Breaking News:

Kabar Tokoh

Dulu Ajukan Jokowi di Pilgub DKI lalu Jadi Rival di Pilpres, Prabowo: Tebak Bagaimana Perasaan Saya

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan perasaannya ketika bersaing dengan Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan presiden 2014.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
Capture YouTube TvOne
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan perasaannya ketika bersaing dengan Joko Widodo (Jokowi) di pilpres 2014, dalam Satu Jam Lebih Dekat, Minggu (21/3/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan perasaannya ketika bersaing dengan Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan presiden 2014.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam Satu Jam Lebih Dekat di TvOne, Minggu (21/3/2021).

Prabowo mengaku dirinya turut berperan mengajukan Jokowi dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012 silam.

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan tertutup di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/1/2015).
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan tertutup di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/1/2015). (Tribunnews/HO/Setpres/Rusman)

Baca juga: Berharap Jokowi-Prabowo Berpasangan di Pilpres 2024 dan Lawan Kotak Kosong, Qodari: Akan Aman

Diketahui, saat itu Jokowi yang masih menjalani masa jabatan sebagai Wali Kota Solo diajukan menjadi calon Gubernur DKI Jakarta oleh PDIP.

Walaupun begitu, Prabowo enggan disebut sebagai otak di balik rencana politik tersebut.

"Saya enggak mau ngaku mastermind, tapi begitulah kejadiannya," kata Prabowo Subianto.

Ia mengaku Jokowi dipandang sebagai sosok yang tepat memimpin Jakarta saat itu.

Jokowi pun memenangkan pemilihan bersama wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melawan pasangan Dauzi Bowo dan Nachrowi Ramli.

"Saya menggagas karena desakan anak-anak muda ingin suatu wajah baru. Saya waktu itu terkesan juga ke situ, ke arah mungkin ini new leader di Jakarta," lanjutnya.

"In the end kita berjuang keras. Dia menang jadi gubernur," tambah Prabowo.

Baca juga: Ungkit Pilpres 2014-2019, Refly Harun soal Sikap Pasif Prabowo seusai Jadi Menteri: Masih Perkasa

Namun di tengah-tengah perjalanan Jokowi menjadi gubernur, PDIP kembali mencalonkan dirinya sebagai presiden pada pemilihan 2014.

Saat itu pasangan Jokowi-Jusuf Kalla melawan Prabowo-Hatta Rajasa.

"Ujungnya dia maju melawan saya," kata letjen TNI purnawirawan ini.

Prabowo angkat bicara ketika ditanya bagaimana perasaannya tentang hal tersebut.

Walaupun begitu, ia tidak membicarakannya secara gamblang.

"Bagaimana ya, perasaan saya? Saya kira saya juga manusia. Manusia punya perasaan," jawab Prabowo.

"Tebak saja sendiri bagaimana perasaan saya," tambahnya sembari tertawa.

Dalam tayangan yang sama, sebelumnya Prabowo menanggapi berbagai hasil survei yang beberapa kali menunjukkan dirinya unggul.

Ia mengaku tidak selalu mempercayai hasil survei.

Menurut mantan Pangkostrad ini, hasil survei tidak selalu kredibel karena bergantung pada pemodal seperti industri lainnya.

"Saya sepintas (melihat hasil survei), karena di Indonesia survei itu kita harus tanya yang bayar siapa," komentar Prabowo.

"Survei itu 'kan industri. Ada orang yang hidup jualan survei," lanjut dia.

Selain itu, ia menilai penyelenggara survei bisa saja menunjukkan hasil yang bagus untuk pihak tertentu.

"Jadi ini yang repot. Kadang-kadang karena dia hidup jualan, ya ke klien dia harus kasih berita bagus supaya ada harapan kontraknya diperpanjang terus," ungkap Prabowo.

Lihat videonya mulai menit ke-5.00:

Qodari Berharap Jokowi-Prabowo Berpasangan di Pilpres 2024

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerpanjang masa jabatan presiden sebanyak 3 kali.

Dilansir TribunWow.com, Qodari bahkan mendukung Jokowi kembali maju di Pilpres 2024 berpasangan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Saking mendukungnya, Qodari sampai mengenakan kaus bertuliskan 'Jokowi-Prabowo 2024'.

Baca juga: Alasan Qodari Kenakan Kaus Jokowi-Prabowo saat Bahas Presiden 3 Periode di Mata Najwa: Imajinasi

Baca juga: Soal Isu Presiden 3 Periode, Qodari Ungkit Sepak Terjang Amien Rais: Undang-undang Bukan Kitab Suci

M Qodari selaku Direktur Eksekutif Indo Barometer mengenakan kaus bergambar Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto saat hadir dalam program Mata Najwa, Kamis (18/3/2021).
M Qodari selaku Direktur Eksekutif Indo Barometer mengenakan kaus bergambar Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto saat hadir dalam program Mata Najwa, Kamis (18/3/2021). (Tangkapan Layar Mata Najwa)

Hal itu tampak dalam kanal YouTube tvOneNews, Minggu (21/3/2021).

"Beliau mengatakan bahwa saya ini terbalik, enggak sebenarnya," kata Qodari.

"Masalah yang kita hadapi, solusinya kita berikan."

Menurut Qodari, Jokowi berpasangan dengan Prabowo di Pilpres 2024 adalah jawaban dari panasnya politik di Indonesia.

Apalagi, disebutnya kini pemerintahan Jokowi stabil setelah Prabowo resmi menjabat sebagai menteri.

Baca juga: Sosok Betty Elista, Pedangdut yang Disebut KPK Terima Aliran Uang dari Edhy Prabowo Lewat Sekretaris

Baca juga: Penampakan Uang Rp 52,3 Miliar yang Disita KPK terkait Kasus Edhy Prabowo

"Jadi bukan karena konstitusi, sudah mengatur, lalu melihat aman-aman saja dan bersikap seolah tidak terjadi sesuatu," ujar Qodari.

"Pada hari ini ada Jokowi dan Prabowo dalam pemerintahan itu stabil."

"Sebetulnya harusnya menambah alasan bahwa 2024 merupakan potensi aman dan nyaman pemerintahannya."

"Karena dua orang ini bergabung," lanjutnya.

Qodari menambahkan, kondisi politik akan semakin stabil jika Jokowi-Prabowo melawan kotak kosong di Pilpres 2024 kelak.

Ia menilai, hal itu akan semakin menjaga kestabilan politik saat Pilpres.

Sehingga, tak akan kembali terjadi dua kubu yang mendukung masing-masing calon presiden.

"Apalagi kalau koalisi ini sama-sama mendukung pasangan sekarang, termasuk di dalamnya PAN," jelasnya.

"Maka 2024 paslonnya akan berhadapan dengan kotak kosong."

"Kalau berhadapan dengan kotak kosong itu nanti tensinya turun."

"Jadi menurut saya sekarang ini aman bukan berarti saat Pilpres akan aman juga," tandasnya. (TribunWow.com/Brigitta/Tami)

Baca berita terkait lainnya

Tags:
JokowiDKI JakartaPilpres 2024TribunWow.comPrabowo Subianto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved