Terkini Daerah
Soroti Rekam Jejak Kompol Yuni saat Masih di Bogor, Pakar Minta Polri Ambil Pelajaran
Pakar hukum kepolisian mengingatkan betapa pentingnya bagi para aparat penegak hukum untuk memiliki tingkat keimanan dan integritas yang tinggi.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Akibat terbukti positif menggunakan sabu-sabu, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi dicopot dari jabatannya sebagai Kapolsek Astanaanyar.
Kasus ini menarik banyak perhatian publik karena sosok Kompol Yuni yang sebenarnya memiliki prestasi baik dalam memberantas peredaran narkoba di masyarakat.
Menanggapi kasus ini, Pakar Hukum Kepolisian Universitas Bhayangkara, Edi Hasibuan mengungkit rekam jejak Kompol Yuni saat masih bertugas di wilayah Bogor.

Baca juga: Dulu Kompol Yuni Berprestasi Berantas Narkoba Kini Terjerumus Sabu, Kompolnas: Kurang Reward
Pada acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Jumat (19/2/2021), Edi menekankan pentingnya bagi polisi, khususnya polisi pemberantas narkoba untuk memiliki tingkat keimanan yang tinggi.
"Kalau memang tidak memiliki iman yang kuat, integritas yang baik, saya kira sangat mudah (terjerumus -red)," ujar dia.
Edi berharap agar polisi yang ditugaskan untuk memberantas narkoba tidak ikut terjerumus menggunakan obat-obatan terlarang tersebut.
"Sebetulnya kalau kita lihat, polisi-polisi narkoba (pemberantas kasus narkoba -red) kita harapkan betul-betul bisa menjaga apa yang menjadi tugasnya," ucapnya.
"Ini tentunya sangat tidak dibenarkan."
Melihat kasus yang kini menjerat Kompol Yuni, Edi mengungkit rekam jejak sang polisi wanita (polwan) itu saat masih bertugas di wilayah Bogor.
Ia menyayangkan Kompol Yuni yang berkontribusi dalam pemberantasan narkoba di Indonesia justru akhirnya tersandung kasus narkoba.
"Banyak dilakukan pengungkapan terhadap (kasus) narkoba, tapi di balik dari ini adalah justru belakangan ini ikut-ikutan, ikut serta di dalamnya," papar dia.
"Ini harus menjadi pembelajaran kepada seluruh jajaran Polri."
Edi meminta pihak kepolisian berbenah diri agar para anggotanya bisa lurus dalam menegakkan hukum.
Penangkapan Kompol Yuni diketahui berawal dari laporan masyarakat.
Yuni ditangkap bersama 11 oknum polisi lainnya.
Masyarakat yang mencurigai gerak-gerik para oknum polisi tersebut melapor ke Propam Mabes Polri.
"Kemudian Propam Mabes Polri menyampaikan ke Propam Polda Jabar. Seketika Propam Polda Jabar bergerak menuju Polsek Astana Anyar untuk mencari beberapa orang yang sudah dicurigai," ujar Kabid humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Chaniago, Rabu (17/2/2021).
Berdasarkan tes urine, Kompol Yuni positif menggunakan sabu-sabu.
"Totalnya ada 12 anggota. Termasuk termasuk Kapolsek Astana Anyar. Soal apakah semuanya anggota Polsek Astana Anyar sedang didalami," ucap Erdi.
Erdi mengatakan, sanksi bisa penurunan pangkat hingga pemecatan.
"Pimpinan (Kapolda Jabar) berkomitmen, siapapun yang melanggar terutama masalah narkoba akan ditindak dengan tegas dan sangat keras," ucap Erdi.
Baca juga: Ngaku Kerap Transaksi Narkoba saat Menyamar, Kompol Yuni Kini Justru Terciduk Positif Nyabu
Baca juga: Pasca Skandal Sabu, Video Lama Kompol Yuni di Acara 86 Dibanjiri Komentar Warganet
Simak videonya mulai menit ke-7.33:
Kompol Yuni Sering Tampil di Acara 86
Jauh sebelum Kompol Yuni tertangkap, dirinya sempat beberapa kali mengisi acara 86 di stasiun televisi NET TV.
Diunggah oleh kanal YouTube Netmediatama, 9 Februari 2016, nampak video Kompol Yuni bersama anggota polisi yang lain melakukan penggerebekan sebuah tempat yang digunakan para pemakai narkoba.
Dalam video itu Yuni masih berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) dan menjabat sebagai Kasat Narkoba Polres Bogor.
Pada video itu nampak keberanian Yuni mendobrak masuk sebuah rumah yang ternyata digunakan oleh orang yang menyimpan pil-pil ekstasi dan bungkusan berisi ganja.
Lima tahun telah berlalu sejak video itu diunggah ke YouTube.
Kini ketika Yuni tersandung kasus sabu, video tersebut dibanjiri oleh banyak komentar baru dari netizen.
Sebagian besar warganet menghujat, memaki serta mencemooh sosok Yuni yang terjerat kasus narkoba.
Dan banyak di antara mereka yang datang menonton dan berkomentar di video itu karena kasus Kompol Yuni kini tengah menjadi perhatian publik.

"Yang kemari karna berita ketangkep narkoba," ujar akun @Raihan Yustiansyah.
"Bikin konfrensi pers dong kayak artis2," tulis akun @Faiz Abdurrahman.
"YANG DIA TANGKAP PASTI KETAWA DI PENJARA WAKTU DENGAR INFO DIA TERJERAT KASUS YG SAMA," sindir akun @Bee any.
"Adakah yang sama karena dapat info oknum aparat pengguna NARKOBA," tulis @zul Fahmiazizt.
"5 tahun kemudian dia tertangkap gegara narkoba," ujar @mr tomi.
"Gua kesini gara2 ada berita kapolsek di tangkap gara2 narkoba," ujar @Hariyadi Abdee.
Yuni pada saat itu tampil beberapa kali dalam acara 86.
Selain menggerebek tempat pemakaian narkoba, acara 86 pada saat itu juga menampilkan aksi Yuni menangkap kurir narkoba di daerah Bogor mengungkap jaringan narkoba di Bogor, hingga penangkapan sindikat pengedar tembakau Gorila.
Ironisnya, sebelum Yuni terciduk memakai sabu, banyak komentar-komentar positif dan dukungan yang diberikan kepada Yuni karena dianggap sebagai sosok polisi wanita (polwan) yang hebat. (TribunWow.com/Anung)