Vaksin Covid
Apakah Vaksin Kebal Varian Baru Covid-19? WHO Jawab Kemungkinan Harus Perbarui Vaksin Tiap Tahun
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) mengungkap efektivitas vaksin terhadap varian baru Covid-19.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) mengungkap efektivitas vaksin terhadap varian baru Covid-19.
Dilansir TribunWow.com, Kepala Peneliti WHO Soumya Swaminathan menjelaskan varian baru Covid-19 ini disebut mutasi N501Y yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.
Namun kedua variasi ini dianggap berbeda.

Baca juga: Bagaimana Alur Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia? Bisa Daftar Lewat Website, Termasuk Pensiunan ASN
"Ada alasan kenapa kedua varian ini dianggap sebagai penyebab naiknya jumlah kasus positif di kedua negara ini," jelas Soumya Swaminathan, dalam situs who.int.
"Para peneliti telah mempelajari hal ini dan menemukan fakta bahwa varian ini cenderung menyebar lebih cepat, mereka lebih menular," lanjutnya.
Ia mengakui keberadaan varian ini memang mengkhawatirkan.
Walaupun begitu, varian baru ini tampaknya tidak menyebabkan gejala penyakit yang lebih serius, tingkat kematian yang lebih tinggi, atau gejala klinis lainnya.
Gejala penyakit yang timbul akibat variasi ini sama seperti gejala Covid-19 pada umumnya.
Soumya mengingatkan keberadaan varian baru Covid-19 memang penting diperhatikan para peneliti vaksin di seluruh dunia.
Baca juga: Beda Jenis dengan Vaksin Covid-19 Gratis dari Pemerintah, Apa Itu Vaksin Gotong Royong?
"Seperti diketahui, kita punya vaksin seperti untuk campak yang tidak perlu diubah sama sekali. Jika Anda divaksin, vaksin itu akan bekerja sama saja," kata Soumya memberi contoh.
"Namun ada juga jenis vaksin untuk virus influenza yang harus diganti strukturnya setiap tahun berdasarkan strain-nya. Para peneliti akan mengidentifikasi strain apa yang harus digunakan pada tahun berikutnya," lanjut dia.
Sementara ini vaksin yang sudah diproduksi dan didistribusikan ke seluruh dunia diyakini dapat menangkal gejala serupa dari varian Covid-19.
Penelitian terhadap vaksin yang beredar saat ini menunjukkan respons imun yang baik.
Soumya menyebut perubahan strain virus seharusnya bukan berarti membuat vaksin tidak efektif.
"Sekarang untuk SARS-CoV-2, kami masih meneliti, masih mengobservasi sementara pengetahuan kami bertambah. Namun pada saat ini para peneliti meyakini vaksin yang sedang dikembangkan banyak negara akan mampu melindungi dari varian ini dan varian lainnya," paparnya.
Soumya menyinggung memang ada kemungkinan vaksin yang diproduksi saat ini kurang efektif terhadap kedua varian Covid-19.
"Sementara vaksin masih terus dikembangkan, sangat mungkin untuk mengubah komposisi atau antigen dalam vaksin secepatnya," tambah Soumya.
Lihat videonya mulai 0.50:
Tanda-tanda Reaksi Negatif terhadap Vaksin
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) menjelaskan efek samping pasca-penyuntikan vaksin Covid-19 adalah hal wajar.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Staf Keamanan Obat dan Vaksin WHO Ayako Fukushima melalui akun Twitter resmi @WHO, Minggu (21/2/2021).
Menurut Fukushima, otoritas kesehatan sudah memastikan keamanan vaksin Covid-19 pada setiap orang yang menerimanya.
Baca juga: Seseorang Masih Bisa Terjangkit Virus Corona meski Sudah Vaksinasi Covid-19, Begini Penjelasannya
Jika muncul efek samping setelah disuntik vaksin, hal itu normal, bahkan telah diperkirakan.
"Tandanya tubuh Anda sedang membangun proteksi terhadap virus," jelas Ayako Fukushima.
"Efek samping pada umumnya meliputi rasa nyeri, kemerahan pada bagian tubuh yang disuntik, demam ringan, rasa lelah, sakit kepala, atau sakit pada otot dan sendi," paparnya.

Normalnya gejala efek samping itu terjadi kurang dari seminggu.
Namun jika efek samping terus terjadi setelahnya, maka penerima vaksin harus segera memeriksakan diri.
"Jika gejala-gejala ini Anda rasakan lebih parah atau terjadi lebih dari seminggu, segera hubungi fasilitas layanan kesehatan yang memberi Anda vaksin," papar Fukushima.
Dengan demikian fasilitas pelayanan kesehatan dapat memastikan vaksin dibuat lebih aman lagi.
Selain efek samping, ada pula kemungkinan reaksi negatif yang muncul akibat vaksin.
Baca juga: Penderita Diabetes Apakah Aman Disuntik Vaksin Covid-19? Simak Penjelasan Dokter
Fukushima menjelaskan proses yang harus dilakukan petugas kesehatan jika mendapat laporan tentang reaksi negatif terhadap vaksin Covid-19.
"Pertama, petugas kesehatan akan menangani gejala yang Anda rasakan," katanya.
"Kemudian pemeriksaan menyeluruh akan dilakukan untuk mengetahui penyebab gejala tersebut, seberapa umum terjadi di lingkungan atau negara Anda, serta jika kemungkinan hal itu terjadi akibat ada masalah di penyimpanan, distribusi, atau administrasi vaksin," terang Fukushima.
Jika reaksi negatif terus berkelanjutan, otoritas kesehatan setempat harus menunda distribusi vaksin lebih jauh.
Fukushima menegaskan WHO sangat mendukung penyelidikan terhadap kemungkinan reaksi negatif atas vaksin Covid-19.
Walaupun begitu, ia mengingatkan sangat jarang muncul masalah kesehatan yang serius diakibatkan vaksinasi.
Selain itu, vaksin Covid-19 sudah melalui tahap tes yang ketat.
Fukushima menjelaskan vaksinasi dapat menurunkan secara drastis risiko seseorang tertular virus.
Simak videonya:
(TribunWow.com/Brigitta)