Isu Kudeta Partai Demokrat
Ruhut Sitompul Akui Diminta Bantu Bujuk Moeldoko untuk KLB oleh Kader Demokrat: Jadi Bukan Kudeta
Mantan Kader Partai Demokrat yang saat ini gabung PDIP, Ruhut Sitompul memberikan kesaksian terkait gerakan untuk mengudeta Agus Harimurti Yudhoyono.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Banyak, baik di tingkat kabuptan/kota, di tingkat provonsi, begitu juga kawan-kawan di DPP, begitu juga mereka-mereka ini yang disebut oleh ketua umum," ungkapnya.
Simak videonya mulai menit ke- 6.43
Ungkap Curhatan dan Keluhan dari Kader Demokrat atas Kepemimpinan AHY
Dalam kesempatan sama, Ruhut Sitompul mengungkapkan kondisi yang terjadi di mantan partainya tersebut.
Dilansir TribunWow.com, Ruhut mengaku banyak mendapatkan curhatan dan keluhan dari kader Demokrat.
Dikatakannya, keluhan tersebut ditujukkan sebagai bentuk ketidakpuasan atas kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dalam kesempatan itu, Ruhut awalnya mengaku cukup kaget mendengar adanya isu untuk mengudeta partai Demokrat.
Namun ia mengaku kurang setuju dengan penyebutan istilah kudeta dalam partai politik.
"Memang kita waktu Mas AHY jujur saja kita kaget, apalagi ramai kudeta," ujar Ruhut.
"Kalau bicara kepartaian, yang kita kenal kalau memang pemimpinnya ada dari pengurus yang kurang sreg, sesuai dengan aturan bisa melakukan namanya KLB (Kongres Luar Biasa), bukan kudeta," jelasnya.
Baca juga: Enggan Sebut Nama, Andi Mallarangeng Ungkap Ada Petinggi Demokrat yang Sarankan Moeldoko Datangi SBY
Baca juga: Status Darmizal Terbongkar, Ketua Relawan Jokowi tapi Masih Kader Demokrat, Andi Mallarangeng Kaget
Setelah itu, Ruhut mengakui bahwa dirinya memang banyak mendapatkan keluhan dari kader-kader Demokrat yang disebut masih berhubungan baik.
"Tetapi jujur saja, saya dan saya rasa semua kaget. Walaupun memang kader-kader, karena saya pernah di Demokrat bahkan jadi pimpinan, mereka sering curhat," ungkap Ruhut.
"Saya tidak mengira jadi seramai ini," imbuhnya.
Ruhut lantas mengungkapkan bahwa satu di antara keluhan tersebut sebagai bentuk ketidakpuasan atas terpilihnya AHY.
Pasalnya menurut Ruhut dari curhatan kader Demokrat, proses pemilihannya tidak dilakukan secara terbuka.
"Jadi waktu Mas AHY secara aklamasi terpilih, itu contohnya," singgung Ruhut.
"Mereka kaget, (kader Demokrat curhat), 'Kan ini partai modern, Bang. Kita kan peserta, tapi memang bukan pemilik suara. Kita disuruh keluar, hanya pemilik suara saja yang boleh di dalam'," terangnya.
"Kan belum pernah itu terjadi. Itu kata mereka." (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)