Terkini Nasional
Soal Penembakan FPI, Mahfud MD: Saya Yakin Siapa di Belakang Ini, Saya Tahu tapi Tak Punya Bukti
Mahfud MD meminta Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) tidak asal tuduh terkait kasus penembakan enam laskar FPI.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
"Jangan hanya, 'Saya yakin itu terjadi'. Lho, saya yakin gerakan itu ada yang membiayai juga, tapi saya enggak punya bukti," terang Mahfud.
"'Kan saya enggak bisa membawa si A, si B, si C ke pengadilan (dengan tuduhan) membiayai, memberikan senjata," lanjutnya.
"Saya yakin juga si A, si B, si C membiayai ini, yang mengatur semua itu, gerakan itu. Tahu saya, tetapi saya tak punya bukti," tambah dia.
Lihat videonya mulai menit 12.20:
Komnas HAM Sebut Banyak Hoaks soal Penembakan 6 Laskar FPI
Penyelidikan masih terus dilakukan terkait kasus baku tembak antara anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) dan polisi, di sekitar jalan tol Jakarta-Cikampek, Karawang pada Senin (7/12/2020).
Baik Polri maupun Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) masih terus mendalami kasus ini.
Komnas HAM menyebut, selama pihaknya melakukan pendalaman, di luar banyak beredar informasi bohong yang mengutak atik keterangan dari Komnas HAM dan dikaitkan dengan informasi-informasi lainnya.
Baca juga: Disebut Temukan Rumah Penyiksaan 6 Laskar FPI sebelum Ditembak Mati, Begini Reaksi Komnas HAM
Dalam konferensi pers yang diselenggarakan oleh Komnas HAM, Senin (28/12/2020) siang, Komisioner Komnas HAM Amiruddin meminta masyarakat agar berhati-hati dalam menyikapi beredarnya hoaks seputar kasus penembakan laskar.
"Selama proses penyidikan Komnas HAM mendapatkan beberapa fakta terutama karena tersebarnya informasi yang disebarkan oleh banyak orang, sebagian besar adalah hoaks," ujar Amiruddin.

"Ada yang berupaya mencampur aduk berita atau keterangan yang disampaikan oleh Komnas HAM, dicampur aduk dengan keterangan yang lain," sambungnya, dikutip dari YouTube Kompastv, Senin (28/12/2020).
"Atau keterangan Komnas HAM untuk peristiwa yang lain, dicampur aduk dengan peristiwa yang lain lagi."
Amiruddin dalam konpers itu menegaskan bahwa Komnas HAM masih dalam proses terus melakukan pendalaman.
"Kami mengharapkan masyarakat supaya berhati-hati dengan hoaks seperti ini," tegasnya.