Isu Kudeta Partai Demokrat
Sindiran AHY untuk Moeldoko yang Akhirnya Mau Jadi Ketum Demokrat: Katanya Tidak Tahu, Tak Terlibat?
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkit pernyataan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkit pernyataan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko.
Dilansir TribunWow.com, AHY menganggap Moeldoko telah memungkiri bantahan soal keterlibatan dalam kudeta Demokrat.
Hal itu terkait dengan terpilihnya Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat lewat Konferensi Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Baca juga: KLB Pilih Moeldoko Jadi Ketua Umum Demokrat, AHY Anggap Dagelan: Tak Bisa Terima dengan Akal Sehat
Baca juga: Marzuki Alie: Saya dan Pak Moeldoko akan Bergandengan Tangan Menangkan Pilpres 2024
Menurut AHY, keterlibatan Moeldoko dalam upaya kudeta Demokrat kini sudah terbukti.
"Terkait dengan keterlibatan KSP Moeldoko yang selama ini selalu mengelak," ucap AHY, dikutip dari siaran langsung kanal YouTube Kompas TV, Jumat (5/3/2021).
"Ini sudah terang benderang."
AHY mengatakan, keterlibatan Moeldoko dalam upaya kudeta Demokrat kini terlihat jelas.
Ia lantas mengungkit pernyataan Moeldoko yang sempat menampik tudingan dari Demokrat.
"Terbukti ketika diminta pelaku GPK PD (Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat), tadi kita saksikan, walaupun acaranya tertutup tapi bisa kita ikuti," ucap AHY.
"Bahwa yang bersangkutan KSP Moeldoko menerima ketika diminta untuk menjadi ketua umum Partai Demokrat versi KLB Sumut."
"Kita dengar bersama tadi, tentu apa yang disampaikan KSP Moeldoko meruntuhkan seluruh pernyataan yang diucapkan sebelumnya."
"Yang katanya tidak tahu menahu, tidak ikut-ikutan, tidak terlibat," sambungnya.
Baca juga: Akhirnya Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Begini Reaksi Moeldoko sebelum Terima Jabatan: Serius Tidak?
Baca juga: Moeldoko Ajukan 3 Pertanyaan sebelum Akhirnya Mau Jadi Ketum Demokrat dalam KLB di Deli Serdang
Ia menambahkan, munculnya nama Moeldoko dalam KLB Sumut menujukkan adanya keterlibatan pihak luar dalam kudeta Demokrat.
Tak hanya itu, AHY pun menduga Moeldoko yang menjadi dalang diselenggarakannya KLB.
"Bahkan mengatakan semua ini masalah internal Demokrat. Nyatanya KSP Moeldoko bukan kader Demokrat," terang AHY.
"Jadi jelas bukan hanya permasalahan internal Demokrat."
"Segelintir mantan kader yang semangat sekali melakukan KLB di Sumut, tidak mungkin punya semangat dan kemyakinan kalau tidak mendapatkan dukungan dari KSP Moeldoko."
"Jadi sekali lagi saya mengatakan bahwa apa yang ia sampaikan ia pungkiri melalui kesediaannya menjadi ketua umum Partai Demokrat abal-abal versi KLB ilegal," tandasnya.
Simak videonya berikut ini:
KLB Sumut Dagelan
Dalam kesempatan itu, sebelumnya AHY menanggapi penyelenggaraan Konferensi Luar Biasa (KLB) Demokrat tandingan di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dilansir TribunWow.com, AHY menyebut KLB yang digelar Jumat (5/3/2021) itu adalah ilegal.
Ia bahkan mengaku tak bisa menerima KLB tersebut dengan akal sehat.
Baca juga: Merespons KLB Partai Demokrat di Sumut, AHY Sebut Ilegal dan Inkonstitusional: Jelas Tidak Sah
Baca juga: BREAKING NEWS - Live Streaming Konferensi Pers AHY soal KLB Partai Demokrat Versi Sibolangit
Menurut AHY, KLB itu tak hanya dihadiri oleh mantan kader Demokrat yang dipecat secara tak terhormat.
Namun, juga mantan kader Demokrat yang kini sudah bergabung dengan partai lain.
"Mereka yang bukan Partai Demokrat, yang jelas-jelas tidak punya KTA," kata AHY.
"Terus tampil langsung diakui menjadi anggota, bahkan bisa mencalonkan diri atau diminta menjadi ketua umum."
"Tentu ini melecehkan administrasi, aturan dan segala prinsip yang digunakan Partai Demokrat selama ini."
Selain melecehkan Demokrat, KLB Sumut dikatakan AHY, digelar hanya untuk memenuhi ambisi pribadi.
Baca juga: Pernyataan Moeldoko setelah Ditetapkan Jadi Ketum Demokrat dalam KLB, Sempat Ajukan 3 Pertanyaan
Baca juga: KLB Demokrat Digelar, Max Sopacua Ungkit Janji-janji SBY sejak 2013, sang Mantan Presiden Ingkar?
Karena itu, ia menganggap KBL tersebut sebatas dagelan belaka.
"Demi ambisi pribadi, demi kepuasan politik semata, demi agenda yang kita tidak tahu sampai sejauh mana dia lakukan," ucap AHY.
"Saya ingin menyampaikan, semoga fakta tadi tidak dibelok-belokkan."
"Bahwa KLB ini bisa dibilang dagelan."
Tak hanya itu, AHY juga mengaku tak bisa menerima KLB itu dengan akal sehatnya.
Meskipun begitu, ia dan Demokrat bakal melawan hasil KLB Sumut yang memilih Moeldoko sebagai ketua umum baru.
"Saya sih tidak bisa terima dengan akal sehat tentunya, tapi sudah terjadi dan kami yakinkan bahwa itu semua akan kami hadapi dan kami lawan."
"Karena kami punya hak dan kewajiban menjaga kedaulatan Partai Demokrat."
"Jangan cederai akal sehat, jangan injak-injak etika, moral dalam politik yang berkeadaban." (TribunWow.com)