Isu Kudeta Partai Demokrat
Eks KSP Sebut Moeldoko Digiring Senior Demokrat, Herzaky: 1 Jenderal Tak Ikut Jejak Terhormat Senior
Mantan staf Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Bambang Beathor Suryadi menanggapi tuduhan Partai Demokrat terhadap Ketua KSP Moeldoko tentang kudeta.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Mantan staf Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Bambang Beathor Suryadi, menanggapi tuduhan Partai Demokrat terhadap Ketua KSP Moeldoko terkait kudeta.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Senin (8/2/2021).
Diketahui, pihak Demokrat menuding Moeldoko berencana mengambil alih kepemimpinan partai biru tersebut, bersama empat tokoh lainnya.

Baca juga: Ingatkan Moeldoko Dapat Jabatan karena Jasa SBY, Eks KSP: Kalau Suka, Bisa Ditawarin ke Demokrat
Menanggapi hal itu, Bambang Beathor tidak menampik kemungkinan memang ada rencana makar yang diinisiasi Moeldoko.
"Itu bisa jadi. Dalam politik serba mungkin," komentar Bambang Beathor.
Ia menyinggung sejumlah nama lain yang merupakan eks kader Demokrat, yang disebut-sebut dalam rencana kudeta.
Menurut Bambang, mereka ini hanya berusaha menggiring Moeldoko agar dapat dimanfaatkan.
"Kita tidak tahu niatnya Nazaruddin, Jhoni Allen, dan kawan-kawan. Sebenarnya Moeldoko ini mau mereka giring bagaimana?" kata Bambang.
"Mau menggiringnya itu apakah Moeldoko bersedia atau tidak?" lanjut dia.
Ia mengungkapkan dugaan para kader senior di internal Demokrat sendiri yang berupaya memanfaatkan Moeldoko.
"Saya rasa begitu. Ada kegelisahan para senior di dalam partai, tapi mereka tidak berdaya. Ketidakberdayaan itu mereka mencari figure di luar partai," terangnya.
Baca juga: Tak Cuma Moeldoko, Ruhut Sitompul Ungkap Luhut juga Temui Kader Demokrat: Saya Kan Orang Dekatnya
Mendengar penjelasan itu, Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyanggah.
Ia menyebut ada kesalahan logika dalam penjabaran Bambang Beathor.
Diketahui sebelumnya Bambang memberi contoh ada sejumlah upaya mengambil alih yang dilakukan di berbagai partai.
Namun, upaya itu gagal dan mereka membuat partai baru, seperti yang dilakukan pendiri Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saya lihat luar biasa terhormatnya jenderal-jenderal seperti ini. Termasuk Pak SBY tidak mencoba menjadi pemimpin di partai lain, tapi Beliau membangun partai sendiri," kata Herzaky Mahendra Putra.
Ia menyebut tindakan Moeldoko "tidak terhormat" karena berupaya merebut partainya dari luar, tidak seperti eks jenderal TNI lainnya yang terjun ke politik.
"Yang sangat disayangkan kali ini ada satu jenderal yang tidak mencoba mengikuti jejak terhormat para seniornya," sindir Herzaky.
Lihat videonya mulai menit ke-6.00:
Ruhut Sitompul Ungkap Luhut juga Temui Kader Demokrat
Politikus PDIP Ruhut Sitompul angkat bicara tentang isu pertemuan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dengan sejumlah kader Partai Demokrat.
Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan iNews, Jumat (5/2/2021).
Diketahui Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut ada pertemuan antara Moeldoko dengan sejumlah kader.
Baca juga: Disebut Rocky Gerung Tak Layak Bicarakan Demokrat, Ruhut: Mau Ngomong Apa Kita Tahu Siapa Rocky
Pertemuan itu disinyalir membicarakan upaya makar terhadap Demokrat.
Mulanya Ruhut menjawab tuduhan politikus Demokrat Andi Mallarangeng yang menyebut pemerintah ingin kembali ke Orde Baru dengan mengintervensi partai politik.
"Kalau bicara Orde Baru, Ketua Umum (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang paling merasakan teraniaya. Bagaimana PDI yang menjadi PDI Perjuangan, masih diganggu terus," tutur Ruhut Sitompul.
"Mana mungkin Pak Joko Widodo yang kader PDI Perjuangan (ingin kembali ke Orde Baru)? Enggak mungkin kita mau tiru gaya Orde Baru," lanjut dia.

Setelah itu Andi Mallarangeng tetap memberi pernyataan serupa yang membuat Ruhut semakin tidak terima.
"Enak aja kasih statement," tegurnya.
Ia juga mempertanyakan alasan Demokrat terus menyasar tuduhan ke Moeldoko.
Ruhut meminta agar Demokrat lebih menghargai Moeldoko.
Baca juga: Sebut Ada Oknum yang Ingin Jual Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Kebetulan Ada yang Mau Beli
"Pak Moeldoko, tolonglah. Beliau itu mantan Panglima Tinggi bintang empat," ungkap advokat senior ini.
Tidak hanya itu, ia menyinggung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhur Binsar Panjaitan juga datang dalam pertemuan dengan kader Demokrat.
"Pak Luhut Binsar Panjaitan juga datang, kok. Saya 'kan orang dekat Pak Luhut Binsar Panjaitan," ungkap Ruhut.
"Pak Luhut bilang ke Menteri Hukum dan HAM Yasonna," tambah mantan politikus Demokrat.
Ia menduga isu ini sengaja dimunculkan agar menjadi perbincangan.
"Mereka rupanya bikin suasana ini," kata Ruhut.
Ruhut menambahkan, pertemuan Moeldoko dengan sejumlah kader Demokrat itu sebetulnya biasa saja.
Ia menganggapnya sebagai kesempatan curhat dan menyampaikan keluh kesah kepada pejabat tinggi negara.
"Saya rasa begini. kita pejabat negara. Kalau misalnya rakyat dan partai politik datang curhat, masak dia enggak terima?," ungkit Ruhut.
"Pak Moeldoko ini orang yang juga sangat santun, dia juga enggak mau campur-campuri," tambah dia. (TribunWow.com/Brigitta)