Vaksin Covid
Apakah Vaksin Sinovac Efektif Hadapi Virus Covid-19 yang Bermutasi? Ini Jawaban Prof Wiku
Prof. Wiku memaparkan efektivitas Vaksin Covid-19 terhadap virus Covid-19 yang sudah bermutasi.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia kini sudah mulai menyasar orang-orang yang berusia di atas 60 tahun atau lanjut usia (lansia).
Di sisi lain, mutasi atau varian baru dari Covid-19 sudah mulai ditemukan di berbagai belahan dunia.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. drh. Wiku Adisasmito menjelaskan apakah Vaksin Sinovac akan tetap efektif melawan virus yang sudah bermutasi.

Baca juga: Minta Pemerintah Terus Edukasi Warga Manfaat Vaksin Covid-19, Puan Maharani: Kita Punya Harapan
Prof Wiku menjelaskan soal hal tersebut saat memberikan keterangan pers dalam International Press Briefing National Task Force For Covid-19, Kamis (11/2/2021).
Dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Prof. Wiku menjelaskan jika virus pada dasarnya selalu mengalami perubahan-perubahan kecil saat menyebar di antara manusia.
Prof Wiku tak memungkiri virus yang bermutasi dapat menyebabkan vaksin menjadi tidak efektif.
Tetapi di sisi lain, perubahan virus harus terjadi dengan sangat ekstrem baru bisa memengaruhi efektivitas vaksin.
"Memungkinkan untuk virus bermutasi dan menyebabkan vaksin tidak seefektif sebelum virus itu bermutasi," ujar Prof. Wiku.
"Namun kasus ini hanya terjadi jika mutasi pada virus terjadi sangat ekstrem."
Prof. Wiku menambahkan, selain virus yang selalu mengalami perubahan, ia juga menegaskan bahwa ilmu pengetahuan terus berkembang dan pandemi Covid-19 ini sangat dinamis perkembangannya.
"Maka dari itu pemerintah selalu berusaha untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang mungkin dapat terjadi di masa depan," terang dia.
Terakhir, Prof. Wiku menyampaikan komitmen pemerintah Indonesia untuk terus memantau genome atau genome dari Covid-19 yang ada di tanah air.
Belum Tercipta Herd Immunity
Sebelumnya diberitakan, Prof. Wiku mengatakan, program vaksinasi Covid-19 ini akan terus berjalan semakin cepat dari waktu ke waktu.
Kendati demikian ia menegaskan sampai saat ini masih belum tercipta herd immunity atau kekebalan komunitas.
Herd immunity diketahui menjadi target dari program vaksinasi Covid-19 untuk membatasi penyebaran pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Prof. Wiku saat memantau vaksinasi massal Covid-19 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021).
Dikutip dari YouTube Kementerian Kesehatan RI, Kamis (4/2/2021), Prof. Wiku mengatakan, sampai saat ini program vaksinasi berjalan baik meskipun perencanaannya dilakukan secara singkat.
"Jadi masyarkat bisa melihat bahwa program ini relatif persiapannya cepat," kata dia.
"Jadi tidak ada waktu memang kita untuk berlama-lama dalam perencanaan."
Baca juga: Orang Asing yang Tinggal di Malaysia Dapat Menerima Vaksin Covid-19 secara Gratis
Diketahui sampai saat ini sudah ada 600 ribu lebih warga yang menerima suntikan Vaksin Sinovac.
Seiring berjalannya waktu, Prof. Wiku mengatakan, program vaksinasi Covid-19 akan terus berjalan semakin cepat.
"Tentunya kecepatan vaksinasi dan proses yang aman dan terkendali itu tentunya dari waktu ke waktu akan terus meningkat," kata dia.
Terkait target herd immunity, Prof. Wiku tegas menyampaikan sampai saat ini masih belum tercipta kekebalan komunitas.
"Proses untuk membentuk herd immunity tentunya belum," kata Prof. Wiku.
"Karena memerlukan jumlah cukup banyak yang tervaksinasi, baru herd immunity itu terjadi."
"Tapi proses bertahap herd immunity memang dimulai dari vaksinasi pertama sampai dengan nanti sekitar 70 persen warga Indonesia bisa tervaksinasi dengan baik," pungkasnya.
Kapan Bisa Normal?
Selanjutnya, Prof. Wiku menjawab kapan pandemi Covid-19 akan berakhir dan masyarakat bisa beraktivitas normal.
Prof. Wiku menegaskan, setelah menerima vaksin Sinovac, para nakes belum bisa beraktivitas normal kembali.
Mereka tetap harus menjalankan protokol kesehatan sebagai upaya meminimalisir terpapar Covid-19.
"Proses vaksinasi ini adalah salah satu cara kita untuk bisa terlindung dari Covid-19," kata Prof. Wiku.
"Tapi tetap harus menjalankan protokol kesehatan."
Prof. Wiku menyampaikan, apabila herd immunity atau kekebalan komunitas telah tercapai, maka secara perlahan, kasus Covid-19 akan hilang.
"Proteksi ini akan muncul secara kolektif apabila herd immunity secara komplit terbentuk dan nantinya kasusnya mulai hilang," kata dia.
"Jadi sementara belum hilang kasusnya, maka semua harus menjalankan protokol kesehatan ketat," terang Prof. Wiku.
Ia mengingatkan bahwa orang-orang ynag divaksin masih bisa terpapar Covid-19.
Hal tersebut akan berubah ketika herd immunity berhasil dicapai.
Baca juga: Apakah Orang yang Sudah Terima Vaksin Masih Bisa Terkena Covid-19? Waspada soal Virus Varian Baru
Simak videonya mulai menit ke-30.11:
(TribunWow.com/Anung)