Vaksin Covid
Penderita Diabetes Perlu Dapat Vaksin Covid-19, Ini Penjelasan Dokter
Penurunan sistem imun pada para penderita diabetes ini membuat mereka masuk dalam kelompok yang rentan terinfeksi Covid-19.
Editor: Lailatun Niqmah
Ia kemudian menekankan bahwa sebelum divaksinasi pun, tenaga kesehatan harus mengetahui rekam medis mereka.
Ini merupakan prosedur awal yang dilakukan kepada masyarakat yang akan divaksinasi Covid-19.
"Karena itu, dalam pendaftaran vaksin, biasanya sudah ada rekam medis secara otomatis," papar Em Yunir.
Sehingga jika penyandang diabetes ini akan menjalani program vaksin di fasilitas kesehatan (faskes) seperti Puskesmas maupun rumah sakit, gula darah mereka pun akan kembali diperiksa.
"Kalau gula darah tinggi, biasanya 300 sampai 400 mg/dl, biasanya vaksin akan ditunda. Tetapi jika gula darah terkontrol, misalnya 150-200 mg/dl dan itu diupayakan dengan obat-obatan pengendali gula darah, bisa
mendapatkan vaksin Covid-19," tegas Em Yunir.
Sementara itu, ia menyebut ada beberapa gejala yang menjadi catatan penting lainnya dan harus diperhatikan terkait kondisi diabetesi yang akan divaksinasi.
"Apabila ada gejala lain seperti demam atau diare, penyandang diabetes juga tidak boleh mendapatkan vaksin," papar Em yunir.
Perlu diketahui, sebelum divaksinasi, penting bagi para penyandang diabetes untuk memperhatikan kondisi gula darah mereka.
Hal itu karena kondisi gula darah mereka tentunya akan sangat mempengaruhi respons imun.
Semakin baik hasil gula darahnya, maka respons imun diabetesi pun akan lebih baik jika dibandingkan diabetesi yang tidak terkontrol gula darahnya.
Terkait respons imun diabetesi terhadap vaksin ini, ia menegaskan bahwa kontrol Diabetes Melitus yang buruk, di mana kadar gula darah tidak terkontrol atau penggunaan insulin dalam jangka waktu lama, dapat mempengaruhi penurunan sistem imun dan meningkatkan risiko infeksi.
Kontrol Gula Darah Secara Mandiri

Sementara itu Product Manager Aplikasi Teman Diabetes PT Global Urban Esensial, Fredi Indra Jaya Daeli mengatakan bahwa dalam proses ini, aplikasi 'Teman Diabetes' tentunya memiliki peranan penting untuk membantu mengontrol gula darah penyandang diabetes.
"Melalui aplikasi Teman Diabetes, diabetesi dapat memantau gula darah secara mandiri, di mana pasien
dapat melakukan input data gula darah harian, data makanan, dan obat yang dikonsumsi ke dalam aplikasi
Teman Diabetes untuk kemudian didiskusikan dengan dokter dari pasien masing-masing," jelas Fredi.
Di dalam aplikasi yang dapat diunduh melalui Play Store dan Apple Store ini, tersedia pula layanan yang memudahkan pasien untuk melakukan konsultasi dengan edukator diabetes.
Pasien tentunya tidak akan mengalami kesulitan dalam berkonsultasi terkait kondisi diabetes yang mereka alami.