Breaking News:

Terkini Nasional

IPW Soroti Kasus Kompol Yuni yang Terjerat Kasus Narkoba: Pukulan Telak bagi Kapolri Listyo Sigit

Ketua Presidium IPW Neta S Pane angkat bicara soal ditangkapnya Kapolsek Astana Anyar bersama anak buahnya terkait kasus narkoba.

Editor: Mohamad Yoenus
YouTube/Sekretariat Presiden
Pengambilan sumpah dan janji jabatan Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1/2021). Terbaru, Ketua Presidium IPW Neta S Pane angkat bicara soal ditangkapnya Kapolsek Astana Anyar bersama anak buahnya terkait kasus narkoba. 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane angkat bicara soal ditangkapnya Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti beserta 11 anggotanya terkait penyalahgunaan nakroba.

Dilansir Kompas.com, Neta S Pane menyebut 12 polisi yang terlibat kasus narkoba di Kota Bandung itu telah mempermalukan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang baru menjabat Kapolri.

"Sebanyak 12 polisi yang menggunakan narkoba itu seperti gerombolan mafia narkoba yang sedang beraksi dan dipimpin bosnya. Bagaimanapun, kasus yang sangat memalukan ini merupakan pukulan telak bagi Polri, khususnya Kapolri baru," kata Neta kepada Kompas.com, Jumat (19/2/2021).

Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi. Terbaru, Kompol Yuni dan 11 anggotanya diduga menyalahgunakan narkoba.
Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi. Terbaru, Kompol Yuni dan 11 anggotanya diduga menyalahgunakan narkoba. (TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika)

Baca juga: Dulu Kompol Yuni Berprestasi Berantas Narkoba Kini Terjerumus Sabu, Kompolnas: Kurang Reward

Menurut Neta, permasalahan narkoba yang kerap kali melibatkan oknum kepolisian, menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dengan serius oleh Listyo Sigit.

"Ini adalah tantangan bagi Kapolri baru Listyo Sigit Prabowo bahwa narkoba bukan hal main-main lagi, tapi sudah menggerogoti jantung kepilisian, di mana seorang Kapolsek tega-teganya memimpin anak buahnya untuk (memakai) narkoba bersama," ujar Neta.

Kasus penyalahgunaan narkoba ini harus menjadi perhatian Kapolri karena telah mempermalukan institusi Polri serta mencederai rasa keadilan masyarakat.

Neta juga meminta Polri melakukan penyelidikan untuk mencari tahu 12 anggota kepolisian tersebut terlibat dalam sindikat narkoba.

“Mengingat jumlah mereka sudah begitu besar patut diduga mereka adalah sebuah sindikat (narkoba)," ucap Neta.

"IPW beharap dalam proses di pengadilan ke 12 polisi itu dijatuhi vonis hukuman mati karena sudah mempermalukan institusi polri dan mencederai rasa keadilan publik," kata dia.

Baca juga: Polda Jabar Diapresiasi dari Pakar karena Terang-terangan Buka Kasus Narkoba Kompol Yuni: Istimewa

Penangkapan 12 anggota polisi dalam kasus penyalahgunaan narkoba ini juga mendapat perhatian dari Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aziz Syamsuddin.

Aziz mengatakan anggota Polri semestinya menjadi contoh yang baik pada masyarakat.

"Bukan justru memberikan contoh yang tidak baik dengan melakukan penyalahgunaan narkoba," kata Aziz, dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (18/2/2021).

Aziz menyebut rekam jejak Kompol Yuni yang pernah menduduki sejumlah posisi penting di bidang narkoba seperti menjadi Kasat Narkoba Polres Bogor dan Direktorat Narkoba Polda Jabar seharusnya membuat Kompol Yuni tegas dalam memerangi narkoba.

"Jangan sampai saat dirinya menjabat justru malah membantu para Bandar narkoba yang mengedarkannya. Propam harus mengusut tuntas dan melakukan penyelidikan lebih mendalam," kata Aziz.

Dalam menangani kasus ini, Aziz meminta Polri bersikap akuntabel dan transparan.

"Jangan sampai ada kesan Polri tertutup terhadap penanganan kasus anggotanya baik dari sisi hukuman dan sebagainya. Jangan ada kesan penegakan hukum tajam ke bawah tumpul ke atas," ucapnya.

Baca juga: Sosok Kompol Fajar Hari, Kapolsek Astana Anyar Pengganti Kompol Yuni yang Dicopot karena Narkoba

Ditangkap Diduga Terlibat Pesta Narkoba di Hotel

Kapolsek Astana Anyar, Kompol Yuni Purwanti diketahui ditangkap di sebuah hotel di Kota Bandung pada Selasa 16 Februari 2021 silam.

Ia ditangkap melalui operasi petugas gabungan Mabes Polri dan Polda Jabar.

"Totalnya ada 12 anggota. Termasuk  termasuk Kapolsek Astana Anyar. Soal apakah semuanya anggota Polsek Astana Anyar sedang didalami," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago dikutip dari Tribun Jabar.

Saat ini, Kapolsek yang dijabat perwira berpangkat Komisaris Polisi atau Kompol bersama belasan polisi lainnya sedang diperiksa Propam gabungan.

Informasi yang dihimpun, propam mengamankan barang bukti sabu seberat tujuh gram. 

Namun ini belum disebutkan oleh Erdi.

"Barang bukti tidak ada. Tapi, ada satu kasus yang ditangani oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar yang satu kasus awalnya, itu memang ada barang buktinya. Tapi yang di polsek itu tidak ada dan kebetulan ada beberapa orang yang positif setelah dicek urinenya, ini yang akan didalami," ucap Erdi.

Setelah diamankan, tes urine untuk Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi menunjukkan hasil positif mengkonsumsi narkoba.

"Iya, Kapolseknya positif," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Kapolsek Terjerat Narkoba Dinilai Pukulan Telak bagi Kapolri Listyo Sigit"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Indonesia Police Watch (IPW)narkobaKapolriListyo Sigit Prabowo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved