Vaksin Covid
Sinovac Klaim Vaksinnya Bisa Cegah Kematian, tapi Tak Ampuh Menangkal Virus Corona
Perusahaan farmasi asal China, Sinovac, mengumumkan data uji coba klinis terhadap vaksin Covid-19.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
Presiden Perancis Macron Peringatkan Risiko Vaksin Covid-19 Buatan China
Presiden Perancis Emmanuel Macron mengingatkan minimnya informasi tentang vaksin Covid-19 buatan China.
Dilansir TribunWow.com dari SCMP, ia menyinggung kemungkinan kurangnya efektivitas vaksin justru akan membuat varian baru Virus Corona.
Macron menyebut keberhasilan diplomatik China dalam mendistribusikan vaksin buatannya ke berbagai negara dikhawatirkan akan menyinggung para pemimpin negara-negara Barat.
Baca juga: 17 Kelompok Masyarakat yang Tak Bisa Divaksin Covid-19 Sinovac, Penderita Ginjal hingga Jantung
Ia juga mengingatkan efikasi vaksin buatan Sinopharma, yakni Sinovac, belum dapat diketahui.
Macron mempertanyakan tidak adanya informasi absolut yang dipublikasikan terhadap uji klinis.

"Artinya dalam jangka waktu singkat hingga panjang belum dapat dipastikan apakah vaksin ini dapat mengatasi varian baru (Virus Corona). Jika tidak, maka vaksin ini sama sekali tidak akan menyelesaikan situasi (pandemi)," kata Macron, Kamis (4/2/2021).
Peringatan Macron itu muncul sehari setelah Direktur Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga mendesak Rusia dan China mempublikasikan data tentang vaksin buatan mereka, jika ingin diizinkan untuk beredar di Uni Eropa.
Sementara itu, pekan lalu Macorn juga menyampaikan keraguannya tentang vaksin buatan kerja sama Inggris-Swedia, yakni AstraZeneca.
Baca juga: Tanya Jawab Seputar Vaksin Covid-19 di Indonesia, dari Distribusi, Keamanan, hingga Keampuhannya
Macron menyebutkan vaksin AstraZeneca tampaknya tidak efektif untuk kalangan lanjut usia (lansia), yakni 65 tahun ke atas.
Di sisi lain pihak Eropa juga menyatakan AstraZeneca aman bagi orang dewasa dengan berbagai usia.
Ada kekhawatiran di Perancis setelah perusahaan farmasi terkenal di negara tersebut, Sanofi, mengembangkan pengembangan vaksin di Institut Pasteur.
Diketahui banyak negara kini berlomba-lomba mencari vaksin Covid-19.
Baik melalui upaya diplomasi maupun mengembangkan penelitian sendiri.
Negara-negara yang sudah menggunakan vaksin buatan Sinopharm adalah Hungaria, Serbia, dan Indonesia.
China juga berinisiatif mengirim atau menjual vaksin buatan mereka untuk Pakistan, Turki, Uni Emirat Arab, sampai negara-negara Afrika Barat. (TribunWow.com/Brigitta)