Terkini Nasional
Ungkit Pilpres 2014-2019, Refly Harun soal Sikap Pasif Prabowo seusai Jadi Menteri: Masih Perkasa
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengomentari hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
Satu di antaranya, yakni soal penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI).
"Bisa jadi makin menegaskan sikap diam Prabowo terhadap kejadian yang berlangsung baru-baru ini," ujar Refly.
"Mungkin dia berpikir tidak ada disinsentif, dia diam soal kematian laskar FPI."
"Diam soal pembubaran FPI, diam tentang masalah utang luar negeri dan sebagainya."
"Bisa dikatakan, meskipun dia tidak aktif menjadi bemper Presiden Jokowi sebagaimana menteri lainnya," sambungnya.
Selain menilai Prabowo banyak diam seusai jadi menteri, Refly juga menilai sikap pasif Ketua Umum Partai Gerindra itu bermanfaat.
"Prabowo Subianto juga tidak mengkritik dari dalam, jadi cenderung stay passive."
"Ternyata stay passive dianggap lebih baik dibandingkan dengan mereka yang menjadi pusat kontroversi."
"Makanya Anies Baswedan kadang-kadang fluktuatif," tukasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-6.21:
Prabowo Minta Kader Gerindra Berkorban demi Kekuasaan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi pesan kepada para kadernya pada hari ulang tahun (HUT) ke-13 Partai Gerindra.
Dilansir TribunWow.com, sambutan itu ditayangkan dalam kanal YouTube Gerindra TV, Senin (8/2/2021).
Mulanya, Prabowo mengapresiasi kerja keras anggota partai di pusat dan daerah yang membawa Gerindra masuk parlemen.

Baca juga: Di Pertemuan Natalius Pigai-Abu Janda Ada Orangnya Prabowo Subianto: Perkuat Diri Membangun Negeri
Meskipun begitu, ia mengingatkan ada tujuan besar yang belum diraih Gerindra, yakni kekuasaan.