Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Sebut Moeldoko Jadi Ketum Abal-abal, Andi Mallarangeng Kasihan: Waktu Itu Bilang Hanya Ngopi-ngopi

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng buka suara tanggapi kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumut, Jumat (5/3/2021).

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
YouTube/tvOneNews
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng buka suara tanggapi kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumut, Jumat (5/3/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng buka suara tanggapi kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Dalam KLB tersebut, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, didaulat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

Dilansir TribunWow.com, Andi Mallarangeng mengaku kasihan dengan Moeldoko.

Pidato Perdana Moeldoko Usai Terpilih Jadi Ketum Demokrat Versi KLB Deli Serdang, Jumat (5/3/2021).
Pidato Perdana Moeldoko Usai Terpilih Jadi Ketum Demokrat Versi KLB Deli Serdang, Jumat (5/3/2021). (YouTube Kompastv)

Baca juga: Jawaban Max Sopacua saat Ditantang Andi Mallarangeng Sebutkan 1 Ketua DPD yang Hadir di KLB Demokrat

Baca juga: Reaksi Andi Mallarangeng Ditawari Max Sopacua Jadi Pengurus di Partai Demokrat Hasil KLB

Menurutnya, jabatan ketua umum yang diperoleh Moeldoko adalah abal-abal.

Pasalnya jabatan tersebut didapat berdasarkan KLB yang abal-abal.

"KLB abal-abal dan kemudian memilih ketum abal-abal," ujar Andi, dikutip dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Sabtu (6/3/2021).

"Sebenarnya kasihan saya melihat Pak Moeldoko, syahwat politiknya terlalu kuat untuk berkuasa," ucapnya.

"Sehingga mau menjadi ketum abal-abal dari sebuah kongres abal-abal."

Keyakinannya bahwa KLB tersebut abal-abal karena digelar tidak sesuai dengan syarat-syarat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

Di antaranya menurut Andi adalah harus diusulkan dan dihadiri oleh dua per tiga ketua DPD dan setengah ketua DPC.

Serta mendapatkan izin dari Ketua Majelis Tinggi Partai, dalam hal ini adalah Susilo Bambang Yudhoyono (AHY).

Sedangkan dikatakannya, tidak ada satupun ketua DPD yang hadir dalam KLB tersebut dan hanya ada segelintir ketua DPC.

"jadi ini semua enggak ada sama sekali memenuhi syarat AD/ART," kata Andi.

"Ini sebenarnya KLB abal-abal, dilakukan oleh orang-orang tidak jelas, bukan pemilik suara," tegasnya.

Baca juga: Sebut Manuver Moeldoko di Demokrat Kurang Cantik dan Tak Etis, Pengamat: Jadi Aneh dan Kontradiktif

Lebih lanjut, terkait keterlibatan Moeldoko, Andi memberikan sindiran.

Pasalnya sebelumnya, Moeldoko selalu membantah ketika disinggung soal gerakan pengambilalihan Partai Demokrat (PKD-PD).

"Sejak dulu kami bilang ini Moeldoko yang ada di belakangnya, sebagai elemen kekuasaan yang bermain," ungkapnya.

"Ketahuan sekarang, Moeldoko bohong. Waktu itu dia bilang hanya ngopi-ngopi, ternyata memang melakukan persekongkolan jahat, merencanakan untuk melakukan pendongkelan terhadap kepemimpinan Partai Demokrat yang sah," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke-0.25:

Reaksi Andi Mallarangeng Ditawari Jadi Pengurus di Partai Demokrat Hasil KLB

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng mendapat tawaran untuk menjadi pengurus partai berlambang bintang mercy itu, berdasarkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB).

Tawaran tersebut diberikan oleh mantan kader Partai Demokrat sekaligus pendukung KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara, Max Sopacua.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terjadi dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi 'tvOne', Sabtu (6/3/2021).

Baca juga: Pidato Perdana Moeldoko sebagai Ketum Demokrat Versi KLB, Berapi-api Serukan Kejayaan Demokrat

Max Sopacua mulanya meminta kepada Andi dan kubu kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk beradu di pengadilan jika tidak menerima dengan hasil KLB tersebut.

Max Sopacua juga menilai Andi sedang galau dengan adanya KLB yang menghasilkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat.

"Kalau Anda mau dan Anda galau, atau teman-teman Anda galau, kami buka peluang untuk Anda menjadi pengurus di Partai Demokrat hasil KLB ini," ujar Max Sopacua.

"Anda mau jadi apa? Silakan, kami tampung Anda sebagai pengurus," tanyanya.

Menanggapi hal itu, Andi hanya tertawa.

Dirinya mengatakan tetap mengakui bahwa kepemimpinan Partai Demokrat yang sah adalah yang diketuai oleh AHY, bukan hasil dari KLB yang disebutnya abal-abal.

"Tentu saja kita akan mengantisipasi apapun yang mereka lakukan ini," kata Andi.

Baca juga: Pengamat Sebut Tak Etis Moeldoko Jadi Ketum Demokrat, Minta Istana Tegur: Mainnya Kurang Cantik

Andi lantas meminta adanya tindakan dari negara atau pemerintah, khususnya dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Menurutnya, sebagai lembaga yang berintegritas, harusnya bisa dengan mudah menentukan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah. 

"Termasuk mereka akan mendaftar di Kemenkumham, mudah-mudahan kementerian hukum dan HAM tetap terjaga integritasnya, bisa melihat dengan jernih, bahwa mereka ini abal-abal semuanya

"Tidak sesuai AD/ART, yang hadir pun abal-abal semua. Hantu blau," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Andi MallarangengMoeldokoKongres Luar Biasa (KLB)Deli SerdangSumutTribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved