Terkini Daerah
Sosok Ibu dan Anak yang Membusuk di Bawah Tempat Tidur, Korban Kerap Mengaji Isi Acara Kecamatan
Diduga dibunuh, ibu dan putrinya ditemukan tewas di kolong tempat tidur hingga membusuk selama tiga hari.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Jasad Siti Fatimah (56) dengan putrinya Nadatul Afraa alias Dek Yus (15) ditemukan membusuk di kediaman mereka.
Tetangga korban menemukan jasad korban tak bernyawa di kolong tempat tidur rumah mereka di Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur, Senin (15/2/2021).
Semasa hidupnya, kedua korban dikenal sebagai orang yang baik dan tak memiliki masalah apapun dengan warga di sekitarnya.

Baca juga: Rumah Sudah Dikerubungi Lalat, Warga Temukan Jasad Ibu dan Anak Membusuk di Kolong Tempat Tidur
Dikutip TribunWow.com dari Serambinews.com, Nadatul Afraa merupakan siswi kelas I SMK Simpang Jernih yang dikenal pintar hingga rajin beribadah.
Ia juga kerap mengisi pembukaan acara-acara di kecamatan Simpang Jernih dengan membacakan kitab suci Al-Quran karena suara korban yang merdu.
Maimunah, Kepala Puskesmas Simpang Jernih bercerita, ibu korban alias Siti Fatimah diketahui sehat-sehat saja atau tidak memiliki penyakit tertentu.
Ia bercerita, kedua korban juga kerap bersosialisasi dengan masyarakat sekitar dan tak pernah berkonflik dengan warga sekitar.
Sementara ini pihak kepolisian menduga kedua korban dibunuh pada Kamis (11/2/2021).
"Dugaan sementara korban pembunuhan. Namun motifnya sedang dalam penyelidikan, pasalnya harta korban tidak ada yang hilang dari rumahnya," ungkap Plt Kapolsek Simpang Jernih Ipda Rudiono SH.
Ipda Rudi menjelaskan, jasad korban sudah dalam kondisi membengkak ketika ditemukan.
"Begitu juga benda berharga pada tubuh korban, ada yang hilang atau tidak belum diketahui karena jenazah sudah membengkak, dan saat ini masih dalam proses autopsi di rumah sakit Bhayangkara Medan," ungkapnya.
Dugaan sementara, korban dibunuh menggunakan benda tumpul karena tidak ada benda tajam yang ditemukan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun oleh pihak kepolisian, kedua korban hanya tinggal berdua di rumah mereka.
Dua anak korban tinggal di rumah yang berbeda dan sudah berumah tangga.
"Sebelum rumah didobrak paksa oleh warga Senin siang, saat itu kondisi rumah dalam keadaan terkunci dari luar dan dalam," ungkap Ipda Rudi.
Baca juga: Dicurigai Jadi Dukun, Pasutri Kakek Nenek di NTB Dibacok Warga seusai Rumah Mereka Dibakar
Kronologi Penemuan Jasad
Temuan jasad itu berawal dari kecurigaan menantu korban bernama Fatimah.
Fatimah heran korban sudah tiga hari tak menjawab telepon dan tak terlihat batang hidungnya.
Ia kemudian meminta kepada M Nasir yang merupakan tetangga korban untuk mengecek rumah korban.
Baca juga: Kronologi Gadis 14 Tahun Dirudapaksa 3 Temannya Bergiliran di Dalam Mobil Rental dan Gubuk
Setelah pergi mengecek rumah korban, Nasir mencium bau busuk ketika tiba di teras rumah korban.
Dirinya juga melihat banyak lalat berkerumun di teras rumah korban.
Ia juga mendapati rumah korban dalam keadaan terkunci.
Nasir kemudian melaporkan kondisi rumah tersebut kepada satu anak korban.
Setelah melapor ia diminta oleh anak korban untuk mendobrak paksa rumah.
Setelah masuk rumah, Nasi mendapati ada ceceran darah di pintu bagian depan.
Dirinya kemudian menemukan jasad korban setelah mengintip kolong tempat tidur.
Di sana terbujur dua jasad ibu dan anak yang merupakan penghuni rumah. (TribunWow.com/Anung)