Isu Kudeta Partai Demokrat
Jhoni Allen Sebut SBY Lakukan Rekayasa demi Jadikan AHY Ketum Demokrat: Di Puncak Tak Pernah Mendaki
Mantan politisi Partai Demokrat, Jhoni Allen Marbun buka suara soal dinasti jabatan yang diduga dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Setelah dipecat, mantan politisi Partai Demokrat, Jhoni Allen Marbun buka suara soal dinasti jabatan yang diduga dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dilansir TribunWow.com, Jhoni menyebut SBY sampai melakukan rekayasa demi menjadikan anak sulungnya, Agus Harimurti Yudohoyono (SBY) sebagai ketua umum Partai Demokrat.
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Bang MA Official, Senin (1/3/2021).

Baca juga: Ingatkan Momen SBY Lawan Anas Urbaningrum, Pengamat Politik Samakan Masa AHY: Banyak Kericuhan
Baca juga: Dipecat Demokrat, Jhoni Allen: Demi Tuhan Saya Bersaksi, SBY Tak Berkeringat Apalagi Berdarah-darah
Jhoni menyebut rekayasa itu juga dilakukan SBY dalam kongres Partai Demokrat, 2020 lalu.
"Pada kongres kelima 15 Maret 2020 di Senayan, SBY merekayasa tata cara kongres tidak sesuai sebagaimana mestinya," kata Jhoni.
"Pembahasan dan penepatan tata tertib acara tidak dilakukan."
Dalam kongres tersebut, SBY bahkan disebutnya tak melakukan laporan pertanggungjawaban sebagai ketua umum.
Tak hanya itu, menurutnya, kala itu peserta yang tak punya hak suara diusir dari arena kongres.
"Di mana salah satu isunya membahas syarat dan tata cara pemilihan ketua umum," kata Jhoni.
"Selain itu, tidak ada laporan pertanggungjawaban dari ketua umum SBY."
"Setelah pidato ketua umum SBY, peserta kongres yang tak punya hak suara diusir keluar arena kongres."
"Semestinya semua peserta kongres memiliki hak bicara," lanjutnya.
Baca juga: Ingatkan Momen SBY Lawan Anas Urbaningrum, Pengamat Politik Samakan Masa AHY: Banyak Kericuhan
Baca juga: Pro-Jokowi Heran Moeldoko Dicatut Isu Kudeta Demokrat, Andi Mallarangeng Terbahak: Ini soal Uang
Jhoni menyebut, rekayasa SBY tak berhenti sampai di situ.
Kala itu, SBY disebutnya juga merancang agar semua peserta memilih AHY sebagai ketua umum.
"Padahal hak bicara hanya digunakan pada saat pemilihan ketua umum atau perbedaan pendapat," jelas Jhoni.