Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Dicap Pengkhianat, Demokrat Pecat 6 Kader Ini karena Terbukti Menghasut hingga Mengadu Domba

Partai Demokrat telah mengambil langkah memecat sejumlah kader yang dinilai telah merugikan Partai Demokrat.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
HO/ Tribunnews
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam acara rapat pimpinan Ketua Umum Demokrat dengan jajaran Ketua DPD, Jakarta, 1 Februari 2021. 

TRIBUNWOW.COM - Menyusul isu kudeta Partai Demokrat atau Gerakan Pengambil alihan Kepemimpinan di tubuh Partai Demokrat (GPK-PD), sebanyak tujuh kader telah dipecat secara tidak hormat.

Enam di antaranya dianggap menyebar fitnah hingga mengadu domba, dan satu sisanya dinilai telah melanggar kode etik Partai Demokrat.

Keputusan tersebut tertuang dalam rilis media Partai Demokrat oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, yang diterima TribunWow.com, Jumat (26/2/2021).

Tangkapan layar video seluruh Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia membacakan ikrar setia terhadap kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Selasa (23/2/2021) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Tangkapan layar video seluruh Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia membacakan ikrar setia terhadap kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Selasa (23/2/2021) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. (dok Partai Demokrat)

Baca juga: Daftar Nama Kader Demokrat yang Dipecat soal Isu Kudeta: Marzuki Alie, Darmizal hingga Jhoni Allen

Nama keenam kader yang dipecat secara tidak hormat akibat mengadu domba adalah Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib dan Ahmad Yahya.

Keenam nama itu disebut sebagai pelaku dari GPK-PD.

Berikut adalah kesalahan yang dituduhkan pada keenam nama tersebut dalam rilis dari Partai Demokrat.

"Terbukti melakukan perbuatan tingkah laku buruk yang merugikan Partai Demokrat dengan cara mendiskreditkan, mengancam, menghasut, mengadu domba, melakukan bujuk rayu dengan imbalan uang dan jabatan, menyebarluaskan kabar bohong dan fitnah serta hoax dengan menyampaikan kepada kader dan pengurus Partai Demokrat di tingkat Pusat dan Daerah, baik secara langsung (bertatap muka) maupun tidak langsung (melalui komunikasi telepon) bahwa Partai Demokrat dinilai gagal dan karenanya kepengurusan Partai Demokrat hasil Kongres V PD 2020 harus diturunkan melalui Kongres Luar Biasa (KLB) secara illegal dan inkonstitutional dengan melibatkan pihak eksternal."

"Padahal, kepemimpinan dan kepengurusan serta AD/ART Partai Demokrat hasil Kongres V PD 2020, telah mendapatkan pengesahan dari pemerintah melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan masuk dalam Lembaran Negara."

Pada rilis itu tertera, Majelis Tinggi Partai Demokrat telah berupaya untuk berkomunikasi dengan Jhoni Allen Marbun namun tidak membuahkan hasil.

Tertulis dalam rilis itu, Jhoni Allen menginginkan Demokrat memasukkan aktor eksternal melalui KLB dan memajukan aktor eksternal itu sebagai capres di Pemilu 2024 mendatang.

Selanjutnya, Marzuki Alie turut diberhentikan secara tidak hormat namun karena alasan yang berbeda.

Marzuki dianggap oleh Partai Demokrat telah melakukan pelanggaran kode etik.

"DPP Partai Demokrat juga memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat kepada Marzuki Alie karena terbukti melakukan pelanggaran etika Partai Demokrat, sebagaimana rekomendasi Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat. Marzuki Alie terbukti bersalah melakukan tingkah laku buruk dengan tindakan dan ucapannya yakni menyatakan secara terbuka di media massa dengan maksud agar diketahui publik secara luas tentang kebencian dan permusuhan kepada Partai Demokrat, terkait organisasi, kepemimpinan dan kepengurusan yang sah. Tindakan yang bersangkutan telah mengganggu kehormatan dan integritas, serta kewibawaan Partai Demokrat."

Pada rilis itu, pencopotan para kader tersebut adalah realisasi keinginan dari para Ketua DPD dan DPC.

Baca juga: Isu Kudeta Partai Demokrat, Pengamat Politik: Pak Jokowi yang Bisa Mengentikan Ini Semua

Moeldoko Beri Peringatan: Jangan Menekan Saya

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Partai DemokratIsu Kudeta Partai DemokratAgus Harimurti Yudhoyono (AHY)Marzuki AlieDarmizalHerzaky Mahendra Putra
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved