Kabar Ibu Kota
Ungkit Perkataan Anies soal Banjir saat Masa Kampanye, PDIP: Pertanyaannya Piye Caranya
Anggora DPRD F-PDIP mengungkit perkataan dan janji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal banjir.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Wilayah DKI Jakarta kembali dilanda banjir yang terjadi sejak Jumat (19/2/2021) malam hingga Sabtu (20/2/2021).
Pada Sabtu pagi tercatat ada 26 wilayah yang yang menjadi titik banjir di kawasan Jakarta dan sekitarnya.
Menanggapi hal ini, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengungkit pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menjalani masa-masa kampanye Pilkada 2017 silam.

Baca juga: Daftar Titik Ruas Tol yang Terendam Banjir di Jabodetabek Pagi Ini, Arus Lalu Lintas Lumpuh
Pada acara Kompas Petang, Jumat (19/2/2021), awalnya Gembong mengatakan saat ini banyak daerah di Jakarta yang kenyataannya tergenang air banjir.
Ia lalu mengungkit janji Anies soal banjir harus surut dalam waktu enam jam.
"Beliau menjanjikan kepada warga Jakarta bahwa genangan selambat-lambatnya enam jam harus sudah surut," kata Gembong mengungkit perkataan Anies.
Diketahui, perkataan itu diungkapkan oleh Anies saat menjalani Apel Siaga Menghadapi Musim Hujan di Jakarta, Rabu (4/11/2020).
Terkait janji tersebut, Gembong tidak mengatakan jika Anies mengingkari janjinya.
Ia menyerahkan hal tersebut kepada Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI, S Andyka untuk memberikan jawaban.
Diketahui, Andyka turut hadir dalam acara Kompas Petang sebagai narasumber bersama Gembong.
Gembong selanjutnya menyindir bahwa Anies tidak melakukan upaya apapun terkait penanganan banjir.
"Tapi rakyat Jakarta mempertanyakan itu, kenapa? Karena memang tiga tahun Pak Anies memimpin Jakarta, mengelola pemerintahan DKI Jakarta, dalam konteks penanganan banjir memang mohon maaf, Pak Anies tidak melakukan apa-apa, ini menjadi persoalan," papar dia.
Gembong kemudian mengungkit perkataan Anies saat menjalani masa-masa kampanye Pilkada 2017 lalu.
Ia menyoroti perkataan Anies soal air hujan seharusnya dimasukkan ke tanah bukan ke laut.
"Selalu Beliau katakan untuk membangun sumur-sumur resapan, drainase vertikal, karena sunnatullah-nya air dari atas dimasukkan ke dalam perut bumi," kata Gembong.