Isu Kudeta Partai Demokrat
Reaksi Mahfud MD setelah Demokrat Versi KLB Ditolak, Ungkit Hubungan dengan Moeldoko dan SBY
Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap reaksinya terkait penolakan kepengurusan Partai Demokrat versi kongres luar biasa (KLB).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
Namun setelah batas waktu terlewat, syarat itu tidak dapat dipenuhi.
"Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peratudan Menteri Hukum dan HAM RI nomo 34 tahun 2017 telah memberi batas waktu cukup atau tujuh hari untuk memenuhi persyaratan tersebut," ungkap Yasonna.
AHY Sebut Moeldoko Buat Demokrat Sakit Hati
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menanggapi pernyataan Kepala Kantor Staf Presiden (Moeldoko).
Setelah Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang, ia menyebut ada perpecahan ideologi sehingga membuat dirinya tertarik menerima tawaran sebagai pemimpin tertinggi partai.
Dilansir TribunWow.com, AHY kemudian membantah pernyataan Moeldoko.
Baca juga: Ngaku Tak Pernah Mengemis Jabatan, Moeldoko: Saya Rela Mempertaruhkan Leher Saya untuk Merah Putih
Ia menyebut perpecahan ideologi Partai Demokrat sebagai fitnah, seperti yang ditayangkan Kompas TV, Selasa (30/3/2021).
"Kami tegaskan bahwa ideologi Partai Demokrat adalah Pancasila. Partai Demokrat juga menjunjung tinggi kebhinekaan atau pluralisme," jelas AHY.
"Ini sudah final, harga mati, dan tidak bisa ditawar-tawar lagi," lanjutnya.

Ia meminta Moeldoko menjelaskan pernyataan yang menyebut adanya "tarikan ideologis".
"Jika yang KSP Moeldoko maksudkan adalah masalah radikalisme, justru Partai Demokrat dengan asas nasionalis-religius menolak ideologi radikal tumbuh berkembang di Indonesia," tegasnya.
AHY menyebut Demokrat tidak pernah mendukung adanya politik identitas.
Baca juga: Sebut Tawuran Demokrat Kubu Moeldoko dan AHY Makin Panas, Adi Prayitno: Bobotnya Lebih Serius
Ia memberi contoh Gubernur Aceh dan Gubernur Papua yang merupakan kader Partai Demokrat.
Selain itu, ia menilai tuduhan adanya isu pertentangan ideologi dalam tubuh Partai Demokrat adalah fitnah, hoaks, dan tuduhan yang keji.
AHY mendesak Moeldoko memberi klarifikasi dan bertanggung jawab karena sudah menyakiti para kader Demokrat.