Terkini Daerah
Sosok MRI, Pembunuh Berantai di Bogor, Profesi Jual Beli Online hingga Incar Wanita Muda
Inilah sosok Muhamad Rian alias MRI alias Rian (21), pembunuh berantai di Bogor yang berhasil ditangkap polisi pada Rabu (10/3/2021).
Editor: Rekarinta Vintoko
Dilokasi pelaku mengaku memaksa korban DP yang sudah dibunuhnya itu masuk ke dalam plastik.
Dengan mengikat kaki dan menekuk badan korbannya, pelaku memasukan korban ke dalam plastik dan kemudian dimasukan ke dalam tas carier digendong hingga menuju lokasi pembuangan
Dari pengakuannya pelaku menggendong mayat tersebut dengan menyusuri beberapa ruas jalan.
Karena menjelang pagi dan warga sudah ada yang beraktivitas ditengah kebingungannya membawa mayat pelaku nekat membuat disisi jalan.
"Saya naronya diatas (kepalanya) kemudian ditekuk badan ditekuk dipaksa, (Alasan buang dilokasi) karena sudah banyak warga sepanjang jalan saya bingung mau buang kemana, sepanjang jalan saya sudah bingung mau buang kemana akhirnya saya buang disini," ujarnya.
Tak menyesal dengan perbuatan pertama, MRI kembali melakukan pembunuhan kedua dan mayatnya dibuang ke wilayah Pasir Angin, Kabupaten Bogor.
Setelah dari lokasi pertama kemudian Kapolresta Bogor Kota menggiring pelaku ke lokasi ke dua yaitu lokasi penemuan mayat perempuan berinisial ER yang ditmeukan pada 10 Maret 2021.
Disana pelaku juga memberikan pengakuan mengejutkan.
Pelaku membuang korban yang sudah lebih dulunya di kencani dan dibunuh kedalam tas.
Dengan posisi ditekuk pelaku biadab itu memasukan korbannya ke dalam tas.
Dengan posisi tubuh tegak, wajah merunduk dan mata melirik kesana-kemari pelaku dengan fasih mengatakan bahwa tak butuh waktu lama untuk membuang mayat yang digendongnya di dalam tas ransel.
"Enggak sampai lima menit (membuang mayat) cuma ditarik saja (tasnya)," ujarnya.
Modus dan Motif Pelaku
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan bahwa dalam menjalankan aksi jahatnya pelaku memanfaatkan media sosial untuk merayu korbannya.
Dengan mengiming-imingi inbalan uang MRI merayu oara korbanya untuk diajak bertemu.