Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Ridwan Kamil Masuk Bursa Caketum Versi KLB Demokrat, Pengamat: Wasting Time, Dia Bukan Kader Lama

Bukan kader Partai Demokrat, nama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, disebut-sebut masuk bursa calon ketua umum menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono.

Editor: Mohamad Yoenus
KOMPAS.COM/AGIE PERMADI
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tengah menjelaskan soal perkembangan kasus covid di Jawa Barat di Mapolda Jabar, Senin (22/2/2021). Bukan kader Partai Demokrat, nama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, disebut-sebut masuk bursa calon ketua umum menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono. 

TRIBUNWOW.COM - Bukan kader Partai Demokrat, nama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, disebut-sebut masuk bursa calon ketua umum menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hal ini diungkapkan mantan kader Partai Demokrat, Darmizal.

Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Darmizal membeberkan sejumlah nama yang rencananya akan menggantikan AHY.

Baca juga: Dicecar di Mata Najwa, Jhoni Allen Akui Beri Uang Kader Demokrat yang Temui Moeldoko, Biaya Apa?

Diantaranya adalah Ridwan Kamil, Moeldoko, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), hingga Isran Noor yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur.

"Beberapa nama muncul diwacanakan para kader pemilik suara, antara lain Edhie Baskoro Yudhoyono, Ridwal Kamil Gubernur Jabar, Pak Isran Noor, Gubernur Kaltim."

"Ada juga Hasnaeni yang sudah jadi Ketum Partai Emas," ujar Darmizal.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, setelah disuntik vaksin Covid-19 dalam rangkaian uji klinis vaksin dari Cina di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Jumat (28/8/2020).
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, setelah disuntik vaksin Covid-19 dalam rangkaian uji klinis vaksin dari Cina di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Jumat (28/8/2020). (TRIBUN JABAR/NAZMI ABDURRAHMAN)

Munculnya nama Ridwan Kamil ini membuat pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Muradi, memberikan tanggapannya.

Muradi menilai pria yang akrab disapa Kang Emil ini akan rugi jika terlibat pusaran konflik internal Partai Demokrat.

Pasalnya, kata Muradi, Ridwan Kamil akan membuang waktunya jika terlibat, karena ia bukan kader lama.

"Kolam politiknya makin kecil dan dia (Ridwan Kamil) akan terjebak dalam konflik internal. Itu wasting time, karena dia bukan kader lama."

"Peluang untuk fighting tak terlalu kuat dibandingkan kader lama," ujar Muradi, Rabu (3/3/2021), dilansir Kompas.com.

Lebih lanjut, Muradi menganggap adalah hal wajar jika ada partai tertarik pada Ridwan Kamil.

Terlebih saat ini sejumlah partai mulai kehilangan figur untuk bertarung pada Pilpres 2024.

Muradi pun mengatakan bahwa dalam pemilu mendatang, partai butuh figur.

"Dalam praktik elektoral itu butuh figur. Mungkin model Pak SBY, Pak Amien Rais, Bu Mega momentumnya sudah habis."

Baca juga: Mengaku Tersinggung dengan Pernyataan Jansen, Max Sopacua: Anda Barangkali Masih di SMA Waktu Itu

Ridwan Kamil dan AHY
Ridwan Kamil dan AHY (KOMPAS.com Muhamad Syahri Romdhon / TRIBUNNEWS.com Irwan Rismawan)

"Jadi butuh darah segar yang punya elektoral tinggi yang bisa meningkatkan kapasitas kader dan sebagainya," jelasnya.

"Wajar saja dan Kang Emil punya peluang itu (masuk Demokrat) dan sama seperti peluang dia memimpin partai di Golkar."

"Oke saja karena partai yang siap secara regenerasi maksimal sampai 2022, maka dia akan mampu kompetitif di 2024," imbuhnya.

Meski begitu, Muradi menyarankan agar Ridwan Kamil tak terburu-buru masuk partai.

Ia menilai jika Ridwan Kamil fokus pada tugasnya sebagai Gubernur Jawa Barat, akan memiliki efek elektoral yang baik.

"Santai saja, menjadi anggota atau pengurus partai adalah last option."

"Kalaupun menarik, pertimbangannya harus belakangan, terakhir sekali," tandasnya.

Baca juga: Konflik Demokrat Kian Memanas, AHY Kini Dilaporkan Marzuki Alie atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Kata Andi Mallarangeng

Munculnya nama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sebagai calon ketum Demokrat, dinilai Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, sebagai pengalihan isu.

Pasalnya, menurut Andi, Ridwan Kamil selama ini belum pernah menjadi anggota Partai Demokrat.

"Hehehe, setahu saya beliau belum pernah menjadi anggota Partai Demokrat."

"Ini hanyalah pengalihan isu dari tokoh-tokoh sebenarnya yang mau mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat," kata Andi, Rabu (3/3/2021), dilansir Kompas.com.

Lebih lanjut, Andi mengaku kasihan pada nama-nama yang dicatut kubu KLB untuk menjadi calon ketum Partai Demokrat.

Lantaran, orang-orang tersebut kemungkinan tak tahu dirinya dicalonkan sebagai ketum.

"Kasihan orang-orang yang namanya dipakai untuk pengalihan isu. Itu hanya pengalihan isu."

"Nama orang-orang itu cuma disebut-sebut. Barangkali, Pak RK sendiri tidak tahu kalau namanya disebut," pungkasnya.(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Dendi Ramdhani/Nicholas Ryan Aditya)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Partai DemokratKongres Luar Biasa (KLB)KudetaAgus Harimurti Yudhoyono (AHY)Ridwan KamilSusilo Bambang Yudhoyono (SBY)Jawa BaratDarmizalEdhie Baskoro Yudhoyono (Ibas)Moeldoko
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved