Terkini Daerah
Malu Wajah Bayinya Disebut Mirip Pria Lain, Ibu dan Selingkuhannya 3 Kali Racuni sang Anak
Ibu kandung di Bandar Lampung tega menghabisi nyawa bayinya yang masih berusia 9 bulan dibantu oleh selingkuhannya.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Terungkap sudah misteri di balik tewasnya bayi berusia 9 bulan berinisial KSC yang jasadnya sempat dititipkan oleh ibu kandungnya sendiri di rumah sang nenek, di Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, Sabtu (6/2/2021) malam.
Bayi malang itu ternyata dibunuh oleh pelaku yang tak lain adalah AO (35) ibu kandungnya sendiri, dibantu selingkuhan AO berinisial MA (43).
Penyebabnya berawal dari omongan para tetangga yang menyebut, bayi dari AO tidak mirip ayah kandungnya yakni Feri (34), justru mirip MA yang merupakan selingkuhan AO.

Baca juga: Sosok Pembunuh Bayi 9 Bulan yang Dititipkan di Rumah Neneknya, sang Ibu Selingkuh sejak Hamil
Dikutip TribunWow.com dari Tribunbandalampung.com, kedua pelaku berhasil diamankan di tempat yang berbeda pada Senin (8/2/2021).
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, AO dan MA menjalin hubungan gelap mereka saat usia korban di kandungan menginjak lima bulan.
"Karena omongan tetangga sekitar bilang kalau anak AO itu mirip MA," ujar Kapolsek Telukbetung Selatan Kompol Hari Budianto dalam konpers di Mapolsek Telukbetung Selatan, Selasa (9/2/2021).
"Malu, maka yang bersangkutan muncul niat membunuh korban," ujarnya.
MA kemudian merencanakan pembunuhan bayi tersebut selama dua bulan, dan dieksekusi di kontrakan milik rekannya.
Diracuni 3 Kali
Bayi tak berdosa itu diketahui dibunuh dengan cara diracuni air ramuan yang disiapkan oleh kedua pelaku.
Secara paksa air ramuan itu dimasukkan ke mulut korban.
Hal yang membuat miris adalah korban masih bertahan hidup setelah dua kali diracun para pelaku dan baru tewas dalam percobaan ketiga.
"Korban dijejali air ramuan, pada percobaan pertama korban masih hidup, begitu juga pada percobaan kedua," ujar Kompol Hari.
"Ketiga kalinya, pelaku memaksa bayi menenggak air ramuan yang dicampur," lanjutnya.
Ide membunuh bayi itu diketahui pertama kali muncul dari pelaku MA.
MA takut hubungan gelapnya terbongkar lantaran banyak omongan para tetangga bahwa wajah korban mirip dirinya.
Ia lalu membujuk AO supaya mau menghabisi nyawa korban.
Baca juga: Pria di Lampung Bantah Istrinya Kabur Gegara Bunuh Bayi Sendiri, Polisi Tetap Lakukan Pelacakan
Sama Anak Itu Sayang Banget
Sebelum kasus ini terungkap, Feri selaku suami sah AO sempat meyakini tidak mungkin istrinya itu melakukan pembunuhan.
Ia menceritakan bagaimana sifat AO yang begitu sayang kepada anak-anaknya.
"Kalau orangnya sama anak itu sayang banget. Cuma enggak tahu, namanya musibah," ujarnya.
Feri kala itu hanya berharap istrinya yang kabur bisa segera pulang ke rumah dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Dirinya mengaku sudah mengikhlaskan kepergian KSC.
Saat itu Feri juga menyatakan tidak akan mempolisikan istrinya yang kini tidak diketahui berada di mana.
Berdasarkan dugaan Feri, bayinya itu tewas seusai terjatuh dari tempat yang tinggi.
Jasad Bayi Ditinggal di Rumah Mertua
Mertua pelaku, Warni awalnya tak menyadari bahwa cucunya KSC yang baru berusia 9 bulan itu sudah meninggal dunia saat dititipkan di rumahnya.
Ia baru tersadar cucunya itu telah meninggal dunia ketika melihat kondisi tubuh sang bayi yang sudah berubah warna, mulai dari bibir hingga bagian tubuh yang lain.
Seusai menitipkan anaknya, AO langsung pergi dari rumah mertuanya.
AO pada saat itu berpesan kepada mertuanya untuk menitipkan KSC selama satu malam.
"Umurnya sembilan bulan. Niatnya mau dititipin semalam," beber Warni, Minggu (7/2/2021).
Baca juga: Tak Tahu Cucunya Sudah Tewas ketika Dititipkan, Nenek di Lampung Tersadar saat Lihat Bibir sang Bayi
Sebelum datang ke rumah Warni, AO lebih dulu pamit ingin pergi ke rumah sang kakak di Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung.
"Pamitnya kan ke rumah saudara. Nah, ini pulang malam, jam 12," ujar Warni.
Warni bercerita, ketika ada di rumahnya, AO nampak aneh berjalan bolak balik sambil menggendong KSC.
"Saya bilang, anak kok diewer-ewer (dibawa mondar-mandir). Terus anaknya ditidurin di kamar depan," kata Warni.
Setelah meletakkan sang anak di kasur, AO pamit ke Warni hendak pergi menemui saudara sebentar.
"Sempat saya tegur, 'Mau ke mana lagi?' Katanya mau ke depan sebentar mau nemuin saudara. Tapi sampai sekarang enggak balik," ungkap Warni.
Warni tersadar cucunya itu telah meninggal ketika cucu pertamanya atau kakak korban menangis.
"Cucu saya yang meninggal ini nomor dua. Nah, kakaknya umur empat tahun ini nangis. Katanya adiknya diem aja," ujarnya, Minggu (7/2/2021).
Warni pun tersadar saat dibawa oleh ibunya tadi, KSC diam saja tak menangis.
Padahal biasanya KSC kerap menangis ketika hendak dibaringkan di kasur.
"Waktu dibawa ke sini enggak nangis. Padahal kalau mau ditidurin aja nangis," tuturnya.
Ia lalu bergegas mengecek kondisi cucunya di kamar.
Nampak bibir KSC sudah membiru.
"Ini badannya sudah keras. Kakaknya nangis, takut lihat adiknya. Mulutnya biru, dada sama perut pada biru juga," ungkap Warni. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari tribunlampung.co.id dengan judul Misteri Bayi Tak Bernyawa Dititipkan ke Rumah Nenek, sang Ibu Tak Kunjung Pulang, Tak Sadar Cucunya Sudah Meninggal, Warni: Mulutnya Biru, Badannya Keras, Feri Menduga sang Istri Mondar-mandir Sambil Gendong Bayinya yang Sudah Meninggal, Bayi Sembilan Bulan di Bandar Lampung Dibunuh Ibu Kandung karena Disebut Mirip Selingkuhan, dan Pembunuhan Bayi Sembilan Bulan di Bandar Lampung Dilakukan Secara Sadis