Breaking News:

Vaksin Covid

Beredar Isu Vaksin Covid-19 Akibatkan Kemandulan, Benarkah? WHO Ungkap Sederet Mitos dan Faktanya

Vaksin Covid-19 yang masih terus diteliti mengundang mitos dan isu di masyarakat global.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
AFP
Ilustrasi Vaksin Covid-19. Pembuat obat Pfizer mengumumkan bahwa vaksin yang diproduksinya besama produsen obat BioNTech sangat efektif menangkal Covid-19 pada Senin (9/11/2020). 

"Hal ini hanya mitos. Vaksin yang kami kembangkan sangat aman. Semua komponen yang ada di dalam vaksin telah dites untuk meyakinkan keamanan dalam tiap dosisnya," tegas peneliti vaksin tersebut.

Ia menjelaskan pengembangan vaksin selalu dites sebelum diberikan kepada manusia.

Sebelumnya vaksin diteskan ke hewan, lalu dilanjutkan dengan uji klinis untuk kelompok tertentu.

Uji klinis bahkan hanya diberikan kepada kelompok tertentu sebelum diizinkan untuk diproduksi dan didistribusikan secara massal.

Lihat videonya mulai dari awal:

Apakah Vaksin Kebal Varian Baru Covid-19?

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) mengungkap efektivitas vaksin terhadap varian baru Covid-19.

Dilansir TribunWow.com, Kepala Peneliti WHO Soumya Swaminathan menjelaskan varian baru Covid-19 ini disebut mutasi N501Y yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.

Namun kedua variasi ini dianggap berbeda.

Baca juga: Bagaimana Alur Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia? Bisa Daftar Lewat Website, Termasuk Pensiunan ASN

"Ada alasan kenapa kedua varian ini dianggap sebagai penyebab naiknya jumlah kasus positif di kedua negara ini," jelas Soumya Swaminathan, dalam situs who.int.

"Para peneliti telah mempelajari hal ini dan menemukan fakta bahwa varian ini cenderung menyebar lebih cepat, mereka lebih menular," lanjutnya.

Ilustrasi Virus Corona. WHO mengungkap efektivitas vaksin terhadap varian baru Covid-19.
Ilustrasi Virus Corona. WHO mengungkap efektivitas vaksin terhadap varian baru Covid-19. (sciencefocus.com)

Ia mengakui keberadaan varian ini memang mengkhawatirkan.

Walaupun begitu, varian baru ini tampaknya tidak menyebabkan gejala penyakit yang lebih serius, tingkat kematian yang lebih tinggi, atau gejala klinis lainnya.

Gejala penyakit yang timbul akibat variasi ini sama seperti gejala Covid-19 pada umumnya.

Halaman
123
Tags:
Vaksin Covid-19Covid-19Virus CoronaVaksinWHO
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved