Isu Kudeta Partai Demokrat
Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Moeldoko Tegaskan Tak Memaksa: Inilah Sebuah Demokrasi
Ketum Demokrat versi KLB, Moeldoko menegaskan dirinya tidak pernah memaksa kader Demokrat untuk memilihnya menjadi Ketum partai.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Kemudian Moeldoko menyerukan kejayaan Demokrat yang disambut oleh para audiens.
"Demokrat!" teriak Moeldoko.
"Jaya!" jawab para audiens yang terbus berulang hingga tiga kali.
Seusai itu, ada beberapa peserta KLB yang meneriakkan nama Moeldoko.
"Moeldoko!Jaya!" ucap peserta KLB.
Baca juga: Elus Dada saat Sebut Nama Moeldoko, SBY Mengaku Malu dan Bersalah Pernah Berikan Jabatan
Dikutip dari Tribun-Medan.com, Moeldoko diketahui berada di Jakarta ketika pemilihan ketum berlangsung.
Setelah pilihan ketum dijatuhkan kepada Moeldoko, barulah ia dihubungi lewat telepon.
Dalam KLB tersebut, terdapat dua calon nama ketum Demokrat, yakni Moeldoko dan Marzuki Alie.
"Akhirnya ada dua nama, sekarang mari kita voting siapa yang memilih Pak Moeldoko dan Pak Marzuki," kata pimpinan sidang definitif, Jhoni Allen Marbun, Jumat (5/3/2021).
"Berdasarkan voting terbuka, Ketum Partai Demokrat untuk periode 2021-2025 terpilih secara sah Bapak Moeldoko," ungkapnya.
Simak videonya mulai menit ke-2.44:
AHY: Kini Sudah Terang Benderang
Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tanggapi digelarnya kongres luar biasa (KLB) di The Hill Hotel Sibolangit, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).
Dilansir TribunWow.com, AHY menyebut KLB tersebut tidak sah atau ilegal.
Dirinya lalu menyinggung soal keterlibatan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam gerakan pengambilalihan Partai Demokrat (GPK-PD).