Terkini Daerah
Ibu yang Jadikan Anak sebagai PSK Berprofesi sebagai Pemulung, Jajakan di Kota Ini agar Tak Ketahuan
Prostitusi online yang menjajakan anak di bawah umur dari Bandung, Jawa Barat sering beroperasi di Kediri, Tulungagung dan Madiun.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Penghasilan yang diperoleh dari mencari barang rosok di pinggir jalan tak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Kerja saya hanya mencari rosok di pinggir jalan," ujarnya.
Dari hasil prostitusi online yang mempekerjakan TI, pasutri itu mendapat pemasukan dari pria hidung belang di Kediri sekitar Rp 4,5 juta.
Namun kebanyakan habis untuk membeli makan dan membayar sewa kamar hotel.
Sementara utangnya secara keseluruhan jumlahnya mencapai sekitar Rp 3 jutaan.
Putrinya yang dilacurkan berharap setelah memiliki cukup uang untuk membayar utang mengajak balik ke Kota Bandung.
"Rencananya seminggu lagi kami mau pulang karena adik-adiknya masih kecil-kecil. Kalau utangya lunas kita pulang," ungkap Nia.
Baca juga: 5 Fakta Ibu Jadikan Putrinya PSK, sang Anak Rela demi Lunasi Utang hingga Kini Alami Trauma
Sementara dari hasil pemeriksaan penyidik, TI mengaku tidak ada paksaan untuk menjadi pelayan seks pria hidung belang melalui prostitusi online.
Tindakan mau menjadi pijat plus-plus, layanan handjob dan layanan seksual semata-mata untuk membantu ekonomi keluarganya.
Sementara hotel yang ada Kota Kediri sebagai base camp prostitusi online karena anaknya pernah pergi ke Kediri.
"Anak saya dulu pernah dua kali dibawa temannya ke Kediri," jelasnya.
Kasat Reskrim Polres Kediri Kota AKP Verawaty Thaib, menjelaskan dari hasil pengakuan pelaku tarif prostitusi online untuk layanan pijat plus dan handjob Rp 200.000 - Rp 350.000.
Sementara untuk layanan seksual tarifnya berkisar Rp 700.000 - Rp 800.000 untuk sekali main.
Dari pengakuan keluarga muncikari selama membuka praktik di Kota Kediri dipastikan setiap hari mendapatkan order.
Sementara prostitusi online mulai ditekuni pasutri asal Kota Bandung sejak awal Pandemi Covid 19.