Terkini Daerah
Patah Hati, Pria Ini Nekat Gantung Diri di Depan Pintu Kamar Kos Mantan Pacar sembari Video Call
Patah hati seusai diputuskan pacar, seorang pemuda, I (27), nekat gantung diri di indekos wilayah Blok Sukaasih RT 64 RW 16, Karanganyar, Subang.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
Tak lama berselang, Trisna mendapat telepon dari N.
Kala itu, N yang panik seusai di-video call korban langsung meminta Trisna mengecek kamar kos.
"Saya langsung kesini, pas tiba jendela dalam keadaan tercongkel dia sudah dalam keadaan tak bernyawa mengantung di depan pintu," sambung Trisna.
Sementara itu, N mengaku sudah tiga bulan putus dari korban.
Kepada polisi, N menyebut sempat berpacaran 8 bulan dengan pria 27 tahun itu.
Ia pun tak tahu jika saat kejadian korban datang ke kosnya.
"Tapi kami sudah tiga bulan putus. Dia memang sering datang ke kosan," tutur N, Minggu (7/3/2021).
"Karena posisi aku di hari Minggu itu biasanya pulang ke rumah di Ciasem, tahunya ke sana juga."
N mengatakan, setelah putus korban memang sering meneleponnya dan membujuknya agar mau kembali menjalin cinta.
Namun, permintaan korban selalu ditolak N.
Bahkan, N mengakui korban sudah beberapa kali mengancam bunuh diri.
"Kata saya, 'Jangan melakukan itu, harus sayang orang tua', dan saya telepon terus tadi, tapi tidak merespons dan saya langsung menghubungi Pak Trisna agar melihat kosan yang saya tempati karena ada mantan pacar saya yang masuk ke kontrakan mau gantung diri," lanjutnya.
Saat di-video call terakhir kali, N menyebut korban menunjukkan detik-detik bunuh diri.
"Dia sudah di dalam, nunjukin dia lagi nyiapin tambang ke saya (video call), pas kejadian itu saya bahkan sedang di jalan," jelasnya.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.