Ledakan di Gereja Katedral Makassar
Driver Ojol Jadi Saksi Mata Bom Gereja Katedral Makassar, Mobil Hancur dan Lihat Potongan Tubuh
Seorang pengemudi ojek online (Ojol), Johari menuturkan mencekamnya kejadian ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Seorang pengemudi ojek online (Ojol), Johari menuturkan mencekamnya kejadian ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
Johari yang beruntung tak menderita luka, bisa menghindar meski bom tersebut meledak dari arah belakang mobilnya.
Namun nahas, mobil yang dikendarai Johari untuk mencari nafkah, kini hancur dengan kaca berkeping-keping.

Baca juga: Sosok Penjaga Gereja Katedral Makassar yang Tahan Pelaku Bom agar Tak Masuk: Dia Naik Motor
Baca juga: BREAKING NEWS Bom Meledak di Depan Gereja Katedral Makassar, Saksi Mata Ungkap Detik-detiknya
Seperti yang dituturkan dalam tayangan di kanal YouTube metrotvnews, Minggu (28/3/2021), Johari mengaku masih panik.
Ia mengaku berada di depan gereja lantaran mendapat pesanan dari penumpang yang disinyalir adalah jemaat gereja.
Johari sempat mendapat pembatalan sebelum kemudian kembali diorder dari lokasi yang sama.
"Awalnya saya dapat orderan dari Katedral," kata Johari.
Tak lama setelah memarkirkan mobilnya di dekat gerbang gereja, Johari dikejutkan dengan suara ledakan dahsyat.
Ia pun lari menyelamatkan diri menjauhi lokasi gereja.
"Parkir mobil, enggak sampai berapa menit saya main Hp minta konfirmasi dari penumpang tiba-tiba bomnya meledak di belakang mobil saya."
"Saya buka pintu terus lari," tuturnya.
Saat ini, Johari masih berada di kantor polisi untuk memberikan keterangan dan kesaksian mengenai insiden yang terjadi.
Ia menuturkan kronologi ledakan dan menceritakan pengalamannya untuk melengkapi penyidikan polisi.
"Sekarang saya berada di Polrestabes Makassar," kata Johari.
Sementara itu, Johari yang berlari menyeberangi jalan depan gereja sempat melihat potongan tubuh yang berserakan.
Diduga, potongan tersebut adalah pelaku yang dikonfirmasi terdiri dari dua orang dan berboncengan motor.
Sementara ini belum ada korban jiwa dari petugas gereja maupun jemaat.
Namun, 14 orang dikabarkan menderita luka-luka akibat serpihan bom dan masih dirawat di tiga rumah sakit berbeda.
"Pada saat saya lari itu sudah menyeberang dari gereja sudah daging-daging mayat itu berserakan," beber Johari.
"Kalau masalah orang saya enggak tahu berapa orang (pelaku -red)."
"Saya di dalam mobil itu fokus ke aplikasi, jadi begitu meledak saya sempat menoleh ke belakang baru lari," tandasnya.
Diketahui, para petugas dan jemaat Gereja Katedral Makassar dikagetkan dengan ledakan yang terjadi di dekat gerbang masuk.
Ternyata, dua orang tak dikenal nekat menerobos masuk ke parkiran gereja meski sudah dihadang oleh sekuriti.
Tak lama kemudian, ledakan terjadi yang diduga berasal dari tubuh kedua orang tersebut.
Akibatnya, para jemaat yang baru saja menjalani ibadat Minggu Palma menjadi korban dan menderita sejumlah luka.
Baca juga: Kronologi Kejadian Bom Gereja Katedral Makassar, Bermula dari Kerumunan hingga Potongan Badan
Baca juga: Sebut Jumlah Korban Bom di Gereja Katedral Makassar, Irjen Argo Yuwono: Sekuriti Gereja dan Jamaah
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Penuturan Kapolda Sulawesi Selatan
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Merdisyam mengonfirmasi potongan tubuh yang ditemukan di depan Gereja Katedral Makassar adalah pelaku bom bunuh diri.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), seperti yang ditayangkan Kompas TV, Minggu (28/3/2021).
Diketahui ledakan terjadi saat jemaah ibadah misa yang hendak pulang bergantian dengan jemaah yang datang untuk mengikuti misa selanjutnya.
"Perlu kami laporkan sekitar pukul 10.35 WITA tadi terjadi ledakan bom yang diduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, Makassar," kata Merdisyam.
Tim gabungan telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk menangani situasi.
"Sementara data awal yang kami (terima), saat ini kita sedang menangani, menjaga perimeter, dan penanganan TKP," jelas Merdisyam.
Ia mengonfirmasi satu orang yang tewas dalam ledakan tersebut adalah pelaku sendiri yang diduga melakukan aksi bom bunuh diri.
Korban lainnya merupakan anggota masyarakat, yakni umat dan petugas gereja.
"Sementara data awal yang kita sampaikan, satu korban yang dipastikan sebagai pelaku bom bunuh diri tersebut," papar Merdisyam.
"Kemudian ada 9 masyarakat (terdiri dari) 5 petugas gereja, dan 4 jemaah yang saat ini sedang dalam perawatan," lanjutnya.
Polisi masih melakukan olah TKP bersama dengan tim gabungan.
Menurut Merdisyam, sejauh ini baru data awal itu yang dapat disampaikan melalui hasil olah TKP sementara.
"Kita juga bersama-sama dengan Densus 88 sedang melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti yang ada," kata Merdisyam.
"Saat ini yang dapat kita pastikan ada satu jasad yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri," ungkapnya.
Merdisyam menjelaskan pihaknya belum dapat mengonfirmasi identitas pelaku karena masih diselidiki.
"Untuk data dan identifikasinya saat ini sedang dilakukan olah data. Saat ini sedang bekerja, kita belum bisa menyampaikan," tandasnya. (TribunWow,com/ Via, Brigitta)