Vaksin Covid
Soal Ada Warga Menolak Vaksin, Anies Baswedan: Sekarang Masih Sedikit, yang Mau Saja yang Divaksin
Anies mengatakan pembicaraan mengenai sanksi baru bisa didiskusikan jika ketersediaan dosis vaksin sudah memenuhi lebih dari kebutuhan.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan berbicara sanksi bagi warga yang menolak vaksinasi Covid-19.
Menurutnya saat ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan sanksi.
Pasalnya kata dia, dosis vaksin masih terbatas.
Bahkan belum sebanding dengan jumlah warga di ibu kota.
Baca juga: Apakah Orang yang Sudah Dapat Vaksin Tetap Bisa Terkena Corona? Waspada Virus Varian Baru
"Saat ini jumlah vaksinnya saja masih terbatas. Jangankan yang mau dan tidak mau, wong vaksinnya saja terbatas," ucap Anies kepada wartawan, Kamis (18/2/2021).
Ia mengatakan pembicaraan mengenai sanksi baru bisa didiskusikan jika ketersediaan dosis vaksin sudah memenuhi lebih dari kebutuhan.
Sehingga kata dia, untuk saat ini lebih baik memberikan vaksin kepada mereka yang mau menerimanya.
"Kita ngomong begitu kalau vaksinnya sudah lebih banyak dari jumlah penduduknya. Sekarang vaksinnya masih sedikit kok yang mau aja yang divaksin, gampang kan," jelas dia.
"Ngobrolnya nanti kalau sudah vaksinnya lebih banyak dari pada jumlah penduduk," pungkas Anies.
Pemerintah Targetkan Ratusan Juta Vaksin Tiba 2021
Di sisi lain, Jubir Vaksinasi Covid-19 dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan pemerintah terus mengupayakan vaksin Covid-19 yang dipesan melalui jalur bilateral maupun multirateral bisa tiba pada 2021.
Ia mengatakan ada 81 juta dosis vaksin yang dijadwalkan tiba pada 2022.
Percepatan kedatangan jutaan vaksin di Indonesia ini diharapkan mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang ditargetkan rampung selama 12 bulan.
Baca juga: Apakah Pasien Kanker Bisa Mendapat Vaksin Covid-19? Ini Penjelasan Ahli
"Kita masih punya pekerjaan rumah ini bagaimana sekitar 81 juta dosis vaksin yang masih akan kita terima pada triwulan kedua 2022 sebisa mungkin kita geser priode sampai dengan Desember 2021," ujarnya dalam diskusi virtual, Kamis (18/2/2021).
Nadia memaparkan, sekitar 120 juta dosis vaksin asal Sinovac direncanakan semula tiba Januari 2022.