Isu Kudeta di Partai Demokrat
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi akan Cek KLB Demokrat di Deliserdang: Kalau Tidak Ada Izin, Usir
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi angkat bicara terkait kegiatan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Dikutip dari tayangan Breaking News Kompas TV pada Jumat (5/3/2021), Mantan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Max Sopacua mengatakan Moeldoko sebagai tokoh yang akan diangkat menjadi ketua umum.
Baca juga: Bawa Spanduk Tolak Moeldoko dan Tuntut KLB Dibubarkan, Pengurus Demokrat Medan Nyatakan Setia ke AHY
Namun, ia menegaskan bahwa akan tetap membuka peluang calon ketua umum Partai Demokrat dengan lebar.
"Ya saya kira semua orang tahu dan orang-orang juga tahu sejak KLB ini dicetuskan, tokoh utama yang akan diangkat menjadi Ketua Umum adalah Pak Moeldoko."
"Kalau yang lain-lain silahkan, karena kita membuka pintu untuk calon ini selebar-lebarnya," kata Max kepada wartawan pada Jumat (5/3/2021).
Max kemudian menekankan bahwa tidak akan melakukan calon tunggal, karena dianggap akan menutup peluang orang lain.
"Kita tidak akan melakukan calon tunggal, itu sesuatu yang tidak bagus. Itu tidak bagus, menutup peluang orang lain seperti kongres-kongres yang sudah ada."
"Yang memilih siapa itu adalah hak daripada pemilik suara."
"Kalau semua menyetujui akan dihitung suara. Suara terbanyak yang akan jadi pemenang," imbuhnya.
Baca juga: Ada Nama Moeldoko di Daftar Tamu KLB, Max Sopacua Puji Kader Partai Demokrat yang Datang
Persiapan KLB Sudah 99 Persen
Menurut Max, persiapan pelaksanaan KLB sudah mencapai 99 persen, sedangkan satu persennya lagi adalah untuk pembukaan.
Peserta yang sudah datang ke KLB juga disebut sudah mencapai 1200 orang, yang terdiri dari DPC, DPD, pemilik hak suara dan peninjau.
"Jadi kalau dihitung sampai sekarang ini, peserta sudah pada hadir, dihitung dari peninjau yang memiliki hak suara, hak bicara."
"Karena kongres biasanya yang memiliki hak suara dan yang memiliki hak bicara dan peninjau itu sudah mencapai 1200 orang, sampai hari ini," ucap Max.
Terkait upaya pembubaran, Max menanggapi dengan santai dan mempersilahkannya.
"Itu terserah saja kan kita masing-masing punya otoritas, mereka mungkin merasa punya otoritas karena mereka merasa ada di daerah sini."