris ZA menyerang Mabes Polri, Minggu (28/3/2021) lalu.
Mantan teroris Nasir Abbas membeberkan dugaannya soal aksi nekat teroris ZA menyerang Mabes Polri, Minggu (28/3/2021) lalu. (YouTube tvOneNews)

Baca juga: Isi Akun Instagram ZA yang Serang Mabes Polri Buat Kedua Orangtuanya Kaget, Awalnya Tampak Biasa

Baca juga: Bukan Airsoft Gun, Ini Senjata yang Dipakai ZA Meneror Mabes Polri, Mantan Teroris: Bisa Mematikan

Hal itu diungkap Nasir Abbas dalam acara DUA SISI tvOne, Kamis (1/4/2021).

"Mereka yang sudah diberi motivasi bahwa saat ini sudah perang dan fardhu 'ain," jelas Nasir.

"Berarti lelaki, perempuan angkat senjata melawan musuh yang mereka yakini yaitu pemerintah."

Menurut Nasir, para teroris sengaja tak meminta izin pada keluarga.

Namun, ia menyebut pemahaman para teroris sangat keliru.

Pasalnya, para teroris itu salah mengartikan soal jihad.

Baca juga: ZA Bisa Lewati Metal Detector Mabes Polri meski Bawa Senjata, Brigjen Rusdi: Ada Kerusakan

Baca juga: Lihat Cara Amatir ZA Tembaki Polisi di Mabes Polri, BIN: Adik Satu Ini Membiarkan Diri Ditembak

"Yang anak perempuan tidak perlu izin bapaknya, istri tidak perlu izin suaminya," ucapnya.

"Tetapi ketika disebut sebagai fardhu ain tidak perlu izin suami, karena jatuh hukumnya seperti itu."

"Tapi ini kan menyimpang."

"Indonesia ini bukan wilayah perang," tambah Nasir.

Demi melancarkan aksinya, para teroris disebut Nasir menggunakan senjata apa pun yang dimiliki.

Termasuk ZA yang hanya berbekal senapan angin untuk menyerang Mabes Polri.

"Oleh karena itu, ketika dia sudah meyakini wajib bagi lelaki atau wanita melakukan sesuatu, apa yang ada di rumannya dipakai," ujar Nasir.

"Mau ada golok, pisau, dia pakai."

"Sekarang dia berusaha lebih layak dari itu, mau cari senjata api enggak tahu di mana, maka dia cari airgun yang agak mematikan dan bisa ditemukan."

Melihat aksi nekat ZA, Nasir menduga wanita 25 tahun itu memang sengaja ingin mati dengan menyerang Mabes Polri.

"Makanya dia ikut klub, memang ada gaya-gaya memegang senjata tapi sangat amatiran."

"Dia sudah tahu ini akan mati, karena memang dia cari mati," tukasnya.  (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait

Tags:
TerorisPolisiCuci OtakNasir AbbasSofyan Tsauri
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved