Terkini Nasional
Respons PDIP dan Gerindra soal Survei Capres 2024: Prabowo Teratas, Disusul Ganjar, Anies, Ahok
Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan hasil survei terbaru elektabilitas calon presiden di Pilpres 2024.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan hasil survei terbaru elektabilitas calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Hasilnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kembali menjadi yang teratas.
Di bawah Prabowo ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga: Penolak Vaksin Tinggi, Burhanuddin Minta Pemerintah Ajak Prabowo serta HRS: Jangan Hanya Raffi Ahmad
Baca juga: Edhy Prabowo Ngaku Siap Dihukum Mati Bahkan Lebih: Saya Tidak akan Lari
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (23/2/2021), Prabowo mendapatkan suara 22,5 persen, Ganjar 10,6 persen, dan Anies 10,2 persen.
Menariknya, nama mantan Gubernur DKI Jakarta yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyodok di posisi empat dengan perolehan 7,2 persen suara.
Sedangkan nama-nama lainnya adalah seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat menyambut baik hasil survei tersebut yang menempatkan banyak kader dari partainya.
Khusus untuk Ahok apakah bisa maju atau tidak karena pernah bermasalah dengan hukum, Djarot mengaku tidak bisa berbicara cukup jauh.
Ia mengaku tidak memiliki kompetensi untuk memberikan penjelasan terkait masalah hukum.
Terlepas dari itu, mantan Gubernur DKI itu mengingatkan bahwa Pilpres 2024 masih cukup jauh.
Oleh karenanya, kondisinya akan terus berubah seiring dengan sifat politik yang sangat dinamis.
Baca juga: Bahas Nama Capres 2024, Refly Harun Sebut Anies Baswedan di Posisi ke-2, di Bawah Prabowo?
"Yang ingin saya katakan adalah 2024 itu masih ada 3 tahun dan kita tahu politik itu sangat dinamis," ujar Djarot, dikutip dari acara Sapa Indonesia Malam, Selasa (23/2/2021).
"Maka nama-nama yang muncul saat ini, bisa saya sampaikan belum tentu juga, karena pengalaman menunjukkan di akhir-akhir menekati 2023 itu biasanya ada elemen of surprise," jelasnya.
"Siapapun nama itu tidak kemudian orientasinya hanya 2024, tetapi fokus kepada pekerjaan atau tanggung jawab yang diberikan kepadanya saat ini," harapnya.
Sementara itu dari menurut Politisi Partai Gerindra, Supratman Andi Agtas menyebut hasil survei yang menempatkan ketua umumnya di posisi teratas, bisa menjadi patokan awal.