Terkini Daerah
Terungkap Motif Oknum Polisi Jual Senjata Api ke KKB Papua, Listyo Sigit Langsung Minta Tindak Tegas
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Roem Ohoirat menyebut motif penjualan senjata api oleh oknum polisi sudah diketahui.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kabid Humas Polda Maluku Kombes Roem Ohoirat menyebut motif penjualan senjata api oleh oknum polisi sudah diketahui.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kompas Petang, Selasa (23/2/2021).
Jaringan yang sementara ini diketahui melibatkan 2 oknum polisi berinisial SHP dan MRA, 4 warga sipil berinisial SN, RM, HM, dan AT, serta 1 oknum TNI berinisial MS.

Baca juga: Oknum TNI-Polri Jadi Perantara Jual Senpi ke KKB Papua, Senjata Berasal dari Sisa Kerusuhan Ambon
Mereka menjual senjata api laras panjang, laras pendek, dan amunisi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
"Motif dari para pelaku, terutama anggota Polri, melakukan penjualan senjata ini adalah untuk mencari keuntungan," ungkap Roem Ohoirat.
Ia menyebut pihaknya masih menyelidiki kemungkinan ada oknum anggota lain atau warga sipil yang terlibat.
"Untuk sementara kami masih mendalami bukti terhadap dua orang (oknum polisi) ini," terang Roem.
Ia menyebut Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Maluku Irjen Pol Refdi Andri sudah memberi perintah agar kasus ini ditindak tegas dan diusut tuntas.
"Namun jelasnya perintah dari Bapak Kapolri maupun Kapolda Maluku, siapapun yang terlibat dalam kasus ini, baik itu anggota Polri maupun anggota masyarakat akan diungkap secara terang-benderang tanpa perlu kita menyembunyikan atau melindungi siapapun dia," tegas Roem.
Lebih lanjut, Roem menyebut pihaknya tidak menampik kemungkinan penjualan senjata api ini merupakan jaringan atau sindikat.
Baca juga: Detik-detik KKB Papua Keroyok dan Bacok Emak-emak, Pura-pura Belanja Lalu Kabur setelah Beraksi
Namun kemungkinan itu masih didalami.
"Inilah yang sementara kita masih lakukan pengembangan. Kita melakukan terus koordinasi dengan Polres Teluk Bintuni untuk mengungkap baik itu jaringan yang ada di Ambon maupun jaringan yang ada di Bintuni dan Papua lainnya," kata Roem.
Selain itu pihak kepolisian juga bekerja sama untuk mengungkap orang lain yang diduga terlibat.
Ia menyebut ada kemungkinan kasus penjualan senjata api ini tidak hanya sekali saja, tetapi ada kasus serupa yang belum terungkap.
Roem menjelaskan polisi akan segera mempublikasikan begitu kasus ini diusut.