Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Sebut Moeldoko, SBY: Saya Yakin Presiden Jokowi Punya Integritas yang Beda dengan Pembantu Dekatnya

SBY membenarkan bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berkirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
YouTube/Partai Demokrat
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) buka suara terkait persoalan di tubuh partainya, terkait adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD). 

"Dan malah yang disayangkan bahwa para pendirinya maupun para seniornya juga sudah seolah-olah dibuang gitu. Ini udah tidak tepat dalam sebuah etika berpolitik di partai politik manapun di dunia," pungkasnya.

Menyikapi hal tersebut Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan GPK PD yang mendorong adanya KLB tak memiliki hak suara di Partai Demokrat.

"Mendadak, di kala Partai Demokrat sedang naik daun dan diapresiasi luas masyarakat, ada segelintir orang, termasuk pejabat penting pemerintahan, berusaha melakukan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat," kata Herzaky kepada Tribunnews, Selasa (23/2/2021).

"Apalagi, GPK PD ini berencana mengadakan KLB. Lah, KLB itu hak pemilik suara. Ini segelintir petualang politik sisa masa lalu dan mantan-mantan kader, mentang-mentang didukung oknum orang dekat Istana, mau mengadakan KLB, memangnya punya hak suara dari mana? Mungkin mau reunian aja kali, nyanyi-nyanyi sambil mengenang masa lalu," imbuhnya.

Herzaky menilai adanya pihak tertentu yang merasa memiliki dan berhak memperbaiki Partai Demokrat sebagai bentuk kecacatan dalam pola pikir.

Baca juga: SBY Ungkap Partai Demokrat Makin Berani Tampil di Bawah Kepemimpinan AHY: Makin Tegar, Makin Tegas

Dia menilai orang tersebut memiliki ego yang besar.

"Sekarang, ada orang-orang yang dulu diajak untuk melengkapi syarat administrasi pembentukan partai, tiba-tiba merasa Partai Demokrat ada karena dirinya. Besar karena dirinya. Mereka itu bukan saja menderita cacat pikiran, memandang sejarah secara anakronistik, tapi juga punya ego jauh lebih besar dari tubuhnya sendiri," ucapnya.

Herzaky juga merasa heran karena ada pihak tertentu yang terkesan mau menyelamatkan Partai Demokrat.

Dia menyindir pihak tersebut serta mengungkit sejarah PD pada 2014 yang sempat mengalami krisis elektabilitas.

Padahal, menurut Herzaky, SBY adalah figur yang mampu menyelamatkan Partai Demokrat.

Terlebih saat sejumlah kader membuat ulah sehingga menurunkan elektabilitas Partai Demokrat.

"Tanpa SBY, pada Pemilu 2014, elektabilitas partai ini tinggal 3 persen saja. Dirusak oleh ulah kader. Kala itu SBY turun tangan, dan Demokrat mampu mendapat 10 persen Turun, tapi tidak terlalu curam. Turun, tapi sebagian karena faktor SBY yang tidak dapat kembali dicalonkan menjadi presiden untuk ketiga kali," kata Herzaky.

"Jadi, bukan SBY yang mengakibatkan partai mengalami krisis elektabilitas. Justru SBY yang menyelamatkan partai dari krisis elektabilitas," lanjutnya.

Saat ini, Herzaky mengatakan Partai Demokrat mulai naik daun di bawah kepemimpinan Ketum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Elektabilitas AHY juga cenderung terus menaik, dibuktikan oleh berbagai survei.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
MoeldokoPresiden Joko Widodo (Jokowi)Presiden JokowiSusilo Bambang YudhoyonoSusilo Bambang Yudhoyono (SBY)SBYIsu Kudeta Partai DemokratPartai DemokratKudeta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved