Isu Kudeta Partai Demokrat
Tanggapi Polemik Kepemimpinan Partai Demokrat, Jimly Asshiddiqie: Ini Pasti Bukan Agenda Jokowi
Jimly Asshiddiqie menyebut, tidak ada kepentingan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam gejolak di dalam partai yang diketuai AHY itu.
Editor: Mohamad Yoenus
Dirinya pun menilai, sikap pemerintah yang tidak ikut campur dalam gejolak Partai Demokrat itu sudah tepat.
"Sikap pemerintah di Undang-undang jadi netral saja."
"Kalau ada konflik partai, pemerintah tidak usah ikut campur," ungkapnya.
Partai Demokrat disebut bisa menyelesaikan masalah internalnya melalui pengadilan negeri hingga Mahkamah Agung.
"Pemerintah nunggu beres dulu, selesaikan dulu secara internal," katanya.
"Kalau internal enggak bisa, bawa ke pengadilan negeri."
"Kalau enggak selesai, bawa ke Mahkamah Agung."
"Jadi pemerintah harus netral, karena di Undang-undang sudah diatur," terang Jimly Asshiddiqie.
Baca juga: Pernah Dampingi SBY, Jusuf Kalla Beri Dukungan untuk Partai Demokrat, AHY: Miliki Hubungan Sejarah
Lihat video mulai menit ke 47.40:
Amien Rais Tuding Ada Dukungan 'Lurah'
Diberitakan sebelumnya, politikus senior, Amien Rais, menyebut Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, mendapat dukungan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB).
Menurutnya, tanpa dukungan dari sosok yang disebut 'Lurah' itu, Moeldoko tak akan berani maju.
"Saya enggak mencampuri partai lain, saya khusus Moeldoko saja ini."
"Ini sesuatu yang luar biasa. Saya tidak yakin Moeldoko berani seberani itu tanpa kerlingan atau kedipan dari 'Lurah' kita itu," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (14/3/2021).
"Jadi sampai sekarang belum terucapkan satu patah katapun," lanjutnya.
