Gibran Wali Kota Solo
Gibran Dinilai Punya Kelebihan yang Tak Dipunya Kepala Daerah Lain, Hubungan dengan Jokowi Disorot
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka akan dilantik menjadi Wali Kota Solo pada Jumat (26/2/2021).
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka akan dilantik menjadi Wali Kota Solo pada Jumat (26/2/2021).
Sebelumnya, analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago menilai Wali Kota Solo terpilih, Gibran Rakabuming Raka memiliki setidaknya tiga kelebihan yang belum tentu dimiliki kepala daerah lain di Indonesia.
Pangi menyebut, kelebihan pertama Gibran ialah memiliki mentor seorang Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Gibran langsung punya mentor seorang presiden, yang bagaimana beliau pernah membangun Kota Solo," ungkap Pangi dalam program Overview Tribunnews.com, Kamis (18/2/2021).

Baca juga: Total Harta Kekayaan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Capai Puluhan Miliar di Usia 33 Tahun
Kelebihan kedua menurut Pangi, Gibran memiliki dukungan kuat di DPRD Kota Solo yang dikuasai PDIP.
"Sehingga hampir menurut saya, tidak akan terlalu kesulitan untuk membuat program, memuluskan tujuan politik atau tujuan kesejahteraan."
"Karena DPRD Solo pasti akan tegak lurus mendukung penuh Wali Kota Solo, karena kursi di DPRD dikuasai penuh," kata Pangi.
Selain dua kelebihan tersebut, Pangi juga menyebut satu kelebihan lain.
Yaitu, kepala daerah lain belum tentu memiliki akses akses kekuasaan.
"Artinya apapun program yang dibawa dari pusat, hampir tidak ada kendala yang terlalu sulit, karena punya hubungan yang cukup bagus akses kekuasaannya," ungkap Pangi.
Baca juga: Tak Ada Mobil Dinas Baru untuk Gibran sebagai Wali Kota Solo, Gunakan Sedan Hitam yang Dibeli 2012
Sehingga, kata Pangi, kelebihan yang dimiliki Gibran harusnya bisa berdampak terhadap percepatan peningkatan kesejahteraan di Kota Solo.
Namun, Pangi menyebut ada kekhawatiran yang timbul di balik itu semua.
"Yang saya khawatirkan, justru nanti Gibran tidak mampu keluar dari zona wilayah kerja yang biasa-biasa menjadi luar biasa."
"Gibran tentu punya cara leadership sendiri yang tidak akan mencontoh atau copy paste kebijakan Presiden Jokowi yang dulu, tinggal dijalankan saja," ungkap Pangi.
Sehingga, ada atau tidaknya inovasi yang akan dilakukan Gibran patut untuk dinantikan.