Breaking News:

Ledakan di Gereja Katedral Makassar

Jadi Tertutup setelah Nikah, Tetangga Curiga Lukman Pelaku Bom Katedral Makassar Didoktrin Istri

Warga Kecamatan Bontoala, Kota Makassar mengungkapkan kecurigaan terhadap Lukman dan istrinya, pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
Capture YouTube Tribun Timur
Penampakan warung minuman milik Lukman, pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Senin (29/3/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Warga Jalan Tinumbu 1, Lorong 132, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar mengungkapkan kecurigaan terhadap Lukman dan istrinya, pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan di kanal YouTube Tribun Timur, Senin (29/3/2021).

Diketahui keduanya tewas setelah melakukan aksi teror di depan pintu masuk gereja katedral.

Kesaksian warga, Aisyah, terkait Lukman dan istrinya, pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Senin (29/3/2021).
Kesaksian warga, Aisyah, terkait Lukman dan istrinya, pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Senin (29/3/2021). (Capture YouTube Tribun Timur)

Baca juga: Media Asing Soroti Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Sebut Aksi Militan Lukai Jemaah

Setelah peristiwa itu, polisi menggerebek kediaman korban yang diketahui merupakan rumah kontrakan.

Warga menyebut Lukman sudah lama tinggal di situ dan baru enam bulan lalu menikah dengan istrinya yang berinisial YSR.

Walaupun begitu, warga tidak pernah mengenal bahkan jarang melihat sosok YSR.

Beberapa tetangga curiga Lukman dan istrinya masuk aliran tertentu yang membuat mereka nekat melakukan tindakan teror.

"Sebenarnya itu anak pendiam (Lukman). Tapi setelah dia menikah, mungkin dia masuk aliran itu, didoktrin," ungkap seorang tetangga bernama Aisyah.

Lukman diketahui mempunyai sebuah warung yang menjual minuman es.

"Awalnya dia tinggal sama ibunya. Setelah dia menikah, dia ngontrak di sini," kata Aisyah sambil menunjuk.

"Dia jualan es minuman," jelasnya.

Aisyah mengaku tidak pernah mengenal istri Lukman.

"Baik sebenarnya istrinya," ungkapnya.

Baca juga: Ngaku Iba, Ketua RW Ungkap Derita Ibu Pelaku Bom Katedral: Pas Anaknya Sudah Kuliah, Malah Berhenti

Ucapannya langsung ditimpali seorang warga yang juga tinggal di kawasan tersebut.

"Setelah menikah kita tidak pernah berkomunikasi," singgung Mirna.

"Kita tidak pernah lihat mukanya. Namanya saja saya tidak tahu," kata Aisyah.

"Saya juga, sampai sekarang tidak tahu namanya," Mirna menambahkan.

Dalam tayangan di Kompas TV, Ketua RT 3 RW 1 Ismail menyebut Lukman juga kerap menangani jual beli motor sebelum akhirnya berjualan makanan dan minuman.

"Pekerjaannya biasa juga, jual beli motor," kata Ismail.

"Baru sesudah kawin, dia (jual) makanan jadi," tuturnya.

Ismail menyebut sosok Lukman dikenal baik di antara tetangganya.

Namun sejak menikah, sikapnya menjadi agak tertutup dengan warga.

"Ramah sebetulnya, baru setelah dia habis kawin dia tertutup," ungkap sang ketua RT.

Lihat videonya mulai menit 2.00:

Ngaku Iba, Ketua RW Ungkap Derita Ibu Pelaku Bom Katedral

Tersangka bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Lukman alias L, ternyata sempat kuliah namun berhenti di tengah jalan.

Dilansir TribunWow.com, hal itu diungkapkan oleh Ketua RW 1 Keurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar, Hamka.

Sebelumnya, L dan sang istri, YSF tewas dalam aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).

Baca juga: Lukman Pengebom Katedral Makassar Sehari-hari Jualan Motor, Ketua RT: Habis Menikah Tertutup

Baca juga: Sebelum Beraksi, Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Tinggalkan Surat Wasiat untuk Orangtua

Menurut Hamka, L bahkan kerap berseteru dengan sang ibu.

Perseteruan L dan sang ibu bermula setelah L menikah enam bulan lalu.

Sejak saat itulah, L kerap menegur ibunya saat melakukan ritual adat setempat seperti barasanji.

"Dia selalu tegur orang tuanya kalau barasanji, katanya bid'ah, tidak boleh," kata Hamkam dikutip dari TribunTimur.com, Senin (29/3/2021).

"Bahkan Lukman ini tidak mau makan ayam atau sapi kalau bukan dia sendiri yang potong."

Hamka menyebut, perseteruan L dan sang ibu berakhir seusai L dan YSF pindah rumah.

Sebagai tetangga L, Hamka mengaku tak menyangka warganya bakal terlibat aksi terorisme.

Apalagi, aksi pengeboman itu dilakukan L bersama sang istri.

Baca juga: Sama-sama Pernah Serang Gereja, Ini Dugaan Motif Pasutri Bom Katedral Makassar Menurut Ali Imron

Baca juga: Sosok Lukman Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral, Berubah setelah Berhenti Kuliah dan Menikah

"Tidak ada yang menyangka, kami kira cuma ikut pengajian-pengajian saja."

"Ternyata pas ada berita bilang kalau dia warga sini, inisial L, di situ kami langsung tahu kalau itu Lukman sama istrinya," sambungnya.

Di sisi lain, Hamka justru merasa kasihan pada ibu L.

Pasalnya, sang ibu kini hanya tinggal bersama adik pelaku bom bunuh diri tersebut.

Sementara itu, L yang sempat kuliah memilih berhenti dari bangku pendidikan lalu menikah dan terlibat aksi terorisme.

"Kasihan ibunya, jualan di warung, cuma dibantu sama adik perempuan Lukman," jelas Hamka.

"Pas anaknya sudah kuliah, malah berhenti dan masuk aliran sesat. Semoga ini yang terakhir."

Meskipun begitu, menurut Hamka, warga setempat menerima saat jasad L dan YSF dimakamkan di pemakaman sekitar.

Jasad L dan YSF telah dimakamkan dalam satu liang lahat di pemakaman Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Senin (29/3/2021).

Keduanya dimakamkan di sebelah makam ayahanda L. (TribunWow.com/Brigitta/Tami)

Baca berita terkait lainnya

Tags:
Ledakan di Gereja Katedral MakassarGereja Katedral MakassarMakassarBom Bunuh DiriSulawesi SelatanLukman
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved