Breaking News:

Terkini Nasional

Mentan Syahrul Yasin Limpo Diisukan Bakal Direshuffle, Sahroni: Tidak Menarik kalau Ada yang Memaksa

Politikus Partai NasDem memberikan tanggapan terkait isu reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo.

DOK. Humas Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam acara Tasyakuran satu tahun Kementerian Pertanian Kabinet Indonesia Maju bersama anak yatim piatu di Auditorium Kementan, Senin (26/10/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Politikus Partai NasDem memberikan tanggapan terkait isu reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo.

Pasalnya dalam isu reshuffle tersebut, terdapat nama kader NasDem yang muncul, yakni dari Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

Dilansir TribunWow.com dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Senin (8/2/2021), Sahroni mengatakan sudah sering mendengar isu-isu seputar reshuffle.

Politikus Partai NasDem, Ahmad Syahroni dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Senin (8/2/2021). Dirinya buka suara terkait isu partainya dinilai tidak lagi sejalan dengan pemerintah.
Politikus Partai NasDem, Ahmad Sahroni dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Senin (8/2/2021). Dirinya buka suara terkait isu partainya dinilai tidak lagi sejalan dengan pemerintah. (Youtube/Apa Kabar Indonesa tvOne)

Baca juga: NasDem Disebut Dukung Moeldoko Jadi Capres 2024, Zulfan Lindan Justru Sarankan Bentuk Partai Baru

Baca juga: Badan Advokasi Hukum Partai Nasdem Ingatkan soal Kesetiaan Pancasila: Utama Bagi Warga Indonesia

Oleh karenanya, ia menganggap bahwa isu reshuffle menjadi hal yang biasa di sebuah pemerintahan.

"Kami dari NasDem sendiri melihat bahwa desakan reshuffle pada kader kami sendiri, saya lihatnya biasa saja," ujar Sahroni.

"Karena tidak terlalu menjadi hal serius," katanya.

Sebagaimana diketahui, ada tiga kader NasDem yang masuk dalam kabinet Jokowi pada periode kedua ini.

Mereka adalah Johnny G. Plate (Menteri Kominfo), Syahrul Yasin Limpo (Menteri Pertanian), dan Siti Nurbaya Bakar (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan).

Sementara itu khusus terkait isu reshuffle pada Menteri Pertanian yang notabene merupakan kader NasDem, Sahroni menyebut keputusan ada di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hanya saja ia tidak ingin ketika isu tersebut muncul karena ada intervensi atau pengaruh dari luar.

"Kalau dirasa kinerja yang kurang baik yang dilakukan oleh Kementan atau ada hal desakan di luar daripada itu, itu yang tahu hanya Presiden," kata Sahroni.

"Kami sebagai partai hanya melihat bahwa ini isu menarik, tapi tidak menarik kalau akhirnya ada yang mendorong-dorong, memaksa agar Kementan diganti," jelasnya.

Baca juga: Kata Pengamat soal Elektabilitas AHY dan Demokrat yang Meningkat sejak Isu Kudeta

Simak videonya mulai menit ke- 7.18:

Respons NasDem Disebut Dukung Moeldoko di Pilpres 2024

Di sisi lain, sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Zulfan Lindan tanggapi tudingan pihaknya mendukung Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko untuk maju di Pilpres 2024.

Dilansir TribunWow.com, Zulfan membantah bahwa NasDem merestui Moeldoko, termasuk kaitannya dengan mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.

Hal itu disampaikannya dalam acara Sapa Indonesia Malam, Minggu (7/2/2021).

Menurutnya tidak mungkin partai sekelas NasDem mendukung calon yang tidak memiliki elektabilitas.

"Kita kan tahu hasil survei untuk sementara ini, itu kan memang nama Moeldoko tidak muncul," ujar Zulfan Lindan.

"Tentu kalau tidak muncul kok tiba-tiba Partai NasDem, kita ini kan punya 9 persen lebih suara di parlemen, tentu tidak sembarangan mencalonkan orang untuk menjadi calon presiden," jelasnya.

Baca juga: Bahas Isu Kudeta Demokrat, Eks Staf KSP Singgung 3 Jenderal Pernah Gagal Rebut Partai, Siapa Saja?

Baca juga: Survei Elektabilitas Partai Politik: Demokrat Melesat, PDIP Anjlok, Pengaruh Isu Kudeta?

Meski begitu, melihat kondisi politik yang begitu dinamis, Zulfan Lindan mengakui siapapun termasuk Moeldoko memiliki peluang untuk maju di Pilpres 2024.

"Kita akan lihat dari berbagai segi figur untuk kita dukung," katanya.

"Soal kuda hitam itu kan boleh saja, situasi itu bisa terjadi."

Dirinya lalu mencontohkan nasib Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"SBY dulu tidak ada yang menyangka akan menjadi presiden, tiba-tiba ada satu peristiwa politik kemudian dia bisa muncul menjadi seorang presiden," ungkapnya.

Lebih lanjut, dalam persoalan Moeldoko, ia menyarankan supaya yang bersangkutan lebih baik membentuk partai baru.

"Ketika mereka memang tidak bisa mendapatkan kepemimpinan secara formal melalui mekanisme partai, mereka membentuk baru," harap Zulfan Lindan.

"Saya kira Pak SBY juga seperti itu."

"Kita menyarankan kepada Pak Moeldoko, kalau memang ingin maju sebagai seorang calon presiden, kalau tidak memungkinkan mengambil partai yang ada, bentuk partai baru saja, enggak mahal kok," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 6.13:

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Syahrul Yasin LimpoAhmad SahroniPartai Nasional Demokrat (NasDem)Reshuffle Kabinetreshuffle
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved