Vaksin Covid
Vaksin Disebut Bisa Ringankan Dampak Varian Baru Covid-19 Jadi Hanya Sakit Pilek, Ini Kata Pakar
Pakar dari Oxford Vaccine Group mengatakan, vaksin akan mengurangi dampak Covid-19 dari penyakit berat menjadi hanya pilek.
Editor: Atri Wahyu Mukti
Mengomentari daerah munculnya varian baru, Prof Pollard mengatakan, belum ada "perubahan mendadak" di mana orang yang telah divaksinasi berakhir di rumah sakit setelah tertular virus.
"Virus hanya akan bertahan jika mampu membuat versi baru dari dirinya sendiri yang tetap bisa menyebar meski sudah memiliki kekebalan," ujarnya.
"Dalam uji coba di wilayah tempat varian baru muncul, kami tidak melihat perubahan tiba-tiba di mana banyak orang yang divaksinasi berakhir di rumah sakit," tambah Pollard.
Namun dia menambahkan bahwa juri masih belum memutuskan apakah orang perlu divaksinasi ulang atau tidak agar tidak bertambah parah hingga masuk rumah sakit.
Pollard mengomentari pernyataan otoritas kesehatan Inggris yang mengatakan, mungkin masyarakat butuh vaksin penguat untuk melindungi dari varian baru.

Profesor Jonathan Van-Tam mengatakan, jika varian Afrika Selatan menjadi umum di Inggris, kelompok berisiko tinggi dapat diberi vaksin yang diperbarui.
Studi tentang vaksin AstraZeneca di Afrika Selatan tidak dapat menyimpulkan apakah vaksin efektif melawan penyakit parah.
Sebab, dalam kasus yang disebabkan oleh varian Afrika Selatan melibatkan partisipan yang masih muda.
Sudah setahun lebih virus corona menjangkiti sebagian besar negara di dunia.
Hingga Kamis (11/2/2021), ada 107.925.010 kasus Covid-19 di dunia.
Jumlah kematian mencapai 2,3 juta dengan pasien sembuh sebanyak 79,9 juta.
Kasus terbanyak dimiliki Amerika Serikat dengan 27,8 juta total kasus infeksi.
Adapun Inggris berada di posisi ke-5 kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pakar Sebut Vaksin Bisa Meringankan Dampak Varian Baru Covid-19 Menjadi Hanya Sakit Pilek