Terkini Nasional
Paspampres Sebut Pengendara Moge yang Terobos Ring 1 Tak Perlu Minta Maaf: Bukan Masalah Personal
Letkol Inf Wisnu Herlambang menilai para pengendara motor yang menerobos kawasan ring 1 tidak perlu lagi meminta maaf
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Asisten Intelijen Pasukan Pengamanan Presiden ( Paspampres) Letkol Inf Wisnu Herlambang menilai para pengendara motor yang menerobos kawasan ring 1 tidak perlu lagi meminta maaf atas perbuatan yang mereka lakukan.
Sebab, mereka sebelumnya memang sudah ditindak dan diberikan edukasi oleh anggota Paspampres sesaat setelah penerobosan itu.
"Untuk apa lagi minta maaf. Kan saat kejadian sudah ada yang diperiksa anggota kami. Kami edukasi. Kami berikan teguran kepada mereka," kata Wisnu kepada Kompas.com, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Kronologi Pengendara Moge yang Terobos Ring 1 Ditendang Paspampres, Ternyata Tak Mau Diberhentikan

Wisnu menganggap permasalahan mengenai penerobosan kawasan ring 1 ini sudah selesai.
Hal yang terpenting, para pengendara motor itu tak mengulangi perbuatannya lagi.
"Ini kan bukan masalah personal, tapi terkait institusi Paspampres. Mereka menerobos kawasan ring 1, ya kami tindak," katanya.
Wisnu pun mengaku, setelah kejadian itu, pihaknya tidak pernah berkomunikasi lagi dengan para pengendara tersebut.
"Itu kan pernyataan sepihak dari mereka yang menyatakan sudah berkoordinasi," ujar Wisnu.
Sementara itu, terkait dengan pelanggaran UU Lalu Lintas yang dilakukan oleh mereka, Wisnu menyerahkan hal itu ke pihak kepolisian.
Polisi memiliki wewenang untuk menindaklanjuti pelanggaran itu atau tidak.
"Kami laporkan ke polisi atau pun tidak, kan polisi tetap punya wewenang untuk menindak," katanya.
Sejumlah pengendara motor itu menerobos kawasan ring 1, tepatnya di Jalan Veteran III, pada pada Minggu (21/2/2021) lalu.
Baca juga: JDCC Soroti Arogansi Pengendara Moge yang Ditendang Paspampres karena Terobos Ring 1, Ungkap Hal Ini
Saat itu sejumlah petugas Paspampres tengah melaksanakan pengamanan instalasi di kantor Wakil Presiden.
Oleh karena itu, Jalan Veteran III yang biasanya dibuka untuk umum saat itu ditutup untuk sementara.
Petugas sudah memasang rambu pembatas jalan sebagai penanda jalanan tersebut ditutup.
Namun, tiba-tiba saja para pengendara motor itu melintas dengan kecepatan tinggi dan suara knalpot yang berisik.
Para pengendara itu terpaksa harus dilumpuhkan oleh petugas Paspampres.
Video yang merekam kejadian itu lalu viral di media sosial setelah diunggah oleh para pengendara motor tersebut.
Momen saat seorang petugas Paspampres menendang salah satu pemotor hingga terjatuh juga ikut terekam dalam video.
Baca juga: Pengendara Moge Ditendang Paspampres karena Terobos Ring 1, Ketua CBR Club: Untung Cuma Ditendang
Arogansi Pengendara Moge
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menyoroti arogansi pengendara motor gede (moge) yang ditendang Paspampres.
Belum lama ini media sosial dihebohkan dengan video yang menunjukkan seorang pengendara sepeda motor dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Dalam rekaman tersebut nampak sejumlah petugas menyetop, hingga melakukan penindakan kepada salah satu pengendara motor yang tengah melakukan sunday morning ride ( sunmori) di Jalan Veteran III, Gambir, Jakarta Pusat.
Hal itu terjadi lantaran pengendara tersebut dianggap telah menerobos kawasan area Ring 1 yang saat itu ditutup oleh Paspampes.
Baca juga: Viral Paspampres Tendang Pengendara Moge yang Terobos Kawasan Vital, Ini Area yang Masuk Ring 1
Tidak hanya itu aja, pengendara motor tersebut juga terlihat kebut-kebutan dengan knalpot yang bising.
Terkait kejadian tersebut, bikers yang terlibat kejadian tersebut sudah meminta maaf kepada pihal Paspampres.
“Saya atas nama pribadi meminta maaf kepada instasi-instasi terkait atas kejadian di Jalan Veteran III, Gambir, Jakarta Pusat. Saya menyesal dan untuk kedepannya tidak akan mengulangi hal tersebut,” tulis akun instagram @jetliwardana2 dan @juniarwilliam17.
Rombongan moge tidak mendapatkan pemeriksaan surat rapid antigen saat melintas menuju Puncak.
Sementara itu, Komandan Paspampres Mayjen TNI Agus Subiyanto menegaskan, Paspampres berhak melumpuhkan kendaraan yang menerobos kawasan Ring 1 Istana Kepresidenan, termasuk jalan disekitar Istana Negara.
“Pengendara motor tersebut terpaksa harus dilumpuhkan oleh anggota Paspampres karena penerobosan tersebut merupakan tindakan pelanggaran batas ring 1 dengan menggunakan alat berupa sepeda motor,” ujar Agus dikutip dari Kompas.com, Minggu (28/2/2021).
Agus memastikan, anggota Paspampres yang menendang pengendara motor itu tidak menyalahi prosedur.
“Tindakan anggota Paspampres tersebut merupakan bentuk kewaspadaan dalam melaksanakan tugas terhadap segala bentuk hakikat ancaman terhadap instalasi VVIP,” kata Agus.
Jika dilihat dari kacamata defensive driving, sikap arogansi pesepeda motor seperti itu bisa muncul dari berbagai macam faktor, namun ada dua hal yang menjadi sorotan belakangan ini, yakni jenis motor dan berkendara berkelompok.
Baca juga: Senin Ini, Pengendara Moge yang Ditendang Paspampres karena Terobos Ring 1 Bakal Diperiksa Polisi
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, seseorang yang dalam sisi kehidupan lainnya sangat menjungjung tinggi etika bisa berubah sikap saat menunggangi motor tertentu.
“Motor bisa memberikan aura dan karakter yang bisa memengaruhi biker. Apalagi yang menggunakan atribut atau sesuatu maka bisa memunculkan eksklusivitas sampai arogansi,” ujar Jusri saat dihubungi Kompas.com.
Tidak hanya itu, menurut Jusri, ketika 2-3 orang berkendara bersama, maka rasa kebersamaan muncul sampai bisa menimbulkan ekslusivitas.
Namun Jusri menegaskan, bikers yang berperilaku tersebut hanya oknum dan tidak mewakili seluruh bikers atau kelompoknya.
“Ini hanya oknum dan tidak mewakili seluruh bikers. Yang perlu diimbau adalah kesadaran masing-masing melalui komunitas untuk menyadarkan dan mengingatkannya,” kata Jusri.
Agar kejadian tersebut tidak terulang, sebaiknya pengguna jalan memperhatikan wilayah mana saja yang termasuk dalam klasifikasi Ring 1.
Baca juga: Pengendara Moge yang Viral Ditendang Paspampres di Kawasan Ring 1 Istana Minta Maaf: Saya Menyesal
Mengutip Peraturan Menteri Sekretariat Negara (Permensesneg) Nomor 14 tahun 2016, berikut sembilan wilayah atau objek yang masuk klasifikasi Ring 1:
1. Halaman kompleks Istana Kepresidenan Jakarta
4. Gedung Kantor Presiden
5. Gedung Kantor Staf Presiden
6. Wisma Negara
7. Gedung Kantor Sekretariat Presiden
8. Istana Wakil Presiden
9. Gedung Kantor Sekretariat Wakil Presiden
(Kompas.com/Ihsanudin, Aprida Mega Nanda)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Paspampres Sebut Pengendara Motor yang Terobos Kawasan Ring 1 Tak Perlu Minta Maaf" dan di Kompas.com dengan judul "Belajar dari Kasus Bikers dan Paspampres, Ini 9 Area yang Masuk Ranah Ring 1"