Breaking News:

Ledakan di Gereja Katedral Makassar

Kapolri Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar Jaringan JAD dan Pernah Beraksi di Jolo Filipina

Pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar ternyata pernah beraksi di Filipina. Ini kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

AFP/Indra Abriyanto
Petugas melakukan olah TKP setelah peristiwa ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021). 

Penjaga perpustakaan Ponpes Ibnu Mas'ud itu bahkan masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Saefullah mengendalikan dan memberi perintah kepada sejumlah terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Indonesia.

Salah satunya kepada terduga teroris N atau Novendri yang ditangkap di Padang, Sumatera Barat.

Saefullah mengarahkan N untuk mengirim uang kepada Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

"N ini ada pengendalinya, mastermind-nya saat ini atas nama Saefullah alias Daniel alias Chaniago. Yang bersangkutan sudah diterbitkan DPO oleh Densus 88 sebagai mastermind," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2019).

"Saat ini yang bersangkutan diduga berada di satu wilayah di Khorasan Afghanistan. Kenapa ada di situ, (karena) pasca-kekalahan ISIS di Suriah, Al Baghdadi langsung pecah kekuatannya. Saat ini kekuatan ISIS sudah mengarah ke suatu daerah, yaitu di Khorasan Afghanistan. Ini daerah abu-abu, daerah perbatasan yang tidak bisa dikontrol oleh satu pemerintah, itu sebabnya mereka kuat di situ," imbuhnya.

Selain itu, Saefullah mengontrol beberapa pelaku yang ada di Indonesia, antara lain tersangka Yoga dari JAD Kalimantan Timur yang ditangkap Juni 2019.

Yoga sendiri berperan menggantikan Andi Baso, sebagai jembatan penghubung antara kelompok ISIS atau JAD di Indonesia dan Filipina.

Menurut Dedi, Saefullah berencana mengirimkan uang kepada Yoga untuk membeli senjata di Filipina, untuk nantinya dikirim ke Indonesia.

Saefullah juga disebut sebagai orang yang mengatur perjalanan Muhammad Aulia beserta 11 orang Indonesia lain yang berencana berangkat ke Khorasan Afghanistan.

Namun, mereka dideportasi dari Bangkok dan kemudian ditangkap Densus 88 di Bandara Kualanamu, Medan.

Terkait dengan penangkapan ratusan terduga teroris?

Juru bicara Mabes Polri, Argo Yuwono, berkata masih belum bisa memastikan apakah serangan teror yang terjadi pada rangkaian perayaan Paskah di Makassar kemarin dampak dari penangkapan ratusan terduga teroris di Indonesia sepanjang tahun ini.

Kata dia, peristiwa ini akan menjadi evaluasi tim Densus 88 Antiteror Polri.

"Ini bagian daripada evaluasi penyidik Densus nanti kita akan lihat sejauhmana yang kita lakukan penangkapan mulai dari beberapa daerah apakah ada kaitannya dengan yang ini [Makassar], nanti kita temukan setelah mendapatkan data," imbuh Argo Yuwono kepada wartawan di Jakarta, Minggu (28/03).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Listyo Sigit PrabowoBom Bunuh DiriGereja Katedral MakassarLedakan di Gereja Katedral MakassarMakassarFilipinaJamaah Ansharut Daulah (JAD)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved