Terkini Daerah
Ajak Mandi Bareng Pengikut, Pemimpin Aliran Hakekok Ngaku Salah dan Ingin Tobat, Begini Respons MUI
Masyarakat Pandeglang, Banten, dihebohkan dengan terbongkarnya aliran Hakekok yang mengajarkan ritual mandi bareng untuk menghapus dosa di wilayahnya.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Masyarakat Pandeglang, Banten, dihebohkan dengan terbongkarnya aliran Hakekok yang mengajarkan ritual mandi bareng untuk menghapus dosa di wilayahnya.
Dilansir TribunWow.com dari TribunBanten.com, Sabtu (13/3/2021), Ketua Majelis Ulama (MUI) Pandeglang, Hamdi Ma'ani menyebut aliran Hakekok sudah terbentuk sejak lama.
Ia bahkan menyebut MUI Pandeglang pernah memberikan pembinaan pada kelompok aliran menyimpang ini.
Namun, sekelompok warga ternyata masih tetap menjalankan aliran Hakekok.

Baca juga: Temuan Polisi di Rumah Pimpinan Hakekok yang Ajak Mandi Bersama secara Telanjang untuk Hapus Dosa
Baca juga: Soroti Minuman Misterius Aliran Hakekok, MUI Curigai Campur Tangan Makhluk Halus: Penggunaan Mantra
Menurut Hamdi, ia sudah bertemu dengan pimpinan aliran Hakekok, A (52).
Dalam pertemyan itu, A sudah mengakui kesalahan dan ingin tobat.
Hamdi menceritakan, A menyebut ritual mandi bareng dilakukan belasan pengikut untuk menghapus dosa dan mendatangkan rezeki.
Ritual mandi bareng itu dilakukan di tempat penampungan air area kebun sawit milik PT Gal, Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang.
Baca juga: Kronologi 16 Pengikut Aliran Hakekok Mandi Bersama, Dijanjikan Bisa Hapus Dosa hingga Kaya Raya
Baca juga: Ajak Murid Mandi Bugil untuk Hapus Dosa, Pemimpin Aliran Hakekok Simpan Kondom, Keris dan Kemenyan
Hamdi melanjutkan, ritual itu dilakukan untuk mengamalkan ajara Balatasuta.
"Akhirnya setelah melakukan Rajaban kemarin, mereka memutuskan untuk menyucikan diri, bebersih dan bubar," ujar Hamdi, Jumat (12/3/2021).
Setelah menyadari kesalahannya, pengikut aliran Hakekok meminta maaf pada masyarakat dan menyatakan bersedia dibina MUI Pandeglang.
Karena itu, Hamdi menyambut baik niat baik pengikut aliran Hakekok tersebut.
Namun, ia belum bisa memutuskam ada tidaknya fatwa atas adanya aliran Hakekok yang diketahui sudah ada sejak lama serta kerap muncul dan tenggelam.
"Dia merasa bersalah, siap dibenarkan, siap dibimbing dan dibina. Ingin tobat," lanjutnya.
Minuman Misterius Pengikut Aliran Hakekok
Sebelumnya, info soal minuman misterius itu pertama kali diungkap oleh Kepala Desa Banyuasih, Iyat Sanjaya.
Iyat menyampaikan, uang bukanlah alasan aliran Hakekok diikuti banyak orang.
"Tidak ada sama sekali orang yang mendanai untuk masalah uang," kata dia, dikutip dari acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Sabtu (13/3/2021)
Iyat menceritakan ada alasan lain mengapa aliran Hakekok diikuti oleh warga sekitar.
Hal itu didapatnya dari pengakuan seorang warga.

Baca juga: Fakta Aliran Hakekok, Berhubungan Intim Tanpa Ikatan Nikah hingga Mandi Bersama untuk Hapus Dosa
Dijelaskan Iyat, para pengikut aliran Hakekok menjadi lupa ingatan untuk sementara seusai meminum sesuatu yang diberikan oleh pimpinan aliran yakni Arya (52).
"Katanya mereka jadi lupa apa yang dilakukan setelah minum air yang diberikan imam (pimpinan)," terang dia.
Selanjutnya, Iyat merinci soal ritual mandi bareng yang kini tengah viral di media sosial (medsos).
Iyat menjelaskan, ritual dimulai saat mereka bersama pergi dari rumah masing-masing.
Setibanya di pinggir danau, para pengikut aliran Hakekok langsung melakukan ritual mandi bersama.
Barang-barang pribadi yang dibawa oleh para pengikut aliran Hakekok kemudian dibuang ke danau.
"Menurut mereka apa yang dibawa, termasuk HP, pakaian, itu dilempar ke danau," ujar Iyat.
Iyat mengatakan, para pengikut aliran Hakekok percaya, dengan membuang barang-barang itu akan membersihkan hal-hal kotor dalam diri mereka.
Sang pimpinan aliran yakni Arya, disebut memiliki wewenang untuk menggerayangi tubuh para pengikut wanita.
"Dan untuk imam (pimpinan aliran) tersebut, memegang-megang istri orang," kata Iyat.
Sentuhan pimpinan aliran dipercaya dapat membersihkan hal kotor dalam diri pengikutnya.
Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, ritual mandi bareng itu terjadi pada Kamis (11/3/2021) sekira pukul 10.00 WIB.
"Ada 16 orang yang diamankan, terdiri dari lima perempuan dewasa, delapan laki-laki, dan tiga anak-anak," kata Wakapolres Pandeglang, Kompol Riky Crisma Wardana, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis.
Lewat pendalaman yang dilakukan oleh pihak kepolisian, aliran Hakekok di Pandeglang baru sekali melangsungkan ritual mandi bareng.
Total 16 orang itu merupakan warga Kecamatan Cigeulis, Pandeglang yakni 8 perempuan, 5 laki-laki, dan 3 anak-anak. (TribunWow.com/Tami/Anung)
Artikel ini telah diolah dari TribunBanten.com dengan judul Ritual Mandi Bareng untuk Hapus Dosa, Pimpinan Aliran Hakekok Akui Salah dan Ingin Tobat