Banjir Jakarta
Jakarta Banjir Lagi, PDIP Tagih Janji Anies Baswedan Selama Jadi Gubernur: Tidak Lakukan Apa-apa
Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Gembong Warsono menilai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, belum melakukan apa pun untuk menangani banjir.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Gembong Warsono menilai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, belum melakukan apa pun untuk menangani banjir.
Menurut Gembong, hal itu terbukti dari banjir yang kembali merendam Jakarta beberapa hari ini.
Hal itu diungkapkan dalam kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (20/2/2021).

Baca juga: Yakin Betul Anies Baswedan Sukses Atasi Banjir saat Hujan Ekstrem, Bamus Betawi: 2013-2015 Itu Parah
Baca juga: Reaksi PDIP saat Anies Baswedan Dipuji-puji soal Penanganan Banjir DKI: Ada Keengganan, Ada Ego
Ia menilai, sejumlah alasan Anies Baswedan soal banjir sangat bertolak belakang dengan kenyataan.
"Tapi fakta hari ini mengatakan apa yang disampaikan Pak Wagu bertolak belakang," kata Gembong.
"Artinya kenyataan di lapangan masih banyak genangan air akibat hujan di DKI."
Terkait hal itu, Gembong lantas mengungkit janji Anies soal banjir.
Sebelumnya, Anies berjanji banjir yang merendam Jakarta bakal surut maksimal dalam waktu enam jam.
"Kita kaitkan dengan janji Pak Gubernur, sebetulnya Beliau ingin menjanjikan bahwa genangan selambat-lambatnya enam jam harus sudah surut," ucap Gembong.
"Tapi faktanya apakah sudah terbukti? Rakyat Jakarta mempertanyakan itu."
Baca juga: PDIP Pertanyakan Janji Anies Bisa Buat Banjir Jakarta Surut dalam 6 Jam: Faktanya Bertolak Belakang
Baca juga: Bamus Betawi Puji-puji Anies Baswedan meski Jakarta Banjir Lagi, Bandingkan dengan Era Jokowi: Jauh
Karena itu, Gembong menganggap Anies tak melakukan apa pun untuk menangani banjir selama tiga tahun ini.
"Karena tiga tahun Pak Anies memimpin Jakarta, mengelola pemerintahan DKI Jakarta."
"Dalam konteks penaganan banjir memang mohon maaf, Pak Anies tidak melakukan apa-apa," tambahnya.
Tak hanya itu, Gembong bahkan juga membahas pernyataan yang kerap diungkapkan Anies soal banjir.
Ia menilai, belum ada cara Anies memasukkan air ke bumi untuk mencegah banjir Ibu Kota.
"Ini yang jadi persoalan dan yang menjadi andalan Pak Anies dalam menangani banjir selalu Beliau katakan untuk membangun sumur resapan dan drainase vertikal."
"Karena sudah sunnatullah-nya air dari atas harus dimasukkan ke perut bumi."
"Tapi pertanyaannya adalah piye cara memasukkannya dalam perut bumi itu," tukasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-2.15:
Pujian Bamus Betawi untuk Anies Baswedan
Dalam kesempatan itu, sebelumnya Wakil Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Rahmad HS memuji penanganan banjir oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswdan.
Dilansir TribunWow.com, Rahmad bahkan yakin betul penananganan banjir era Anies Baswedan terbaik dibandingkan dengan gubernur sebelumnya.
Baca juga: Ngaku Baru Pertama Kali Ini Rumahnya Kebanjiran, Irish Bella: Gila Ini Parah Banget
Meski kini Jakarta terendam banjir, menurut Rahmad, curah hujan ekstremlah yang menjadi penyebab utama.
Ia pun menyinggung penanganan banjir era Anies yang disebutnya sangat detail.
"Kalau kita mau membandingkan curah hujan yang lalu dengan sekarang," terang Rahmad.
"Justru kita melihat semenjak ditangani Pak Anies sebagai gubernur, curah hujan yang begitu tinggi, area yang tergenang bisa kita lihat datanya."
"Tidak ada yang ekstrem."
Baca juga: 4 Pernyataan Anies Baswedan soal Banjir: Karena Curah Hujan Ekstrem dan Target Surut dalam 6 Jam
Baca juga: Soal Banjir DKI Jakarta, Gembong Sebut Pemprov Tak Mau Kolaborasi dengan Pusat: Persoalannya di Situ
Bahkan, Rahmad menilai banjir di Jakarta tak terlalu parah.
Pasalnya, dengan curah hujan yang ekstrem, menurutnya hanya sejumlah Rukun Warga (RW) yang terendam banjir.
"Hari ini curah hujan begitu tinggi tapi hanya 113 RW yang tergenang," sambungnya,
Lantas, ia membandingkan penanganan banjir di Jakarta di era Anies dengan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Di era Anies lah, menurutnya, penanganan banjir terbaik di Jakarta.
"Dibandingkan dengan yang lalu-lalu, 2013, 2015 itu jauh," kata Rahmad.
"Sekarang kita bisa melihat sebelum banjir Jakarta kita sudah dihebohkan di Kalimantan Selatan, di Bandung, di Garut, dibarengi dengan longsor."
"Padahal curah hujannya tidak seekstrem di Jakarta."
"Jadi saya masih haqqul yaqin penanganan banjir di Jakarta masih the best," tukasnya. (TribunWow.com)