Ledakan di Gereja Katedral Makassar
Tiba-Tiba Digerebek Densus 88, Istri di Sukabumi Akui Suaminya Banyak Habiskan Waktu di Jakarta
Tim Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti diduga bahan peledak dari rumah seorang terduga teroris di Sukabumi.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Berbeda dengan keterangan SA, Ujang justru menyebut BS hanya pulang ke Sukabumi dua hingga tiga hari saja dalam waktu sebulan.
Di sisi lain, Ketua RT setempat, Ade Sukardi mengaku melihat bahan peledak dari rumah BS diamankan oleh pihak kepolisian.
"Ada juga kabel, ada juga istilahnya apa itu bahan-bahan peledak, kita kurang begitu tahu. Ini kan warga saya, cuman kan sehari-harinya kurang tahu. Kalau di sini gak kerja, kerjanya ke Jakarta," ujarnya kepada wartawan, Senin (29/3/2021).
Sekretaris Desa setempat, Alek Solihin menyebut, BS sebagai orang yang tertutup sehingga tidak ada yang mengenal dekat.
"Kurang lebih satu tahun tinggal di Kampung Limbangan ini, sehari-hari warga sini pada gak mengetahui karena dia tertutup," katanya.
Baca juga: Tangkap Terduga Teroris di Ciputat, Polisi Disebut Nyamar Jadi Kuli Bangunan, Warga: Gelagat Aneh
Terduga Teroris Dengar Kajian Lewat YouTube
Seperti yang diketahui, sejumlah terduga teroris ditangkap di beberapa tempat sebagai buntut dari hasil penyelidikan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).
Dari beberapa terduga teroris yang diamankan oleh polisi, ada yang merupakan simpatisan dari ormas Front Pembela Islam (FPI) yang kini telah dilarang oleh pemerintah.
AJ (46) yang diamankan oleh polisi, di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Senin (29/3/2021) diketahui merupakan simpatisan FPI.
Dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, hal itu diungkapkan oleh F (54) selaku tetangga AJ.
Baca juga: Fakta Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar, Tinggalkan Surat Wasiat hingga Dinikahkan Teroris JAD
F menjelaskan, tetangganya itu kerap mendengarkan kajian melalui YouTube yang suaranya kerap terdengar hingga tetangga sekitar.
"Kalau saya sih suka dengar malem muter-muter Youtube, iya kajian," kata F.
F mengatakan, pelaku juga kerap mengikuti kajian di malam hari dan pulang pada dini hari.
"Jadi orang ini dia pergi dari rumah habis magrib, pulang jam dua. sering, iya ikut kajian. Terus ya ada lah sebulan lalu ada sekitar lima orang itu dari tengah malam dari jam 12 masuk ke sini, pakai sorban warna putih, saya lihat, temannya," ujar F.
Tak jarang ia juga mendengar AJ dan istrinya cekcok karena AJ tetap nekat pergi mengikuti acara tertentu meskipun dilarang istri.