Ledakan di Gereja Katedral Makassar
Ibu Terus Menangis, Keluarga Minta Korban Maafkan Pelaku Bom Bunuh Diri Katedral: Bukan Kemauan Dia
Hingga kini, keluarga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) lalu, masih dirundung duka.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
"Enggak ada (tanda-tanda), dia bahagia sebagaimana orang mau dikasih anak," kata Siti.
"Saya mau sampaikan juga pada korban lainnya, dari keluarga memohon maaf sebesar-besarnya."
"Karena kita tidak tahu ada kejadian begini, kita tidak mengharapkan kejadiannya begini."
"Semua yang kena musibah, kami mohon maaf atas nama keluarga," sambungnya.
Menyambung Siti, Ketua RW 1 Keurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar, Hamka, turut berharap masyarakat memaafkan Lukman dan YSR.
Menurut dia, pasangan suami istri itu dalam kondisi di bawah pengaruh saat melakukan bom bunuh diri.
"Mohon dimaafkan, bukakan pintu maaf untuk Beliau karena itu bukan kemauannya."
"Dia dalam pengaruh apa pun, itu harapan kami semoga bisa memaafkan almarhumah dan almarhum," tandasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-7.28:
Sosok Pelaku Pria
Tersangka bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Lukman alias L, dikenal jarang bergaul dengan warga sekitar rumahnya.
Hal itu disampaikan Ketua RT 3 RW 1, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar, Ismail, dalam tayangan di Kompas TV, Senin (29/3/2021).
Setelah rumah Lukman dan istrinya digeledah, polisi memasang garis kuning di pagarnya.
Menurut pihak RT, sehari-hari Lukman dikenal menangani jual beli motor untuk menghidupi diri dan istrinya.
"Pekerjaannya biasa juga, jual beli motor," jelas Ismail.
Baca juga: Lukman Pengebom Katedral Makassar Sehari-hari Jualan Motor, Ketua RT: Habis Menikah Tertutup