Vaksin Covid
Beredar Isu Vaksin Covid-19 Akibatkan Kemandulan, Benarkah? WHO Ungkap Sederet Mitos dan Faktanya
Vaksin Covid-19 yang masih terus diteliti mengundang mitos dan isu di masyarakat global.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
"Hal ini hanya mitos. Vaksin yang kami kembangkan sangat aman. Semua komponen yang ada di dalam vaksin telah dites untuk meyakinkan keamanan dalam tiap dosisnya," tegas peneliti vaksin tersebut.
Ia menjelaskan pengembangan vaksin selalu dites sebelum diberikan kepada manusia.
Sebelumnya vaksin diteskan ke hewan, lalu dilanjutkan dengan uji klinis untuk kelompok tertentu.
Uji klinis bahkan hanya diberikan kepada kelompok tertentu sebelum diizinkan untuk diproduksi dan didistribusikan secara massal.
Lihat videonya mulai dari awal:
Apakah Vaksin Kebal Varian Baru Covid-19?
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) mengungkap efektivitas vaksin terhadap varian baru Covid-19.
Dilansir TribunWow.com, Kepala Peneliti WHO Soumya Swaminathan menjelaskan varian baru Covid-19 ini disebut mutasi N501Y yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.
Namun kedua variasi ini dianggap berbeda.
Baca juga: Bagaimana Alur Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia? Bisa Daftar Lewat Website, Termasuk Pensiunan ASN
"Ada alasan kenapa kedua varian ini dianggap sebagai penyebab naiknya jumlah kasus positif di kedua negara ini," jelas Soumya Swaminathan, dalam situs who.int.
"Para peneliti telah mempelajari hal ini dan menemukan fakta bahwa varian ini cenderung menyebar lebih cepat, mereka lebih menular," lanjutnya.

Ia mengakui keberadaan varian ini memang mengkhawatirkan.
Walaupun begitu, varian baru ini tampaknya tidak menyebabkan gejala penyakit yang lebih serius, tingkat kematian yang lebih tinggi, atau gejala klinis lainnya.
Gejala penyakit yang timbul akibat variasi ini sama seperti gejala Covid-19 pada umumnya.