Breaking News:

Kecelakaan Maut Bus Sri Padma Kencana

Keluarga Korban Kecelakaan Bus Sri Padma di Sumedang Menanti Kabar, Ada yang Menangis hingga Pingsan

Isak tangis mewarnai kepulangan korban kecelakaan bus di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
dok Humas Pemkab Subang
Penjemputan korban kecelakaan bus yang membawa rombongan peziarah dari SMP IT Al Muaawanah, Kamis (11/3/2021) dini hari. 

TRIBUNWOW.COM - Isak tangis mewarnai kepulangan korban kecelakaan bus di Jalan Raya Sumedang-Malangbong, Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Sejak Rabu (10/3/2021) malam, korban luka ringan dan jenazah mulai dipulangkan ke Cisalak, Subang.

Di Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, keluarga korban berjejer di pinggir jalan dan pekarangan rumah.

Baca juga: Pemilik PO Bus Sri Padma Ikut dalam Rombongan Bus yang Kecelakaan Maut di Tanjakan Cae Sumedang

Evakuasi korban kecelakaan maut penumpang Bus Sri Padma Kencana di Sumedang, Kamis (11/3/2021) pagi. Terdapat 27 korban jiwa dalam kecelakaan ini.
Evakuasi korban kecelakaan maut penumpang Bus Sri Padma Kencana di Sumedang, Kamis (11/3/2021) pagi. Terdapat 27 korban jiwa dalam kecelakaan ini. (kantor SAR Bandung)

Dengan penuh cemas, mereka menunggu kabar pasti mengenai peristiwa nahas tersebut.

"Saya dapat kabar dari korban selamat telepon, bus yang dia tumpangi kecelakaan di Wado," ujar Wahyu, orangtua salah satu penumpang bus saat ditemui Kamis (11/3/2021) dini hari.

Ikin, yang juga orangtua korban kecelakaan lainnya, tampak histeris.

Ia menangis sejadi-jadinya, lantaran mendengar buah hatinya turut menjadi korban kecelakaan.

Menurut penuturan warga, Ikin bahkan sempat pingsan.

Kepala Desa Paku Haji Asep Komara membenarkan bahwa korban kecelakaan di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Wado, Sumedang merupakan warganya.

Hanya saja, ia tidak mengetahui kegiatan yang dilakukan sekolah itu.

"Iya betul itu warga sini, Desa Paku Haji, kebetulan sekolah itu berdomisili di sini," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung Supriono mengatakan, total korban kecelakaan bus maut yang terjun ke jurang di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, sebanyak 62 orang.

Penumpang bus tersebut terdiri dari 59 orang rombongan SMP IT Al Muaawanah, Cisalak, Subang.

Kemudian, 3 lainnya merupakan sopir dan kernet Bus Seri Padma Kencana.

Sesuai data terbaru pada Kamis (11/3/2021), pukul 02.18 WIB, dari total 62 orang di dalam bus, sebanyak 27 orang tewas.

Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut Bus Sri Padma di Sumedang, Bocah 2 Tahun Lolos dari Maut

Kesaksian Korban Selamat

Seorang korban selamat kecelakaan maut Bus Sri Padma Kencana di Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) menceritakan detik-detik kejadian.

Diketahui sebelumnya, Bus pariwisata Sri Padma Kencana yang membawa 59 penumpang terjun ke dalam jurang di Tanjakan Cae, Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) malam.

Jumlah korban tewas terus bertambah, tercatat hingga Kamis (11/3/2021) dini hari, ada 27 korban jiwa akibat kecelakaan maut tersebut.

Seorang korban selamat sempat menceritakan kejanggalan sebelum kecelakaan terjadi.

Baca juga: Evakuasi 6 Korban Kecelakaan Maut Bus Sri Padma Kencana di Sumedang, Puluhan Orang Tewas

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, penumpang selamat itu adalah Mimin Mintarsih (52).

Warga Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, itu beserta dua anaknya yang berumur 2 dan 11 tahun selamat dalam kecelakaan maut tersebut.

"Alhamdulillah saya dan dua anak saya selamat," ujar Mimin di rumahnya, Kamis (11/3/2021) dini hari.

Mimin pada kala itu duduk di jok kedua di belakang sopir.

Ia ingat bus sempat oleng sebelum terjun ke dalam jurang.

"Bus goyang-goyang, terus masuk jurang," ucap Mimin.

Mimin bercerita, sebelum kecelakaan terjadi, sopir sempat meminta seorang penumpang untuk memeriksa bagian kampas rem.

Hal tersebut dikarenakan sepanjang jalan tercium bau sangit kampas rem.

"Sopir bilang remnya blong," ujar Mimin.

Baca juga: Sulitnya Evakuasi Penumpang Bus Padma yang Terjun ke Jurang, Basarnas: Banyak yang Terhimpit

Saat detik-detik kecelakaan terjadi, Mimin menyebut semua penumpang dilanda kepanikan.

"Semua orang teriak Allahhu akbar, takbir," ujar Mimin.

Mulai dari Siswa SMP IT Muaawanah, orangtua, pendamping, hingga guru semua mengucap takbir ketika kecelekaan terjadi.

Ketika jatuh ke jurang, dua anak Mimin terpental ke belakang sedangkan dirinya terjepit jok.

"Saya terjepit jok, saya merangkak cari anak saya dan keluar dari bus," kata dia.

(Kompas.com/Farida Farhan) dan (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga Korban Kecelakaan Bus Berjejer di Pekarangan Rumah Sambil Menanti Kepastian"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Evakuasi Korban KecelakaanUpdate Korban KecelakaanKecelakaan Maut Bus Sri Padma KencanaBus Sri Padma KencanaKecelakaan MautKecelakaanKecelakaan BusKabupaten SumedangSumedangJawa Barat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved