Breaking News:

Terkini Daerah

Kesaksian Ayah Bocah SD yang Dibunuh Kerabat saat Tidur di Sumenep: Saya Tak Tega Lihat Kondisi Anak

ATA bocah 8 tahun yang masih duduk di bangku SD tewas ditebas dengan samurai jelang tengah malam pada Senin (8/3/2021).

Editor: Mohamad Yoenus
Kompas.com/Taufiqurrahman
Sejumlah pelayat mendatangi rumah korban pembunuhan di Dusun Ombul, Desa Taraban, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Senin (8/3/2021). 

TRIBUNWOW.COM - ATA bocah 8 tahun yang masih duduk di bangku SD tewas ditebas dengan samurai jelang tengah malam pada Senin (8/3/2021).

ATA adalah anak pasangan Karimullah (50) dan Kuntari (45) warga Dusun Ombul, Desa Tarakan, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Jawa Timur.

Pelaku pembunuhan adalah Arik (20). Pemuda tersebut masih memiliki ikatan keluarga dengan korban.

Pembunuhan dilakukan karena konflik dan dendam antara keluarga pelaku dan korban.

Baca juga: Pria di Sumenep Bunuh Bocah SD yang Sedang Tidur, Pelaku Disebut Sakit Hati dengan Ayah Korban

Tersangka Uli Abrori dengan tangan terborgol saat digelandang ke Mapolres Pamekasan Madura.
Tersangka Uli Abrori dengan tangan terborgol saat digelandang ke Mapolres Pamekasan Madura. (Surya.co.id/Muchsin)

Konflik Keluarga

Kasatreskrim Polres Pamekasan, AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan pembunuhan dipicu oleh rasa sakit pelaku kepada Karimullah, ayah ATA.

Selama ini, keluarga mereka memiliki konflik yang tak kunjung selesai.

Konflik berawal dari sepupu pelaku yang sakit berkepanjangan dan tak kunjung sembuh.

Karimullah dituduh oleh pelaku sebagai orang yang berada di balik sakitnya sepupunya.

Arik pun kerap mengancam akan membunuh Karimullah.

Satu hari sebelum kejadian, pelaku datang untuk menemui Karimullah.

Namun di hari itu, Karimullah tidak ada di rumah.

Pelaku pun memutuskan untuk kembali pulang ke rumahnya.

Satu hati setelahnya, saat malam hari, Arik kembali datang ke rumah Karimullah.

Kali ini dia datang dengan membawa samurai sepanjang 108 sentimeter.

Lagi-lagi Karimullah tidak ada di lokasi.

Pelaku yang geram kemudian mendobrak pintu rumah korban.

Ia lalu melihat anak Karimullah, ATA yang tertidur pulas di dalam kamarnya.

Tanpa berpikir panjang, Arik langsung memasuki kamar ATA dan menebaskan samurai yang ia pegang ke tubuh ATA sebanyak tiga kali.

"Sebenarnya sasaran utamanya Ayah korban, namun karena tidak ada di rumahnya ya akhirnya dilampiaskan ke anaknya," ujar AKP Adhi.

"Ketika pelaku mendobrak pintu rumah korban, hanya ditemukan anaknya yang sedang tidur. Langsung ditebas pakai samurai di dalam kamarnya," tambahnya.

Akibatnya, beberapa bagian tubuh ATA terpisah dari badannya.

Baca juga: Ibu Histeris Anaknya Jadi Korban Pembunuhan Tetangga saat Tidur, Korban Sempat Teriak: Emak, Emak

Sang Ibu Berteriak-teriak Cari Bantuan

Sementara itu Karimullah bercerita, di malam kejadian dia tidak ada di rumah.

Ia mengaku sedang berada di rumah Kepala Desa Taraban untuk melapor jika keluarganya diancam akan dibunuh oleh Arik.

Di malam kejadian, ATA tidur bersama dengan sang ibu, Kuntari.

Sedangkan kamar tengah ditempat anak sulung dan kamar sebelah utara digunakan oleh anak nomor dua.

Dari informasi yang didapatkan dari sang istri, Arik datang ke rumah mereka dan berteriak-teriak di depan rumah sambil membawa samurai.

Mendengar itu, istrinya, Kuntari yang tertidur pulas langsung terbangun.

Ia lalu keluar lewat pintu sebelah utara menuju rumah kerabat pelaku yang tak jauh dari rumahnya.

Kuntari sempat berteriak-teriak minta tolong.

Namun karena sudah larut malam, tak ada orang yang datang membantu.

"Istri saya teriak-teriak di luar rumah minta tolong agar pelaku ditangkap, tapi tidak ada yang datang membantu karena sudah larut malam," kata Karimullah.

Karena tak ada orang, Kuntari pun kembali ke rumahnya untuk melihat tiga anaknya yang ia tinggal dalam keadaan tidur.

Saat masuk ke kamar selatan, Kuntari melihat anaknya TA tewas dengan kondisi mengenaskan.

"Saya tidak tega mau melihat kondisi anak saya," ungkap Karimullah.

Ia mengatakan jika ia yang dijadikan target oleh pelaku.

Namun sang anak yang menjadi sasaran.

“Pelaku sudah membabibuta sehingga yang awalnya saya jadi sasaran, kemudian anak saya yang dibunuh,” ujar Karimullah.

Baca juga: Kronologi Pria Pamekasan Bunuh Bocah SD Anak Ustaz, Pelaku Tuding Ayah Korban Buat Sakit Keluarganya

Terancam Hukuman Seumur Hidup

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Pamekasan, Adhi Putranto Utomo saat dikonfirmasi mengatakan, pelaku sudah ditangkap beberapa saat setelah kejadian.

Saat ini pelaku sudah ditahan di ruang tahanan Mapolres Pamekasan.

"Pelaku sudah ditangkap, selanjutnya akan dilakukan penyidikan," ujar Adhi melalui pesan WhatsApp.

Polisi telah menyita sejumlah barang bukti di antaranya sebilah samurai dengan panjang 108 cm dan beberapa pakaian milik korban dan pelaku.

Pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dikenai Pasal 340 sub 351 Ayat 3 KUHP dengan hukuman mati atau seumur hidup atau paling lama 20 tahun.(Kompas.com/Taufiqurrahman) dan (TribunJatim.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Tragis Siswa SD di Madura, Tewas Dibunuh dengan Samurai Tengah Malam karena Dendam"

Sumber: Kompas.com
Tags:
BocahKasus PembunuhanIbu TiriSumenepAnakPamekasanJawa Timur
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved