Persib Bandung
Ungkap Rivalitas Persib-Persija ke Media Argentina, Mario Gomez Samakan dengan Boca-River
Bahkan, pelatih yang kini menukangai Borneo FC itu menyebutkan rivalitas Persib-Persija selevel dengan Boca Junior dan River Plate.
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Mantan pelatih Persib Bandung, Mario Gomez membeberkan rivalitas antara Maung Bandung dengan Persija Jakarta ke media Argentina.
Diketahui, Mario Gomez memang sempat memimpin Persib Bandung di tahun 2019.
Bahkan, pelatih yang kini menukangai Borneo FC itu menyebutkan rivalitas Persib-Persija selevel dengan Boca Junior dan River Plate.
Namun, bukan tanpa alasan Pelatih asal Argentina tersebut menyamakan rivalitas duo Indonesia dengan duo Argentina.
Pasalnya kala keduanya bertemu di kompetisi resmi, permasalahan selalu saja terjadi baik di dalam maupun luar lapangan.
Baca juga: Profil dan Statistik Winger Cepat Penentu Lolos Ke Babak Selanjutnya, Milik Persib atau Persiraja?
Baca juga: Duel Naturalisasi Indonesia-Amerika Latin Jelang Persib Bandung Vs Persiraja, Esteban atau Escobar?
Dilansir dari media Argentina, Infobae.com, Mario Gomez cukup terkejut kala pertama kali mengetahui rivalitas antara Persib Bandung dan Persija Jakarta.
Pasalnya kala itu Mario Gomez baru pertama kali ke Liga Indonesia dan menangani Persib Bandung.
Bahkan tak pelak selalu mendatangkan kekerasan yang terjadi di setiap pertemuannya.
Hal itu pula yang membuat Mario Gomez merasa ngeri dengan rivalitas Persib Bandung dan Persija Jakarata.
Saking berbahayanya, setiap tim harus menggunakan mobil baja kepolisian agar tetap terjaga selama memasuki stadion.
"Saya sangat terkejut dengan kekerasan yang terjadi di laga klasik antara Persib Bandung dan Persija Jakarta, tim yang sama-sama menjadi Ibu Kota," kata Mario Gomez.
"Rivalitas mereka cukup mengerikan sama seperti Boca Junior dan River Plate. Saya pernah memasuki stadion dengan mobil baja polisi karena para penonton melempari kami dengan apapun karena rivalitas ini," jelasnya.
Ia pun mengingat momen saat terkena lemparan dari fans akibat rivalitas yang terjadi di sepak bola Indonesia.
Bukan saat melawan Persija Jakarta, melainkan Arena FC.
Mantan asisten pelatih Inter Milan tersebut tak sungkan menyebutkan bahwa tingkat kekerasan dalam sepak bola di Indonesia cukup buruk.