Breaking News:

Vaksin Covid

Sinovac Klaim Vaksinnya Bisa Cegah Kematian, tapi Tak Ampuh Menangkal Virus Corona

Perusahaan farmasi asal China, Sinovac, mengumumkan data uji coba klinis terhadap vaksin Covid-19.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Tenaga kesehatan menjalani vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Umum (RSU) Bungsu, Jalan Veteran, Kota Bandung, Senin (18/1/2021). Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di pos layanan ini dari 14, 15, dan 18 Januari 2021 berjalan lancar, sudah diikuti lebih dari 70 tenaga kesehatan di lingkungan RSU Bungsu dan beberapa tenaga kesehatan dari sejumlah rumah sakit di Kota Bandung. 

Presiden Perancis Macron Peringatkan Risiko Vaksin Covid-19 Buatan China

Presiden Perancis Emmanuel Macron mengingatkan minimnya informasi tentang vaksin Covid-19 buatan China.

Dilansir TribunWow.com dari SCMP, ia menyinggung kemungkinan kurangnya efektivitas vaksin justru akan membuat varian baru Virus Corona.

Macron menyebut keberhasilan diplomatik China dalam mendistribusikan vaksin buatannya ke berbagai negara dikhawatirkan akan menyinggung para pemimpin negara-negara Barat.

Baca juga: 17 Kelompok Masyarakat yang Tak Bisa Divaksin Covid-19 Sinovac, Penderita Ginjal hingga Jantung

Ia juga mengingatkan efikasi vaksin buatan Sinopharma, yakni Sinovac, belum dapat diketahui.

Macron mempertanyakan tidak adanya informasi absolut yang dipublikasikan terhadap uji klinis.

Presiden Jokowi menerima suntikan vaksin pertama Covid-19 buatan Sinovac pada Rabu (13/1/2021) di Istana Merdeka, Jakarta.
Presiden Jokowi menerima suntikan vaksin pertama Covid-19 buatan Sinovac pada Rabu (13/1/2021) di Istana Merdeka, Jakarta. (YouTube/Sekretariat Presiden)

"Artinya dalam jangka waktu singkat hingga panjang belum dapat dipastikan apakah vaksin ini dapat mengatasi varian baru (Virus Corona). Jika tidak, maka vaksin ini sama sekali tidak akan menyelesaikan situasi (pandemi)," kata Macron, Kamis (4/2/2021).

Peringatan Macron itu muncul sehari setelah Direktur Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga mendesak Rusia dan China mempublikasikan data tentang vaksin buatan mereka, jika ingin diizinkan untuk beredar di Uni Eropa.

Sementara itu, pekan lalu Macorn juga menyampaikan keraguannya tentang vaksin buatan kerja sama Inggris-Swedia, yakni AstraZeneca.

Baca juga: Tanya Jawab Seputar Vaksin Covid-19 di Indonesia, dari Distribusi, Keamanan, hingga Keampuhannya

Macron menyebutkan vaksin AstraZeneca tampaknya tidak efektif untuk kalangan lanjut usia (lansia), yakni 65 tahun ke atas.

Di sisi lain pihak Eropa juga menyatakan AstraZeneca aman bagi orang dewasa dengan berbagai usia.

Ada kekhawatiran di Perancis setelah perusahaan farmasi terkenal di negara tersebut, Sanofi, mengembangkan pengembangan vaksin di Institut Pasteur.

Diketahui banyak negara kini berlomba-lomba mencari vaksin Covid-19.

Baik melalui upaya diplomasi maupun mengembangkan penelitian sendiri.

Negara-negara yang sudah menggunakan vaksin buatan Sinopharm adalah Hungaria, Serbia, dan Indonesia.

China juga berinisiatif mengirim atau menjual vaksin buatan mereka untuk Pakistan, Turki, Uni Emirat Arab, sampai negara-negara Afrika Barat. (TribunWow.com/Brigitta)

Tags:
SinovacCovid-19VaksinChina
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved