Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Sebut Dirinya Difitnah Jenderal Bintang 4 soal Keterlibatan di Aksi 212, SBY: Saya Bersedia Disumpah

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkap dirinya pernah dituduh menunggangi dan mendanai Aksi 212.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkap dirinya pernah dituduh menunggangi dan mendanai Aksi 212. 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkap dirinya pernah dituduh menunggangi dan mendanai Aksi 212 pada akhir 2016.

Menurutnya, tuduhan itu pun sudah sampai terdengar ke telinga Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Para kader Demokrat tahu bahwa pada tanggal 2 Desember 2016 yang lalu di Jakarta ada aksi massa yang jumlahnya sangat besar, yang kemudian terkenal dengan sebutan Aksi 212.

Baca juga: Berpesan pada Kader Demokrat untuk Tak Lakukan Pembalasan, SBY: Keadilan Itu Hanyalah sebuah Harapan

Ternyata ada laporan, baik yang secara serius disampaikan kepada Presiden Jokowi, maupun yang tidak, yang mengatakan bahwa SBY-lah yang menunggangi, dan yang juga mendanai Aksi 212 itu," ujar SBY, dalam video yang diterima Tribunnews.com, Rabu (24/2/2021).

SBY memaparkan bahwa orang yang menuduh dirinya menunggangi dan mendanai Aksi 212 adalah seorang petinggi jenderal bintang empat.

Presiden RI ke-6 itu mengaku mendapat informasi tersebut juga dari seorang jenderal bintang empat. Hanya saja SBY tak menjelaskan secara rinci dari institusi mana jenderal-jenderal tersebut berasal.

"Informasi itu disampaikan kepada saya oleh seorang petinggi 'berbintang empat', dan konon yang melaporkan kepada Presiden Jokowi adalah petinggi 'bintang empat' yang lain," jelas dia.

SBY kala itu sempat mengkonfirmasi informasi yang diterimanya kepada wakil presiden saat itu yaitu Jusuf Kalla (JK) hingga Menkopolhukam saat itu Wiranto.

Keduanya membenarkan adanya laporan seperti itu yang sudah masuk kepada Presiden Jokowi.

Belum lagi ada opini yang dibangun di sebuah lembaga resmi pemerintah terkait keterlibatan partai berlambang mercy itu.

"Ketika saya lakukan konfirmasi kepada Pak Wiranto, Menko Polhukam, dan juga Pak Jusuf Kalla, Wakil Presiden, keduanya membenarkan bahwa memang ada laporan seperti itu kepada Presiden Jokowi."

"Sementara itu, di sebuah lembaga resmi pemerintah juga dibangun opini, tentang keterlibatan Partai Demokrat," imbuhnya.

Selepas itu, SBY menegaskan dan bersumpah bahwa isu dirinya menunggangi dan mendanai Aksi 212 adalah sebuah fitnah.

Baca juga: Jusuf Kalla Ceritakan Momen saat Hadapi SBY pada Pilpres 2009: Saya Tahu Susah Menang

Tatkala itu, SBY berharap namanya dan nama Partai Demokrat dibersihkan. Hanya saja hal itu tidak terwujud.

"Para kader, semuanya itu fitnah yang kejam, keterlaluan, dan 100 persen tidak benar.

Saya bersedia bersumpah di hadapan Allah SWT. Saya juga siap dipertemukan dengan siapa pun yang memberikan laporan itu, kalau perlu di depan publik, agar rakyat tahu siapa yang berdusta, dan agar kebenaran segera terkuak," tegas SBY.

"Waktu itu saya hanya memohon dibersihkannya nama saya dan nama Partai Demokrat."

"Namun apa yang kita harapkan memang tidak mudah terwujud. Saya mengira ketika ada fitnah yang ditujukan kepada siapa pun, tindakan yang diambil sama," tandasnya.

SBY Jadi Benteng Partai Demokrat

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyesalkan adanya Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD).

SBY pun menyatakan sumpah setianya kepada partai berlambang bintang mercy tersebut.

Dia menegaskan akan menjadi benteng bagi Partai Demokrat.

"InsyaAllah, sepanjang hayat dikandung badan, saya akan tetap menjadi kader Partai Demokrat, dan akan menjadi benteng dan bhayangkara partai ini, menghadapi siapa pun yang akan mengganggu, merusak, merebut dan menghancurkan partai kita," ujar SBY, dalam video yang diterima Tribunnews.com, Rabu (24/2/2021).

"Ini sumpah saya. Sumpah dan kesetiaan saya di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa. Kesetiaan terhadap partai inilah darah saya, juga milik saya yang paling berharga. Tentu di bawah kesetiaan saya kepada bangsa dan negara tercinta," imbuhnya.

Baca juga: Pendiri PD Beberkan Alasan Demokrat Tak Lagi Berjaya di Pemilu, Ungkit Kiprah SBY dan Kegagalan AHY

Selain itu, SBY menyampaikan dirinya tidak akan pernah meninggalkan Partai Demokrat.
Sebab dirinya bangga pernah menjadi penggagas, turut membina, memimpin dan membesarkan partai itu bersama sang istri tercinta.

Presiden ke-6 RI itu juga menegaskan bangga dan hormat kepada para kader yang setia terhadap Partai Demokrat meski partainya berada di luar pemerintahan selama tujuh tahun.

"Saya bangga, seraya memberi hormat, kepada jutaan kader yang juga setia dan mencintai partainya. Mereka adalah para kader yang kuat dan tabah dalam suka dan duka. Kader yang tidak pernah mengganggu, membuat masalah dan bahkan berkhianat," jelasnya.

SBY mengatakan pada kader yang terlibat dalam isu kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah kader yang ingin menjual partainya.

Mereka juga disebut sebagai kader yang jarang muncul atau hanya muncul lima tahun sekali.

"Bukan pula kader atau mantan kader yang ingin menjual partai kita demi imbalan uang dan kedudukan, partai yang kita bangun dengan susah payah, disertai keringat dan cucuran air mata," kata dia.

"Bukan pula mereka yang pada tahun-tahun yang berat tidak kelihatan batang hidungnya, dan hanya muncul 5 tahun sekali menjelang kongres untuk memaksakan kehendaknya, atau menjelang pencalonan anggota legislatif dalam pemilu agar dia dicalonkan," lanjutnya.

"Saya SBY, bersyukur dan bangga bersama para kader yang setia tersebut, dan akan tetap bersama Partai Demokrat dalam jatuh bangunnya partai ini," ujarnya.

(Tribunnews.com/Vincentius Jyestha)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul SBY Ungkap Dituduh Tunggangi-Danai Aksi 212 oleh Petinggi Berbintang Empat dan Sumpah Setia SBY: Saya Akan Jadi Benteng Hadapi Siapa Pun yang Ganggu dan Rusak Partai Demokrat

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Susilo Bambang YudhoyonoSusilo Bambang Yudhoyono (SBY)SBYPartai DemokratPresiden Joko Widodo (Jokowi)Presiden JokowiAksi 212Jusuf KallaWiranto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved